Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak

Berikut ini adalah berkas Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak. Download file format PDF.

Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak
Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak

Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak:

Keselarasan antara pendidikan di sekolah dan di rumah menjadi kesadaran dan dianggap penting dewasa ini. Pengalaman belajar yang diterima anak di sekolah diharapkan selaras dengan apa yang dialami anak ketika di rumah. Aktifitas pembelajaran dilaksanakan guru di sekolah semestinya selaras dengan apa yang dilakukan orang tua terhadap anak di rumah. Dalam konteks demikian inilah maka pentingnya kajian tentang pendidikan orang tua (parenting education).

Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah materi-materi yang sangat berkaitan dengan pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu dalam konteks parenting perlu dikaji materi yang relevan dalam pendidikan pengasuhan, yaitu kemampuan orang tua dalam merubah perilakunya, dalam merespon dan memenuhi kebutuhan anaknya, dimana orangtua mau beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua secara maksimal, yaitu orang tua mampu menetapkan perilakunya dalam membentuk nilai-nilai, kemampuan, maupun keterampilan yang akan dibangun pada anak mereka.

Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki anak salah satunya yaitu self regulated learning atau regulasi diri dalam belajar, yaitu kemampuan anak untuk dapat berperan aktif dalam proses belajarnya, dengan cara menggunakan proses metakognisi, motivasi, dan kontrol perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya. Dimana ketika anak sudah memiliki kemampuan meregulasi dirinya dalam belajar, maka anak tersebut memiliki kemandirian dalam kegiatan belajarnya.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, penulis membuat suatu pedoman bagi pelaku pendidikan anak usia dini khususnya orang tua sebagai orang yang paling dekat dan paling berperan bagi anak, yaitu Buku Panduan Untuk Meningkatkan Regulasi Diri Dalam Belajar (Self Regulated Learning) Anak, khususnya pada anak usia dini yang berada pada fase transisi, yaitu masa sekolah dasar kelas awal yang merupakan fondasi utama dalam menentukan karakter, sikap, dan perilaku masa depannya kelak.

Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak ini berisi:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat
E. Garis Besar Materi Buku Panduan
F. Target Buku Panduan
G. Petunjuk Penggunaan Buku Panduan

MATERI BUKU PANDUAN ORANG TUA (PARENTING)
A. Perkembangan Anak
1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
2. Aspek dan Tahapan Perkembangan Anak
3. Masa Transisi (Sekolah Dasar Kelas Awal)
4. Karakteristik dan Tugas Perkembangan Masa Transisi
5. Upaya Orang Tua Dalam Menghadapi Masa Transisi
6. Evaluasi dan Refleksi

B. Pengasuhan Positif
1. Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan
2. Berbagai Macam Pola Asuh Orang Tua
3. Pengasuhan Positif dan Cara Melakukannya
4. Komponen Yang Terlibat Dalam Pengasuhan
5. Evaluasi dan Refleksi

C. Komunikasi Efektif
1. Pengertian Komunikasi
2. Ciri dan Jenis Komunikasi
3. Cara Komunikasi Efektif Orang Tua-Anak
4. Evaluasi dan Refleksi

D. Disiplin Positif
1. Pengertian Disiplin
2. Perbedaan Disiplin Dengan Hukuman
3. Trik Mendisiplinkan Anak
4. Cara Menerapkan Disiplin Positif Kepada Anak
5. Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Membuat Aturan
6. Apa yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Orangtua
7. Evaluasi dan Refleksi

E. Perkembangan Anak
1. Pengertian Mengenal Diri
2. Cara Mengenali Diri (Self Assesment)
3. Lembar Teknik Pengenalan Diri
4. Pemahaman Konsep Diri
5. Cara Menumbuhkan Konsep Diri Positif
6. Evaluasi dan Refleksi

F. Strategi Belajar (Learning Strategic)
1. Konsep Strategi Belajar
2. Cara Agar Belajar Menjadi Efektif dan Menyenangkan
3. Program Intervensi Penerapan Strategi Belajar 
a. Tahapan I (Evaluasi Diri dan Pengawasan)
b. Tahapan II (Perencanaan Tujuan dan Strategi)
c. Tahapan III (Strategi Pelaksanaan dan Pengawasan)
d. Tahapan IV (Strategi Pengawasan Hasil Belajar)
4. Pengenalan Gaya Belajar
a. Gaya Belajar Visual dan Strateginya
b. Gaya Belajar Auditori dan Strateginya
c. Gaya Belajar Kinestetik dan Strateginya
5. Pengaturan Waktu (Time Management)
6. Cara Mengatur Waktu
7. Contoh Jadwal Kegiatan Harian Anak

DAFTAR PUSTAKA


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak sebagai generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak satu dan lainnya tentunya berbeda-beda, yang ditentukan oleh pendidikan yang diperolehnya, baik melalui keluarga, sekolah maupun masyarakat, terutama pendidikan yang diperolehnya pada masa usia dini. Masa usia dini dikenal sebagai masa emas (golden age) yang ditandai dengan kemampuan otak yang mampu menyerap informasi sangat tinggi yang berdampak pada perkembangan kepribadian maupun kemampuan kognitifnya kelak.

Peserta didik yang berada di SD/ MI kelas awal termasuk dalam rentang anak usia dini (0-8 tahun). Rentang ini termasuk dalam masa transisi/ peralihan dari pra-sekolah (TK) ke sekolah dasar (SD). Pada masa ini anak dituntut untuk mampu mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang sifatnya akademis seperti: kemampuan calistung, adaptasi pembelajaran dari individual ke klasikal, penambahan jumlah mata pelajaran yang berimplikasi pada penambahan jumlah waktu belajar yang lebih banyak, serta sistem belajar yang menjadi lebih formal. Dalam upaya menyikapi hal tersebut, perlu dilakukan peningkatan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak, yaitu kemampuan individu (anak) untuk dapat berperan aktif dalam proses belajarnya, dengan cara menggunakan proses berpikir (metakognisi), memotivasi diri sendiri, dan mengontrol perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya.

Pembentukan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) ini ditentukan oleh faktor internal yaitu dirinya sendiri, maupun faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Regulasi diri dalam belajar anak ini sangat ditentukan oleh faktor eksternal, khususnya orang tua sebagai lingkungan terdekat anak yang memiliki peranan begitu besar di dalam perkembangan anaknya, dimana pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku orang tua berpengaruh besar terhadap kemandirian, perkembangan kognitif dan keterampilan sosial anak. Oleh karena itu diperlukan suatu panduan bagi orang tua untuk dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak.

B. Tujuan

Buku Panduan Untuk Meningkatkan Regulasi Diri Dalam Belajar (Self Regulated Learning) Anak ini, ditujukan untuk memberdayakan para orangtua siswa khusunya orang tua siswa sekolah dasar kelas awal, dalam meningkatkan pengetahuan, sikap maupun keterampilan orang tua dalam membentuk atau meningkatkan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak. Kompetensi yang diharapkan dari orang tua yaitu meningkatnya pengetahuan, sikap maupun keterampilannya dalam hal:
  1. Perkembangan Anak
  2. Pengasuhan Positif
  3. Komunikasi Efektif
  4. Disiplin Positif
  5. Pengenalan Diri
  6. Strategi Belajar

C. Ruang Lingkup

Secara garis besar materi Buku Panduan untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak ini dikelompokan ke dalam enam materi pembelajaran. Pengelompokan materi didasarkan atas pertimbangan kebutuhan anak serta kebutuhan orang tua dan proporsi waktu yang dimiliki orang tua, dimana hal ini telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Keenam Materi kegiatan belajar tersebut sebagai berikut: 1) Perkembangan Anak, 2) Pengasuhan Positif, 3) Komunikasi Efektif, 4) Disiplin Positif, 5) Pengenalan Diri dan 6) Strategi Belajar.

D. Manfaat
Manfaat Buku Panduan ini, yaitu agar orang tua dapat membangun regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak, melalui pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akan ditingkatkan kepada orang tua terkait hal-hal sebagai berikut: Perkembangan Anak (khususnya pada masa transisi/ sekolah dasar kelas awal), Pengasuhan positif, Komunikasi efektif, Disiplin positif, Pengenalan Diri, dan Strategi Belajar. Keenam materi tersebut merupakan berbagai komponen yang diperlukan untuk dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak.

Pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, khususnya pada masa transisi (sekolah dasar kelas awal) akan membantu orang tua dalam memahami perkembangan anak pada saat usiannya, sehingga dapat menetapkan stimulus apa saja yang tepat yang dapat diberikan sesuai dengan tahap perkembangannya, kemudian orang tua lebih mampu beradaptasi terhadap proses masa transisi, yaitu perpindahan masa taman kanak-kanak ke masa sekolah dasar, sehingga dapat menerapkan pola belajar yang tepat dan sesuai dengan masanya.

Pengasuhan, komunikasi dan disiplin yang positif tentunya membantu para orang tua untuk dapat menyampaikan dan menerapkan nilai-nilai perilaku apa saja yang ingin diterapkan kepada anaknya, dan dapat memberikan berbagai saran atau nasihat kepada anaknya dengan baik, serta orang tua pun lebih dapat memahami dan beradaptasi terhadap perasaan maupun perilaku anaknya. Demikian juga dengan orang tua dapat menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan belajar anak, sehingga terbentuklah kemandirian anak.

Pengenalan diri anak yang tepat akan membentuk konsep diri anak yang baik yang berdampak kepada keyakinan diri (self efficacy) anak, dimana anak akan merasa keberadaan dirinya diakui, kemudian ia akan yakin dengan kemampuan yang ia miliki, sehingga terbentuk motivasi dan rasa percaya diri dari dalam dirinya untuk dapat melakukan sesuatu dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana anak melakukan segala sesuatu dengan sendirinya tanpa paksaan/ suruhan dari orang lain.

Berbekal pengetahuan tentang strategi belajar yang dimiliki, orang tua dapat mengenali gaya belajar anak, mengajarkan kepada anak tentang strategi belajar dan pengaturan waktu yang baik, yang sesuai dengan karakteristik maupun tahap perkembangannya, sehingga anak tersebut memiliki pemahaman cara belajar yang baik, efektif, dan menyenangkan, serta dapat memaksimalkan waktu yang ada, sehingga pada akhirnya anak dapat mengatur dirinya dalam belajar (memiliki regulasi diri dalam belajar / self regulated learning), dimana tumbuh suatu kedisiplinan dalam belajar, dan belajar dirasa sebagai sesuatu kebutuhan yang menyenangkan, bukan sebuah paksaan, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

Pada akhirnya orang tua akan memahami akan perkembangan anak khususnya pada masa transisi, dan dapat menerapkan pola pengasuhan positif, komunikasi efektif

dan pendisiplinan yang positif, sehingga hal tersebut akan memudahkan orang tua dalam menyampaikan pesan atau nilai-nilai perilaku yang ingin diterapkan kepada anak sehingga anak tidak merasa digurui atau dipaksa, serta memudahkan orang tua dalam membentuk perilaku serta kebiasaan-kebiasaan yang diharapkan. Kemudian dengan orang tua terus menanamkan konsep diri yang baik dan menimbulkan keyakinan diri (self efficacy) pada anak, maka anak tersebut akan tumbuh rasa percaya dirinya, sehingga tumbuh kemandirian dalam melakukan segala sesuatunya, dimana tumbuh kesadarannya untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan tanpa harus disuruh bahkan dipaksa oleh orang tuannya. Selanjutnya dengan orang tua mengajarkan strategi belajar kepada anak, maka anak dapat menerapkan strategi yang tepat dalam belajarnya dan mampu memberlakukan aturan-aturan kegiatan belajar bagi dirinya, serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya, mengetahui apa yang harus dilakukan jika menemukan permasalahan di dalam kegiatan belajarnya, sehingga pada akhirnya anak memiliki regulasi diri dalam belajarnya (self regulated learning).

E. Garis Besar Materi
Materi 1: Perkembangan Anak
Memahami pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini khususnya masa transisi (sekolah dasar kelas awal); Karakteristik dan Tugas perkembangannya; Upaya yang dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Materi 2: Pengasuhan Positif
Memaknai peran sebagai orang tua dalam pengasuhan anak; Memahami apa itu pengasuhan, berbagai pola pengasuhan dan dampaknya; Memahami konsep pengasuhan positif dan bagaimana cara melakukannya; Mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan orang tua dalam pengasuhan; serta mengetahui siapa saja sebaiknya yang terlibat dalam pengasuhan anak.

Materi 3: Komunikasi Efektif
Memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi; Mengetahui ciri komunikasi yang efektif; Mengenal jenis-jenis komunikasi dan hal apa saja yang harus diwaspadai dalam komunikasi; Mengetahui cara berkomunikasi positif antara orang tua dengan anak, sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik.

Materi 4: Disiplin Positif
Pemahaman konsep disiplin positif; Dapat membedakan antara disiplin dengan hukuman; Mengetahui cara mendisiplinkan anak secara positif; Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat aturan dan konsekuensi; Memaknai hal-hal yang harus dilakukan dan harus dihindari dalam mendisiplinkan anak.

Materi 5: Pengenalan Diri
Memiliki pemahaman akan diri sendiri; Dapat melakukan self assessment (teknik mengenal diri), sehingga dapat mengenali kekuatan dan kelemahan diri; Memiliki pengetahuan tentang konsep diri; Mengetahui cara menumbuhkan konsep diri positif, serta mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh orang tua dalam menumbuhkan konsep diri yang baik pada anak, yang nantinya tentu akan berdampak pada keyakinan diri (self efficacy) anak.

Materi 6: Strategi Belajar
Memahami konsep strategi belajar; Orang tua mengetahui teknik belajar yang efektif dan menyenangkan; Melakukan berbagai intervensi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak dalam menerapkan strategi belajar, seperti membuat perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; Memahami berbagai macam gaya belajar, dan dapat membuat sebuah jadwal kegiatan belajar.

F. Target Buku Panduan
  1. Orang tua memiliki pemahaman, serta mengalami peningkatan kepercayaan diri dan keyakinan diri dalam mengembangkan kemampuan atau kompetensinya untuk dapat menjalankan tugas dan perannya sebagai orang tua dengan optimal.
  2. Memahami profesi orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak.
  3. Memahami pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya pada masa transisi, sehingga orang tua memiliki harapan dan bertindak secara proporsional terhadap anaknya, sesuai dengan tahap dan tugas perkembangan anak.
  4. Memiliki pengetahuan akan cara/ metode dalam menghadapi perilaku anak.
  5. Menerapkan pola asuh yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan anak.
  6. Memahami bahwa setiap masalah/ hambatan yang dihadapi, menjadi sebagai sebuah kesempatan untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang. 
  7. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan anak.
  8. Mampu mendisiplinkan anak dengan cara yang positif.
  9. Menumbuhkan konsep diri yang positif kepada anak.
  10. Meningkatkan keyakinan diri anak.
  11. Mengenali gaya belajar anak sesuai karakteristiknya.
  12. Mampu mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari dan belajarnya.
  13. Mampu menerapkan strategi belajar yang efektif dan menyenangkan.

Pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar (self regulated learning) anak, sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.

G. Petunjuk Penggunaan Buku Panduan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan buku panduan ini yaitu:
  1. Bacalah terlebih dahulu bagian Pendahuluan Buku Panduan ini, agar Bapak/ Ibu (orang tua) mendapatkan gambaran tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, manfaat, target, dan garis besar isi dari materi dari buku panduan ini.
  2. Uraian pada buku panduan ini disajikan dalam rangkaian materi yang berurutan, yaitu materi satu sampai dengan enam, sehingga diharapkan pembaca dapat menyelesaikan terlebih dahulu bagian awal lalu berlanjut ke bagian selanjutnya.
  3. Pada setiap kegiatan belajar disajikan pokok bahasan dan sub pokok bahasan.
  4. Pada kegiatan belajar 1 disajikan materi tentang Perkembangan Anak.
  5. Pada kegiatan belajar 2 disajikan materi tentang Pengasuhan Positif.
  6. Pada kegiatan belajar 3 disajikan materi tentang Komunikasi Efektif.
  7. Pada kegiatan belajar 4 disajikan materi tentang Disiplin Positif.
  8. Pada kegiatan belajar 5 disajikan materi tentang Pengenalan Diri.
  9. Pada kegiatan belajar 6 disajikan materi tentang Strategi Belajar.
  10. Pada setiap kegiatan pembelajaran memberikan penekanan pada kalimat yang dianggap penting/ istilah asing yang sulit dipahami, yang dijelaskan di akhir buku.
  11. Setiap akhir kegiatan dilakukan evaluasi perkembangan kemampuan orang tua.
  12. Setiap akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan Refleksi Diri, yaitu pembuatan komitmen orang tua terhadap anaknya, dalam rangka perubahan perilaku orang tua, yang tentunya akan berdampak kepada perilaku anaknya.

    Download Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak ini silahkan lihat/baca di sini dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Parenting Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Panduan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Diri Belajar (Self Regulated Learning) Anak9. Semoga bisa bermanfaat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel