Buku Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
29 Des 2020
Berikut ini adalah berkas buku/leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian. Download file format PDF.
Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian |
Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian:
Leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian ini diterbitkan oleh Kementerian Pertanian, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Tahun 2019.
Bahan pakan lokal umumnya merupakan limbah hasil pertanian atau limbah industri pangan. Pemanfaatan bahan pakan tersebut secara langsung tidak dianjurkan karena kandungan nutrisinya rendah, terdapat zat antinutrisi, dan kandungan serat kasarnya tinggi. Ketersediaannya juga bergantung pada musim, melimpah saat panen.
Agar bermanfaat bagi ternak dan untuk menghindari kerusakan, bahan-bahan tersebut perlu diolah terlebih dahulu, misalnya melalui pengeringan, perebusan, atau fermentasi. Berikut beberapa teknologi pengolahan bahan pakan lokal sumber protein untuk unggas, terutama ayam.
Cassapro
Cassapro merupakan bahan pakan bernutrisi tinggi, berasal dari hasil fermentasi bahan pakan bermutu rendah (ubi kayu, onggok) dengan menggunakan kapang Aspergillus niger. Proses fermentasinya secara padat, tanpa melalui pengukusan, sehingga prosesnya singkat dan hemat biaya produksi. Selain kaya gizi (protein dan energi), cassapro memiliki kadar serat yang rendah sehingga sangat bermanfaat bagi ayam. Cara penyiapan cassapro sebagai berikut.
- Kupas ubi kayu, cuci, dan parut.
- Keringkan parutan/sawut dengan cara dijemur di terik matahari.
- Campur sawut kering dengan air (70%) lalu kukus selama 30 menit, dinginkan.
- Campur sawut kukus yang telah dingin dengan mineral sesuai bobot kering ubi kayu dan beri kapang Aspergillus niger 0,2-0,5%, aduk homogen.
- Tempatkan bahan dalam wadah atau baki plastik dengan ketebalan lapisan 3 cm.
- Simpan bahan pada suhu ruang selama 4-5 hari atau sampai muncul spora jamur.
- Keringkan produk fermentasi dalam oven pada suhu 60°C.
- Giling untuk mendapatkan tepung cassapro.
Ampas Tahu Fermentasi
Ampas tahu mengandung serat kasar tinggi dan kecernaannya rendah. Kandungan protein kasar dan air juga tinggi sehingga bahan pakan ini mudah . Salah satu cara agar ampas tahu lebih awet dan meningkat kandungan nutrisinya ialah dengan melakukan fermentasi menggunakan ragi tempe (Rhizophus oligosporus, Rhizophus oryzae, dan Rhizophus stolonifer). Caranya sebagai berikut:
- Cuci ampas tahu basah dengan air bersih, lalu pres/tekan untuk mengurangi kadar airnya.
- Kukus selama 15 menit, angkat.
- Angin-anginkan selama 15 menit.
- Taburkan ragi tempe sebanyak 0,03% dari berat ampas tahu.
- Masukkan ampas tahu yang telah diberi ragi ke dalam kantong plastik berlubang, lalu peram selama 48 jam (4 hari).
- Keringkan hingga kadar airnya tinggal 14%.
- Giling ampas tahu kering hingga menjadi tepung.
Ferlawit
Pakan hasil fermentasi lumpur kelapa sawit ini terbukti kaya nutrisi. Fermentasi dapat meningkatkan kandungan protein hingga 50% dan menurunkan serat kasar dalam lumpur sawit sebanyak 35%. Ferlawit dapat diberikan kepada ayam buras, ayam broiler, itik petelur, dan sapi masing-masing dengan takaran 15%, 10%, 15% dan 30% dari total ransum. Proses pembuatan:
- Campurkan lumpur kelapa sawit kering dengan air dan campuran mineral.
- Kukus selama 30 menit, angkat dan dinginkan.
- Tambahkan inokulum Aspergillus niger pada kukusan lumpur kelapa sawit, lalu inkubasi secara aerob dan enzimatis selama 5 hari.
- Keringkan lumpur kelapa sawit yang telah difermentasi lalu giling hingga menjadi tepung.
Ikan Rucah dan Sisa Olahan Ikan
Salah satu bahan pakan sumber protein hewani adalah ikan rucah dan sisa olahan ikan. Bahan pakan ini mudah rusak jika tidak segera ditangani dengan baik. Agar awet, ikan rucah perlu diolah dengan cara dibuat silase ikan asam, silase ikan biologi, tepung silase, atau tepung ikan. Cara pengolahannya sebagai berikut.
a. Silase Ikan Asam
- Cincang/giling ikan rucah atau sisa olahan ikan.
- Campur gilingan ikan rucah/sisa olahan ikan dengan asam formiat dan asam propionat (1,5 LF + 1,5 LP per 100 kg ikan).
- Simpan campuran selama 24 jam.
- Pres/tekan agar airnya berkurang.
- Giling silase yang dihasilkan dan langsung gunakan sebagai pakan, atau keringkan agar awet dan simpan.
b. Silase Ikan Biologi
- Cincang/giling ikan rucah atau sisa olahan ikan.
- Siapkan bahan pencampur sumber karbohidrat, misalnya tetes tebu/molases, gaplek, atau dedak padi.
- Formulasi I: Campur ikan dan bahan pencampur dengan perbandingan 1:1; tambahkan 5% ragi dan 2% starter bakteri asam laktat; langsung gunakan sebagai pakan.
- Formula II: Campur ikan rucah (80%), bahan pencampur (15%), ragi (5%), bakteri asam laktat (2%), dan garam (4%); Giling dan langsung gunakan sebagai pakan, atau keringkan agar awet dan simpan.
c. Tepung Silase Ikan
- Cincang dan giling hingga halus ikan rucah/sisa olahan ikan.
- Masukkan hasil gilingan ke dalam tong plastik berpenutup.
- Tambahkan 3 liter asam formiat + 3 kg garam + air untuk setiap 100 kg ikan.
- Aduk rata lalu tutup dan diamkan selama 24 jam.
- Pres untuk memisahkan ampas (silase) dan air.
- Keringkan silase.
- Siapkan ikan rucah/sisa olahan ikan, lalu giling.
- Rebus hingga mendidih, matikan apinya setelah mendidih 15 menit.
- Pres hasil rebusan untuk mengurangi kadar airnya.
- Keringkan bahan dengan cara dijemur di terik matahari.
- Giling bahan hingga berbentuk tepung.
Download Berkas Buku/Leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:[Download] Buku/Leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file leaflet Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian. Semoga bisa bermanfaat.
Kami rekomendasikan kepada Anda beberapa berkas dan buku lainnya:
- Buku Panduan Teknik Formulasi Ransum Ayam KUB Berbasis Pakan Lokal
- Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
- Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)
- Buku Bio Energi Perdesaan (BEP) Biogas Skala Rumah Tangga
- Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
- Buku Usaha Ternak Itik
- Buku Integrasi Tanaman Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani
- Buku Juknis Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong
- Buku Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
- Buku SNI Pakan Konsentrat Ayam Petelur dan Broiler
- Buku Standar Nasional Indonesia (SNI) Pakan Ayam Pedaging (Broiler)
- Buku Sukses Budidaya Ayam Kampung
- Buku Herbal untuk Kesehatan Unggas
- Buku Indigofera Hijauan Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
- Buku Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)
- Buku Teknik dan Proses Produksi Industri Pakan Ternak
- Buku Pembuatan Pakan Bentuk Crumble
- Buku Pembuatan Produk Pakan Bentuk Biskuit
- Buku Proses Industri Pakan
- Buku Teknologi Tepat Guna untuk Optimalisasi Pekarangan
- Buku Masalah Scabies pada Hewan dan Manusia Serta Penanggulangannya
- Buku Penyakit pada Ternak Ayam Buras
- Buku Penyakit Penting Pada Ternak Ayam
- Buku Manual Penyakit Ternak Unggas
- Buku Probiotik Pakan Tambahan untuk Ternak Ruminansia
- Buku Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming
- Buku Juknis Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba
- Buku Industri Pertanian 4.0
- Buku Saku Ternak Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan)
- Buku Pedoman Teknologi Budidaya Kelinci di Perkotaan
- Buku Budidaya Peternakan Ayam Petelur
- Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
- Permentan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Dokumen Karantina Hewan dan Dokumen Karantina Tumbuhan
- Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani