Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran

Berikut ini adalah berkas Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran. Download file format PDF.

Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran
Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran

Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran:

Buku Saku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran ini diterbitkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020.

PENGANTAR

Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar 1 dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh dari asesmen nasional diharapkan digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid.

Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca serta literasi matematika (numerasi). Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Berbeda dengan asesmen berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.

Buku saku ini disusun untuk memberikan informasi dan wawasan mengenai soal-soal AKM serta implikasinya dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Penjelasan mengenai tingkat kompetensi dari hasil AKM juga diharapkan memantik beragam strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan murid: “teaching at the right level”. Kami berharap buku saku ini menjadi inspirasi untuk terbentuknya kultur belajar yang memposisikan murid sebagai fokus utama, menggeser paradigma dari mengajarkan materi menjadi menumbuhkan kompetensi secara konstruktif dan adaptif.

Tentang AKM

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada 3 literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia. 

Tujuan AKM

Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen penting, yaitu kurikulum (apa yang diharapkan akan dicapai), pembelajaran (bagaimana mencapai) dan asesmen (apa yang sudah dicapai). Asesmen dilakukan untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang diharapkan. Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi murid. Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian murid. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan murid menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.

Komponen Instrumen AKM
Untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian Literasi Membaca dan Numerasi yang telah disampaikan terdahulu, soal AKM diharapkan tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif.

Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Pada Numerasi konten dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian, serta Aljabar.

Tingkat kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Proses kognitif pada Literasi Membaca dan Numerasi dibedakan menjadi tiga level. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Pada Numerasi, ketiga level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran.

Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

DAFTAR ISI

Pengantar

1. Tentang AKM
Tujuan AKM

2. Komponen Instrumen AKM
2.1. Contoh Soal Literasi Membaca
2.2. Contoh Soal Numerasi

3. Bagaimana Hasil AKM Dilaporkan

4. Pemanfaatan Hasil AKM untuk Menguasai Konten: Implikasi Pembelajaran Lintas Mata Pelajaran 
4.1. Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mata Pelajaran IPS 
4.2. Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mata Pelajaran Fisika

5. Pemanfaatan Hasil AKM untuk Meningkatkan Kompetensi Literasi Membaca dan Numerasi: Implikasi Pembelajaran Lintas Mata Pelajaran 
5.1. Contoh Strategi Meningkatkan Kompetensi Literasi Membaca di Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
5.2. Contoh Strategi Meningkatkan Kompetensi Numerasi di Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

6. Penutup

    Download Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran. Semoga bisa bermanfaat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel