Buku Sosiolinguistik
7 Des 2020
Berikut ini adalah berkas Buku Sosiolinguistik. Download file format PDF.
Buku Sosiolinguistik |
Buku Sosiolinguistik
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Sosiolinguistik:
Buku Sosiolinguistik ini diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1995.
Pengantar
Sosiolinguistik
Suatu Gambaran
Kita dapat mendefinisikan sosiolinguistik sebagai kajian tentang bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat dan istilah inilah yang akan kita gunakan dalam buku ini. Pada saat buku ini ditulis (1978), sosiolinguistik telah menjadi bagian yang sudah diakui dalam kebanyakan mata kuliah bidang 'linguistik' atau 'bahasa' pada tingkat perguruan tinggi, yang memang merupakan titik tumbuh utama dalam kajian tentang bahasa, baik dari segi pengajaran maupun penelitian Seka rang terdapat dua jurnal utama berbahasa Inggris yang dicurahkan pada publikasi penelitian (Language in Society dan Intenational Journal of the Soctology of Language) dan sejumlah buku teks pengantar selain buku ini (yang lain adalah Burling, 1970, Pride, 1971, Fieshman, 1 972a; Robinson, 1972. Trudgill. 1974b. Platt & Platt. 1975. Bell, 1976, Dittmar, 1976, Wardaugh, 1976) Namun. sebagian besar perkembangan dalam sosiolinguistik terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an sehingga dapat dimengeni betapa mudanya usia bidang ilmu ini Hal ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kajian bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat merupakan penemuan tahun 1960-an. sebaliknya. terdapat tradisi panjang dalam kajian dialek dan dalam kajian umum mengenai hubungan antara makna kata dan budaya yang keduanya merupakan kajian sosiolinguistik menurut difinisi kita. Hal yang baru adalah meluasnya minat terhadap sosiolinguistik dan adanya kenyataan bahwa kajian tersebut dapat banyak memberikan penerangan, baik mengenai hakikat bahasa maupun hakikat masyarakat.
Seperti halnya masalah lain. sosiolinguistik bersifat sebagian empiris dan sebagian teorestis. yaitu sebagiannya merupakan masalah kegiatan mencari dan mengumpulkan fakta dan sebagiannya lagi merupakan masalah kegiatan berpikir Pendekatan 'duduk dan berpikir-pikir' dalam sosiolinguistik dapat bersifat produktif, terlepas dari apakah pendekatan tersebut didasarkan pada fakta yang dikumpulkan melalui cara-cara yang sistematik sebagai bagian dari penelitian ataupun sekedar merupakan pengalaman pribadi. Pada khususnya, pendekatan ini memungkinkan dimulainya pencarian kerangka kerja analitis yang mengandung istilah-istilah seperti bahasa (kumpulan pengetahuan atau kaidah), ujaran atau tuturan (ungkapan nyata), penutur. pesapa (addressee), topik, dan sebagainya. Tentunya pengalaman pribadi merupakan sumber infonnasi yang kaya dalam hal hubungan antara bahasa dan masyarakat Namun, akan segera menjadi jelas bahwa pendekatan berpikir-pikir ini berbahaya jika hanya diterapkan pada pengalaman pribadi saja. Terdapat dua alasan dalam hal ini Pertama, kita mungkin sangat keliru mengenai cara kita menginterpretasikan pengalaman kita sendiri karena kebanyakan dari kita tidak menyadari benar tentang luasnya variasi ujaran yang kita dengar dan kita beri rekasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Kedua, pengalaman pribadi merupakan dasar yang terbatas dan tidak dapat digunakan untuk membuat generalisasi atau penyamarataan mengenai bahasa dalam masyarakat karena pengalaman tersebut tidak mempertimbangkan semua masyarakat lain yang mempunyai pengaturan yang sangat berbeda mengenai hal-hal yang ada.
Namun, alasan mengapa sosiolinguistik berkembang begitu pesatnya selama dasawarsa terakhir ini bukanlah disebabkan adanya kemajuan dalam pembuatan teori melalui pemikiran, melainkan karena penemuan empiris yang diperoleh melalui proyek-proyek penelitian yang sistematis. Beberapa dari penelitian ini terjadi pada masyarakat yang bersifat 'eksotik', dan hal ini menghasilkan fakta yang oleh banyak pembaca buku mi akan dianggap menimbulkan semangat karena fakta tersebut amat berbeda dengan jenis masyarakat yang sudah mereka ketahui. Misalnya, orang Inggris umumnya heran (dan tertarik) apabila mereka mendengar bahwa terdapat masyarakat di mana orang tua tidak boleh menggunakan bahasa ibu yang sama. Namun, proyek penelitian lain ada dalam jenis masyarakat industri perkotaan yang kompleks yang sudah diketahui oleh pembaca Penelitian ini pun telah menimbulkan keheranan, seperti adanya penemuan bahwa perbedaan antara kelas-kelas sosial sama tampak jelasnya dalam ujaran di Amerika dan di lnggris, meskipun Amerika mempunyai kesan tidak terlalu membedakan kelas.
Penting untuk diakui bahwa banyak minat dalam sosiolinguistik datang dari mereka yang mempunyai kepentingan prakns terhadap bahasa (misalnya para pendidik) dan bukannya sekedar keinginan memahami cara kerja bidang bahasa secara lebih baik Pada khususnya, di tahun 1960-an dan 1970-an di Amerika Serikat dimungkinkan untuk membiayai proyek penelitian yang relatif besar skalanya yang berkenaan dengan ujaran pada kelompok kurang mampu. AJasan dilaksanakannya proyek tersebut adalah bahwa penemuannya akan memungkinkan adanya kebijaksanaan pendidikan yang lebih memuaskan Bab 6 umumnya dipusatkan pada masalah-masalah yang dibahas atau yang timbul dan penelitian ini, tetapi penelitian yang dilaporkan di Bab 5 sangat tidak dimungkinkan terjadinya pada suasana sosial yang berbeda, dan hal yang sama mungkinjuga berlaku bagi penelitian yang dilaporkan pada Bab 4. meskipun dalam kadar yang lebih kecil. Orientasi praktis ini telah menyebabkan timbulnya berbagai pembahasan mengenai beberapa masalah teoretis, yaitu masalah yang mempunyai implikasi praktis, tetapi masalah tersebut menimbulkan pembahasan teoretis yang relatif sedikit atau kurang memuaskan dan konsekuensi praktis langsungnya juga kurang. Ketidakseimbangan ini jelas akan tampak pada para pembaca buku ini meskipun telah mencoba untuk menjelaskan masalah-masalah teoretis pada keduanya.
Sosiolinguistik dan Linguistik
Dalam seluruh buku ini saya menganggap sosiolinguis (ahli sosiolinguistik) dan linguis (ahli linguistik) sebagai orang berbeda, tetapi tentunya ada banyak sosiolinguis yang menyebut dirinya linguis serta mereka yang latar belakangnya dalam bidang sosiologi, antropologi, atau psikologi sosial. Pertanyaan tentang yang mana sosiolinguis dan mana yang bukan, bukanlah pertanyaan yang menarik ataupun penting, tetapi yang penting adalah mempersoalkan tentang apakah ada bedanya antara sosiolinguistik dan linguistik dan apa perbedaan tersebut (bila ada) Pandangan yang umumnya diikuti adalah bahwa ada perbedaan antara keduanya yang bahwa linguistik berlainan dengan sosiolinguistik karena linguistik hanya membahas struktur bahasa dan tidak membicarakan konteks sosial tempat bahasa itu dipelajari dan digunakan. Menurut pandangan ini, rugas linguistik adalah mencari 'kaidah bahasa X'. dan sesudah itu barulah para sosiolinguistik memasuki permasalahan dan mengkaji masalah apa pun yang ada dengan adanya kontak antara kaidah itu dengan masyarakat, misalnya jika kelompok sosial yang berbeda memilih alternatif lain untuk menyatakan hal yang sama. Pandangan ini merupakan pandangan yang khas pada aliran linguistik 'struktural' yang telah mendominasi linguistik abad kedua puluh termasuk linguistik transfonnasi-generatif (ragam yang dikembangkan sejak tahun 1957 oleh Chomsky). (Secara kebetulan aliran itu juga umum dalam kebanyakan pengajaran bahasa asing di Inggris). Namun, tidak semua pengkaji bahasa menerima pandangan ini. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa ujaran jelas merupakan perilaku sosial sehingga mempelajari ujaran tanpa mengacu ke masyarakat akan seperti mempelajari perilaku orang pacaran tanpa menghubungkan perilaku seseorang dengan pannernya Ada dua alasan utama untuk menerima pandangan ini. Yang pertama adalah bahwa kita tidak dapat menganggap enteng gagasan 'bahasa X' karena gagasan itu sendiri adalah gagasan sosial sepanjang bahasa itu didefinisikan menurut kelompok orang yang menggunakan X tersebut Seperti pad a bab 2, masalahnya adalah bahwa keJompok ini akan didefinisikan secara lengkap sebagai 'kelompok yang menggunakan bahasa X', terutama jika kita memusatkan pada perbedaan terinci antara dialek-dialek yang ada dan kita mencoba mendifimsikannya sebagai 'dialek X1 dan bukannya 'bahasa X' Argumentasi ini telah dikembangkan terutama oleh William Labov ( 1972a viii) Alasan kedua adalah bahwa ujaran mempunyai fungsi sosial, baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai suatu cara mengidentifikasikan kelompok sosial dan bila kita mempelajari ujaran tanpa mengacu ke masyarakat yang menggunakannya sama dengan menyingkirkan kemungkinan ditemukannya penjelasan sosial bagi struktur yang digunakan Pandangan ini khas dari JR Firth (misalnya di tahun 1950, 1964 yang mendirikan liguistik 'Aliran London' dan pengikutnya termasuk Michael Halliday (misalnya tahun 1973) dan Terence Mitchell ( 1975) Suatu pembahasan yang penting dewasa ini mengenai pengaruh struktur bahasa adalah dalam buku karangan Brown & Levinshon (1978).
Buku ini akan mempertahankan bahwa penemuan-penemuan sosiolinguistik sangat relevan bagi teori struktur bahasa. misalnya dalam kaitan antara teori tersebut dan hakekat makna dan analisis mengenai alternatif dalam tata bahasa. Oleh karena itu. saya lebih menyukar pandangan kedua yaitu bahwa linguistik mengabaikan masyarakat atau risiko sendiri Saya menyatakan hal ini untuk mengingatkan pembaca akan adanya purbasangka, tetapijelaslah bahwa ada perbedaan besar antara (i) mengakui bahwa kita harus mempertimbangkan dimensi sosial bahasa dengan (ii) mengetahui bagaimana cara mempertimbangkan hal tersebut.
Dalam seluruh buku ini saya akan menganggap seolah-olah sosiolinguis dan linguis adalah individu yang berbeda tetapi istilah ini hanya dapat digunakan untuk menyatakan jumlah perhatian yang relatif diberikan terhadap sisi sosial bahasa tanpa menganggap terlalu serius adanya perbedaan tersebut Tidak bisa disangkal bahwa telah terjadi kemajuan yang luar biasa dalam kajian struktur bahasa di dalam tradisi struktural yang telah dicapai oleh mereka yang menyebut dirinya 'linguis' dan bukannya 'sosiolinguis'. Lagipula, jelas bahwa dalam beberapa bidang bahasa seperti yang dicakup dalam buku ini lebih langsung berkaitan dengan faktor sosial dibandingkan dengan lainnya. Mereka yang memusatkan perhatian pada bidang lain, yaitu yang menggunakan pendekatan yang kurang lebih bersifat 'asosial', dapat kita sebut 'linguis' bukannya 'sosiolinguis' Namun, meskipun tidak mempersoalkan bahwa pokok masalah yang dicakup dalam buku ini merupakan satu-satunya yang harus dipelajari, yakin bahwa semua orang yang mengkaji bahasa, dari sudut pandang mana pun harus lebih menyadari tentang konteks sosial pokok masalahnya dan topik-topik yang dibahas di sini tampaknya sangat relevan menurut konteks ini.
Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa
Saya mendefinisikan sosiolinguistik sebagai 'kajian babasa dalam kaitannya dengan masyarakat' yang secara sengaja menunjukkan bahwa sosiolinguistik merupakan bagian dari kajian bahasa. Jadi nilai sosiolinguistik terletak pada penjelasan yang diberikannya terhadap hakikat bahasa pada umunya atau pada ciri-ciri suatu bahasa tertentu Sepeni yang mungkin kita harapkan, para pengkaji masyarakat menemukan bahwa fakta mengenai bahasa dapat memperjelas pemahaman mereka, betapapun, sulit bagi kita membayangkan ciri suatu masyarakat yang sejelas bahasanya atau yang fungsinya sepenting bahasa. 'Kajian masyarakat dalam kaitannya dengan bahasa' (kebalikan dari definisi kita mengenai sosiolinguistik) mendefinisikan apa yang umumnya disebut sosiologi bahasa.
Perbedaaan antara sosiolinguistik dan sosiologi bahasa lebih banyak merupakan perbedaan penekanan yaitu apakah pengamatnya lebih tertarik pada bahasa atau pada masyarakat serta apakah pengamat tersebut lebih ahli menganalisis struktur bahasa ataukah struktur sosial. Terdapat banyak sekali tumpang-tindih antara keduanya dan tampaknya tidak ada perlunya bagi kita untuk mencoba membagi bidang ilmu itu secara lebih jelas lagi. Banyak bagian dari buku ini yang mungkin telah ditulis dengan baik dalam teks mengenai sosiologi bahasa Sebaliknya, ada beberapa masalah yang harusnya dicakup dalam buku teks semacam itu yang tidak dicakup di sini, yaitu apa yang oleh banyak orang disebut sosiologi bahasa 'makro' yang membahas kaitan antara masyarakat dan bahasa sebagai keseluruhan lni merupakan bidang penelitian yang penting dan sudut pandang sosiologi (dan politik) karena bidang tersebu1 mengemukakan masalah-masalah seperti pengaruh multilingualisme (aneka bahasa) terhadap perkembangan ekonomi serta berbagai kebijaksanaan bahasa yang mungkm diambil oleh pemerintah (untuk pembahasan mengenai masalah itu. lihat Fishman. 1972a. l 72b dan juga artikel-artikel berikut yang diambil atau dapat dibaca dalam karya Giglioli, 1972 Fishman, 1972c, Goody dan Watt. 1962. Gumperz. 1968, Inglehan & Woodward. 1967) Namun. kajian 'makro' semacam ini umumnya kurang memberikan penjelasan mengenai hakikat bahasa dibandingkan dengan kajian 'makro' yang dibahas di buku ini karena gagasan mengenai 'bahasa X' biasanya dibiarkan dan tidak dianalisis (Ada pembahasan yang bagus mengenai kaitan antara sosiolinguistik dan sosiologi bahasa dalam pengantar buku Trudgill, 1978).
Download Buku Sosiolinguistik
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Sosiolinguistik ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:[Download] Buku Sosiolinguistik.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Sosiolinguistik. Semoga bisa bermanfaat.
Kami rekomendasikan juga buku lainnya: