Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik

Berikut ini adalah berkas Buku Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. grossum) di Dalam Rumah Plastik. Download file format PDF.

Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik
Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik

Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. grossum) di Dalam Rumah Plastik:

Buku Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. grossum) di Dalam Rumah Plastik ini diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran - Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bekerjasama dengan Applied Plant Research Wageningen University and Research Centre, The Netherlands Tahun 2006. 

Pada saat ini, tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L.) merupakan salah satu komoditas penting yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Permintaan buah paprika baik pasar lokal maupun pasar ekspor dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun demikian, beberapa kendala dalam budidaya paprika masih kerap dijumpai oleh para petani maupun kalangan agribisnis. Bertitik tolak dari hal tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura melalui unit pelayanan teknisnya yaitu Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang melalui kerjasama penelitian dalam program HORTIN (Horticultural Research Cooperation between Indonesia and the Netherlands) yang bekerjasama dengan Applied Plant Research (APR), Wangeningen University and Research Centre, Belanda dalam penelitian”Sustainable vegetable production systems under tropical plastic house (Protveg-1)” menuangkan beberapa hasil penelitian dalam buku ”Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annum var. grossum L.) di Dalam Rumah Plastik” ini.

KATA PENGANTAR 

Pada saat ini, tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L.) merupakan salah satu komoditas penting yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Permintaan buah paprika baik pasar lokal maupun pasar ekspor dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun demikian, beberapa kendala dalam budidaya paprika masih kerap dijumpai oleh para petani maupun kalangan agribisnis.

Bertitik tolak dari hal tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura melalui unit pelayanan teknisnya yaitu Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang melalui kerjasama penelitian dalam program HORTIN (Horticultural Research Cooperation between Indonesia and the Netherlands) yang bekerjasama dengan Applied Plant Research (APR), Wangeningen University and Research Centre, Belanda dalam penelitian”Sustainable vegetable production systems under tropical plastic house (Protveg-1)” menuangkan beberapa hasil penelitian dalam buku ”Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annum var. grossum L.) di Dalam Rumah Plastik” ini. Kami menyadari bahwa buku ini belum sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan.

Kepada semua pihak, khususnya para peneliti di Balai Penelitian Tanaman Sayuran yang tergabung dalam Tim Protveg-1 dan Protveg-2, kami ucapkan terima kasih atas segala pengorbanan waktu dan tenaga sehingga penerbitan buku ini dapat terwujud. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Dr. Arij P. Everaarts dan Ing Herman de Putter dari Applied Plant Research (APR), Wageningen Universitu and Research Centre, Lelystad, Belanda yang telah bersedia mendanai penerbitan buku
ini.

Semoga buku ini bermanfaat khususnya bagi kalangan pelaku agribisnis dan petani paprika sehingga dapat meningkatkan produksinya dan dapat merebut pangsa pasar ekspor yang masih terbuka lebar.

DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI . DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN
II. TANAMAN PAPRIKA
III. RUMAH PLASTIK
IV. PENANAMAN TANAMAN PAPRIKA
4.1. Persemaian
4.2. Media Tanam
4.3. Tanam dan Jarak Tanam
4.4. Pemeliharaan Tanaman

V. SISTEM IRIGASI DAN PEMBERIAN NUTRISI  (FERTIGASI)
5.1. Sistem Fertigasi
5.2. Frekuensi Fertigasi
5.3. Volume Fertigasi
5.4. EC dan pH Larutan Fertigasi
5.5. Nutrisi atau Unsur Hara

VI. HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENGENDALIANNYA
6.1. Hama Tanaman
6.1.1. Trips (Thrips parvispinus)
6.1.2. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
6.1.3. Tungau teh kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranychus sp.)
6.1.4. Kutudaun persik (Myzus persicae)
6.1.5. Lalat pengorok daun (Liriomyza spp.)
6.2. Penyakit Tanaman
6.2.1. Penyakit tepung
6.2.2. Penyakit layu fusarium
6.2.3. Penyakit layu bakteri
6.2.4. Penyakit bercak serkospora
6.2.5. Penyakit mosaik (virus kompleks)
6.3. Penyakit Fisiologis 
6.3.1. Defisiensi unsur Fe (Besi)
6.3.2. Defisiensi unsur Mn (Mangan)
6.3.3. Defisiensi unsur Mg (Magnesium)
6.3.4. Defisiensi unsur Ca (Kalsium)
6.4. Penggunaan Pestisida Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
6.4.1. Tepat sasaran
6.4.2. Tepat jenis
6.4.3. Tepat waktu
6.4.4. Tepat dosis/ konsentrasi
6.4.5. Tepat cara

VII. PANEN DAN PASCAPANEN
7.1. Panen
7.2. Pascapanen

DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 

Di Indonesia, kebanyakan tanaman sayuran dibudidayakan di lahan terbuka. Kondisi cuaca tropis memungkinkan memproduksi sayuran sepanjang tahun. Namun, budidaya sayuran di lahan terbuka menghadapi banyak masalah. Pada musim hujan, penanaman sayuran di lahan terbuka akan menghadapi curah hujan yang tinggi, yang membawa kuantitas air yang banyak dalam waktu singkat, sehingga tanaman sayuran tersebut sebagian atau seluruhnya rusak. Kondisi cuaca selama musim hujan seringkali juga tidak cocok untuk penanaman sayuran yang disebabkan oleh adanya peningkatan kelembaban dan kondisi ini menyebabkan perkembangan banyak penyakit tanaman. Sebaliknya, pada musim kemarau penanaman sayuran di lahan terbuka akan dipengaruhi oleh angin yang kencang dan juga hama tanaman yang umumnya berkembang dengan pesat pada kondisi itu.

Budidaya tanaman di bawah naungan (protected cultivation) adalah teknik penanaman sayuran yang dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan penanaman sayuran di lahan terbuka. Teknik ini merupakan usaha perlindungan fisik dari tanaman dengan tujuan utama untuk mengendalikan faktor cuaca yang mengganggu perkembangan tanaman. Beberapa keuntungan menggunakan budidaya tanaman di bawah naungan adalah hasil tanaman lebih tinggi, kualitas produk lebih baik, dan memperpanjang masa panen dibandingkan dengan produksi sayuran di lahan terbuka (Agnet 1999; Baron’s Brae 1991). Selain itu, keuntungan lainnya adalah efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida, penggunaan teknik perlindungan tanaman secara biologi dan produksi tanaman lebih terencana (Baudoin dan Von Zabeltitz 2002).

Pada beberapa tahun belakangan ini, di Indonesia terdapat peningkatan permintaan sayuran yang diproduksi di rumah plastik. 

Kualitas produk sayuran yang lebih baik yang dihasilkan di rumah plastik daripada yang dihasilkan di lahan terbuka merupakan penyebab peningkatan permintaan sayuran yang diproduksi di rumah plastik. Namun demikian, ketersediaan produk sayuran yang berkualitas belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini disebabkan produksi sayuran di rumah plastik masih sangat terbatas dan belum berkembang seperti di negara maju, dimana budidaya tanaman di bawah naungan merupakan salah satu teknik utama untuk produksi sayuran. Dalam rangka meningkatkan produksi sayuran yang berkualitas di Indonesia maka perlu dikembangkan teknologi produksi sayuran di rumah plastik sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri maupun potensi untuk komoditi ekspor.

Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu Hydro yang berarti air dan Ponos yang artinya daya. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Bercocok tanam dengan metode hidroponik berarti secara keseluruhan keperluan nutrisi yang diserap melalui akar tanaman diberikan dalam bentuk larutan. Hidroponik sering juga disebut Controlled Environmental Agriculture atau pertanian dengan lingkungan yang terkontrol, dimana cahaya, air, suhu, CO2, oksigen, pH dan nutrisi dapat dikontrol (Alberta 2004).

Ada banyak jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan di rumah plastik, seperti paprika, tomat beef, tomat cherry, mentimun dan sayuran daun seperti selada, pakcoy, kailan dan caysin. Hasil survei identifikasi potensi dan masalah produksi sayuran di rumah plastik dan lokakarya (workshop) partisipatif karakterisasi budidaya sayuran di rumah plastik yang dilaksanakan pada tahun 2003 (Gunadi et al. 2003) menunjukkan bahwa tanaman paprika merupakan tanaman yang paling banyak dibudidayakan di rumah plastik di Indonesia. 

II. TANAMAN PAPRIKA 

Pada saat ini, tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L.) merupakan salah satu komoditi penting yang dibudidayakan di bawah naungan (protected cultivation). Tanaman sayuran lainnya yang biasa dibudidayakan di bawah naungan yaitu tomat, mentimun, selada, pakchoy, kailan dan caisin. Tanaman paprika berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan dimana banyak spesies telah dibudidayakan beratus tahun sebelum Columbus mendarat di benua tersebut (Alberta 2004; Wien 1997). Penanaman paprika menyebar ke Eropa dan Asia setelah tahun 1500 an. Pada awal penyebaran di Eropa, tanaman paprika dibudidayakan di lahan terbuka (outdoor) (van Winden 1988). Walaupun termasuk tanaman tahunan, paprika dibudidayakan sebagai tanaman setahun di daerah beriklim temperata, tetapi di daerah tropis tanaman paprika kemungkinan akan tumbuh dan memberikan hasil selama lebih dari beberapa tahun (Wien 1997).

Dalam klasifikasi tumbuhan, paprika dimasukkan ke dalam famili Solanaceae. Daunnya berukuran lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buah paprika mirip lonceng sehingga dinamakan bell pepper. Meskipun aroma buah paprika pedas menusuk, namun rasanya tidak pedas, bahkan cenderung manis, sehingga disebut sweet pepper. Paprika membutuhkan kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu suhu 24 - 30 oC pada siang hari dan 9 - 12 oC pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman itu masih dapat bertahan pada suhu 38 oC (Hartz 2002). Di Indonesia, tanaman itu cocok ditanam di dataran tinggi yang bersuhu 16 - 25 oC (Prihmantoro dan Indriani 2000).

Buah paprika merupakan sumber senyawa kapsaisin, bumbu yang umum digunakan di dunia. Semua bagian buah paprika mengandung sedikit protein, lemak dan gula, tetapi mengandung banyak karoten dan sebagai sumber vitamin C (sampai 340 mg/100 g buah segar). Jika dibandingkan dengan buah jeruk yang mengandung vitamin C sekitar 146 mg/100 g, maka kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada buah jeruk (Morgan dan Lennard 2000). Pada umumnya paprika digunakan sebagai bumbu penyedap atau bahan masakan, selain itu juga digunakan sebagai zat pewarna makanan. Antosianin yang terkandung dalam paprika merupakan zat pewarna makanan yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan pewarna makanan yang berasal dari sumber lain, yaitu lebih tahan suhu tinggi dan stabil pada kisaran pH lebar yaitu 1 sampai 9 (Hartuti 2004).

Pada umumnya, tanaman paprika yang dibudidayakan di bawah naungan (protected cultivation) menggunakan kultivar indeterminate dimana tanaman secara bertahap dan terus menerus tumbuh dan berkembang membentuk daun, batang, bunga dan buah yang baru. Sebagai perbandingan, kultivar paprika yang dibudidayakan di lahan terbuka (open field) adalah kultivar determinate dimana tanaman tumbuh sampai mencapai ukuran tertentu, kemudian menghasilkan buah, lalu tumbuh dan akhirnya tanaman mati. Pada saat ini, budidaya tanaman paprika di lahan terbuka dengan menggunakan kultivar determinate tidak berkembang seperti budidaya tanaman paprika di bawah naungan yang menggunakan kultivar indeterminate. Kultivar indeterminate memerlukan pemangkasan (pruning) untuk mempertahankan pertumbuhannya. Dalam rangka untuk mengoptimalkan hasil tanaman paprika pada budidaya tanaman paprika di bawah naungan, keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) dan generatif (bunga dan buah) harus dipelihara dan dipertahankan (Alberta 2004).

Salah satu negara penghasil komoditi paprika yang terbesar di Eropa adalah Belanda. Negara ini mengekspor paprika ke negara-negara Jerman, Inggris, Amerika, dan Jepang (de Putter 2004). Di Belanda, tanaman paprika merupakan tanaman sayuran yang paling luas dibudidayakan di rumah kaca di antara tanaman sayuran lainnya.

Produksi tanaman paprika di Belanda dari tahun ke tahun terus meningkat akibat luas tanam yang meningkat seperti tertera pada Tabel 2. Demikian pula, keuntungan bersih yang diperoleh dari penanaman paprika di Belanda terus meningkat yang disebabkan oleh harga komoditi paprika yang terus meningkat pula.

Komoditi paprika pada umumnya dibedakan menurut bentuk, warna dan ukuran. Pada umumnya bentuk paprika dibagi menjadi dua bentuk, yaitu yang berbentuk blok (blocky) atau lonceng (bell) dan yang berbentuk lonjong (lamujo) (Gambar 3) (Hadinata, 2004).

Dari segi warna, paprika dibedakan menurut empat warna utama yaitu, merah, hijau, kuning dan oranye (Gambar 4). Di negara Belanda, paprika dengan warna merah merupakan produksi paprika tertinggi diikuti oleh produksi paprika warna hijau, warna kuning dan terakhir dengan warna oranye. Namun, ditinjau dari segi harga pada tahun 2002, paprika warna oranye merupakan paprika dengan harga jual tertinggi, diikuti oleh warna kuning, warna merah dan termurah adalah warna hijau (de Putter 2004).

Selain bentuk dan warna, harga jual buah paprika ditentukan pula oleh ukuran buah. Pada umumnya ukuran buah dibedakan menjadi empat kategori yaitu (Hadinata 2004) :
  1. Kecil, diameter buah 6,5 - 8 cm, bobot buah 120 - 160 gram
  2. Sedang, diameter buah 7,5 – 9,5 cm, bobot buah 160 - 200 gram
  3. Besar, diameter buah 9 - 11 cm, bobot buah 200 - 250 gram
  4. Sangat besar, diameter buah > 11 cm, bobot buah > 250 gram 

Di Indonesia, tanaman paprika mulai dibudidayakan pada sekitar tahun 1990-an dan dewasa ini propinsi Jawa Barat merupakan salah satu pusat pertanaman paprika di Indonesia (Prabaningrum et al. 2002). Tanaman paprika tersebut dibudidayakan di dalam rumah plastik (rumah kasa). Ada sebelas varietas paprika yang dibudidayakan oleh petani, tetapi hanya dua varietas yang paling dominan yaitu Spartacus dan Edison (Gambar 5) yaitu masing-masing sebesar 82%. Kedua varietas paprika ini banyak dibudidayakan oleh petani karena pertumbuhan dan hasilnya yang baik, disamping itu bentuk dan ukuran buah dari kedua varietas paprika tersebut mudah untuk dijual di pasar lokal maupun ekspor. Kisaran daya hasil kedua varietas paprika tersebut adalah 1,5 – 3,0 kg per tanaman.

Dari hasil survai yang dilaksanakan oleh Gunadi et al. (2003) diketahui bahwa kebanyakan petani responden menggunakan populasi tiga tanaman per m2 (59%), tetapi beberapa petani reponden mencoba menanam lebih tanaman per m2 yaitu empat tanaman per m2 (41%). Efisiensi penggunaan pestisida dan nutrisi merupakan alasan petani responden untuk menanam lebih banyak tanaman per m2. Hasil survei juga menunjukkan bahwa dari keseluruhan total biaya produksi tanaman paprika, ternyata alokasi biaya untuk nutrisi mendominasi biaya produksi secara keseluruhan. Biaya untuk nutrisi adalah 35,2% dari biaya total produksi secara keseluruhan, diikuti oleh biaya untuk tenaga kerja yaitu sebesar 25,0% dari biaya total produksi secara keseluruhan. Biaya untuk pestisida, benih/bibit dan media tanam berturut-turut hanya sebesar 20,5, 10,6 dan 8,6 % dari biaya total produksi secara keseluruhan.

Hasil tanaman paprika di negara Belanda dapat mencapai 25-30 kg per m2 dengan periode pertumbuhan selama 12 bulan (Gunadi 2006). Di Indonesia, hasil tanaman paprika yang dapat dicapai di Balai Penelitian Tanaman Sayuran adalah 8-9 kg per m2 dengan periode pertumbuhan selama 7 bulan (Gunadi et al. 2005). Hasil paprika di Indonesia yang relatif masih rendah masih dapat ditingkatkan lagi dengan teknik budidaya yang sesuai dengan kondisi tropis di Indonesia. 

III. RUMAH PLASTIK 

Perkembangan budidaya tanaman di bawah naungan untuk produksi paprika di negara yang telah berkembang telah mencapai tahap dimana teknik tersebut merupakan salah satu teknik utama untuk produksi paprika. Namun, di negara-negara tropis seperti Indonesia, teknik ini masih harus terus dikembangkan.

Petani di Indonesia menggunakan struktur bangunan rumah plastik yang sederhana untuk produksi paprika tersebut (Gambar 6). Masalah seringkali timbul dengan penggunaan struktur yang sederhana ini, karena struktur bangunan rumah plastik tidak dirancang secara spesifik untuk kondisi tropis seperti di Indonesia, tetapi diambil dari negara lain dengan kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, struktur bangunan untuk rumah plastik perlu dirancang sesuai dengan kondisi di Indonesia, sehingga dapat sesuai untuk pertumbuhan tanaman paprika yang optimal pada kondisi cuaca tropis. Beberapa fungsi dasar seperti perlindungan terhadap curah hujan yang sangat besar dan angin yang kencang harus dipenuhi dengan struktur bangunan rumah plastik ini. Dalam rangka mencapai cuaca di dalam rumah plastik yang optimal, struktur perlu diadaptasikan pada kondisi cuaca tropis untuk mengantisipasi temperatur dan kelembaban di dalam rumah plastik yang terlalu tinggi.

Di Belanda, tanaman paprika dibudidayakan di dalam rumah kaca (Gambar 7) dengan lingkungan cuaca yang terkontrol. Faktor cuaca di dalam rumah kaca yang dapat dikontrol adalah temperatur, kelembaban, cahaya, dan CO2. Temperatur yang optimal untuk tanaman paprika adalah 21 – 23 oC. Cahaya matahari diusahakan agar semaksimal mungkin masuk ke dalam rumah kaca. Intensitas cahaya matahari yang rendah seringkali memberikan produksi paprika yang rendah pula (Bakker 1998; Kwon dan Chun 1999). Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu penentu dalam proses fotosintesis. Kandungan CO2 yang terbatas di dalam rumah kaca yang tertutup akan menghambat proses fotosintesis.

Hasil survai identifikasi potensi dan masalah produksi sayuran di rumah plastik dan lokakarya (workshop) partisipatif karakterisasi budidaya sayuran di rumah plastik yang dilaksanakan pada tahun 2003 menunjukkan bahwa konstruksi dan material rumah plastik merupakan topik masalah yang masih perlu diteliti. Rumah plastik yang terbuat dari bambu merupakan rumah plastik yang umum digunakan oleh petani di Indonesia. Keuntungan penggunaan rumah plastik dari bambu adalah harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan material lainnya seperti kayu dan besi, serta material bambu mudah didapat di hampir semua daerah. Namun demikian, tipe rumah plastik bambu masih perlu dikaji lebih lanjut, terutama pengaruhnya terhadap intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah plastik tersebut dan kondisi iklim di dalamnya serta pengaruh selanjutnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman di dalam rumah plastik tersebut. Konstruksi dan material rumah plastik yang dapat meningkatkan intensitas cahaya matahari yang sangat diperlukan tanaman dan kondisi iklim yang sesuai dengan kebutuhan tanaman merupakan target dari kegiatan penelitian yang dilakukan di Indonesia.

Dalam rangka untuk mengetahui pengaruh konstruksi rumah plastik terhadap intensitas cahaya matahari dan kondisi iklim di dalam rumah plastik serta tanggap tanaman paprika yang ditanam pada dua konstruksi rumah plastik berbeda, maka telah dilakukan penelitian tipe konstruksi rumah plastik. Dua tipe konstruksi rumah plastik yang dicoba yaitu (1) rumah plastik bambu konvensional dan (2) rumak plastik kombinasi kayu metal telah dibangun untuk pelaksanaan penelitian. Rumah plastik bambu konvensional merupakan rumah plastik yang terbuat dari bambu yang umum digunakan petani Indonesia untuk penanaman sayuran di dalam rumah plastik. Pada umumnya konstruksi rumah plastik bambu merupakan konstruksi rumah plastik yang relatif berat sehingga banyak mengurangi cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah plastik. Adanya pengurangan cahaya matahari yang masuk di dalam rumah plastik akan mengakibatkan juga adanya pengaruh tingkat hasil yang dicapai oleh tanaman yang ditanam di dalam rumah plastik tersebut. 

Rumah plastik kombinasi kayu metal merupakan tipe rumah plastik yang umum digunakan petani sayuran rumah plastik di Cameroon Highland, Malaysia. Rumah plastik tersebut terbuat dari bahan kayu untuk tiang penyangga dan dari pipa metal (besi) untuk konstruksi atap. Ukuran dari masing-masing tipe konstruksi rumah plastik disajikan pada Gambar 10.

Hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 menunjukkan bahwa tipe konstruksi rumah plastik berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari yang dapat masuk ke dalami rumah plastik. Pada rumah plastik dengan kontruksi kombinasi kayu metal, cahaya matahari yang masuk rata-rata berkurang 27,7% sedangkan pada rumah plastik dengan konstruksi bambu konvensional, rata-rata berkurang 40,3% (Tabel 3). Rata-rata rumah plastik dengan kontruksi kombinasi kayu metal dapat mengintersepsi cahaya matahari 12,6% lebih tinggi daripada rumah plastik bambu (Gunadi et al. 2004).
Konstruksi rumah plastik juga berpengaruh terhadap temperatur di dalam rumah plastik, baik temperatur minimum maupun temperatur maksimum. Temperatur minimum dan temperatur maksimum di dalam rumah plastik kombinasi kayu metal lebih tinggi daripada temperatur minimum dan temperatur maksimum di dalam rumah plastik bambu konvensional (Tabel 4). Rata-rata, temperatur minimum di rumah plastik bambu konvensional dan rumah plastik kombinasi kayu metal berturut- turut adalah 14,4 dan 15,3oC, sedangkan rata-rata temperatur maksimum di rumah plastik bambu konvensional dan rumah plastik kombinasi kayu metal berturut-turut adalah 32,2 dan 32,9 oC.

Adanya perbedaan kondisi iklim di dalam masing-masing rumah plastik menyebabkan adanya perbedaan hasil panen paprika. Bobot buah per tanaman dari tanaman paprika yang ditanam di rumah plastik kombinasi kayu metal lebih tinggi daripada tanaman paprika yang ditanam di rumah plastik bambu (Tabel 5).

    Download Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. grossum) di Dalam Rumah Plastik ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Budidaya Paprika di Dalam Rumah Plastik.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. grossum) di Dalam Rumah Plastik. Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga beberapa buku atau berkas lainnya di bawah ini.
    Kami rekomendasikan juga kepada Anda beberapa berkas Buku Pertanian lainnya:

    Lihat juga beberapa berkas penting lainnya terkait dengan Pertanian dan Peternakan, di bawah ini.
    1. PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [ORIGINAL] [INTRANS] Baca Selengkapnya
    2. Buku Cara Mudah Sukses Budidaya Lobster Air Tawar dan Air Laut Oleh Alex S Baca Selengkapnya
    3. Buku Teknologi polimer industri pertanian Tehnologi oleh Medy Nathaliya Hadi Baca Selengkapnya
    4. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN [INTRANS] Baca Selengkapnya
    5. BUKU ORI HUKUM TATA NIAGA PRODUK PERTANIAN. M. GUNTUR HAMZAH RAJAWALI Baca Selengkapnya
    6. BUKU ORI TEKNOLOGI POLIMER INDUSTRI PERTANIAN PROF. DR. IR. BAMBANG ADMADI HA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    7. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [INTRANS] Baca Selengkapnya
    8. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN INTIMEDIA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    9. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK S [INTRANS] Baca Selengkapnya
    10. Buku SERI BUDIDAYA, PETERNAKAN & PERTANIAN Cara Menanam Jambu Air, Bawang Putih, Anggrek, Ternak Kambing, Memelihara Burung Perkutut, Membuat Bandeng Presto, Hewan Penyubur Tanah oleh Neni Suhaeni Baca Selengkapnya
    11. Buku Dinamika Pembangunan Pertanian Baca Selengkapnya
    12. BUKU ANAK TONY WOLF - The Farm Tanah Pertanian/City Kota/Sea Laut/Woodland Hutan Baca Selengkapnya
    13. Buku Teknologi Benih Pertanian Oleh Indah Permanasari Baca Selengkapnya
    14. ORI BUKU LAPORAN PEMBANGUNAN DUNIA 2008 PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN SALEMBA [ORIGINAL] Baca Selengkapnya
    15. Buku Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem, Komunitas, dan Lingkungan - Prof. Ir. Zoer’a Baca Selengkapnya
    16. Buku Original Buku Pertanian Buku Geografi Pertanian Dr. Eva Banowati & Sriyanto Penerbit Ombak Baca Selengkapnya
    17. Buku Kultur Jaringan Teori Dan Praktis Perbanyak Tanaman Secara In-Vitro - Netty Widyastuti Baca Selengkapnya
    18. Buku Materi Pokok Programa Dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian Edisi 1 - Soedarsono Thomas Baca Selengkapnya
    19. Buku Ekologi Hutan - Ir Indriyanto | Buku Sains Buku IPA Buku Pendidikan Buku Pertanian Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    20. Buku Statistika Dasar Bidang Perikanan dan Kelautan - Dian Ayunita Baca Selengkapnya
    21. Buku Keberdayaan Nelayan & Dinamika Ekonomi Pesisir - Kusnadi-soft cover Baca Selengkapnya
    22. Buku Pengembangan Produk Pangan Teori dan Implementasi - Hari Eko Irianto | Rajawali Grafindo Baca Selengkapnya
    23. Buku Kultur Jaringan, Teori dan Praktik - Dwi Hapsoro Baca Selengkapnya
    24. Buku Materi Pokok Morfologi Tumbuhan Edisi 1 - Hadisunarso Baca Selengkapnya
    25. Buku Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman Edisi Revisi - Ance Gunarsih Kartasapoetr Baca Selengkapnya
    26. Buku Fisiologi Hewan - Wiwi Isnaeni Baca Selengkapnya
    27. Buku BOTANI UMUM - Siti sutarmi (Jilid1-4) Baca Selengkapnya
    28. Buku Serangga dan Pengendalian Hayatinya - Dina Maulina Baca Selengkapnya
    29. Buku Ajar Agroklimatologi Bagi Mahasiswa - Budy Wiryono Baca Selengkapnya
    30. Buku Fisiologi Hewan Air - Ridwan Affandi Baca Selengkapnya
    31. Buku Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu : Materi Ternak Sapi Potong (Edisi Revisi) - BBPP Batu | Buku Pertanian Buku Sosial Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Buku Pembelajaran Buku Kuliah Penerbit MNC Publishing Buku Sekolah Baca Selengkapnya
    32. Buku Manajemen Pemulihan Ternak - Dr. Ir. Agus Budiarto, MS,dkk | Buku Manajemen Buku Teknologi Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    33. Buku Kambing Perah dan Prospek Pengembangannya - Aris Winaya Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan BUku Perguruan Tinggi Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    34. Buku DASAR -DASAR MANAJEMEN (PENDEKATAN APLIKASI BIDANG PERTANIAN) - Rahayu Relawati | Buku Ekonomi Buku Manajemen Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    35. Buku Rekam Jejak Penyuluhan Pertanian - Ferly P. Tambunan, SP, M.Agr | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Edukasi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    36. Buku KONSERVASI LAHAN HUTAN DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI - joko Triwanto | Buku Kehutanan Buku Pertanian Buku Pendidikan Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    37. Buku Modul Diklat Pra Asesmen Inseminasi Buatan (IB) - BBPKH Cinara - Bogor | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Teknologi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    38. Buku Ekologi Hewan Tanah : Teori dan Praktik - Husamah, Abdulkadir Rahardjanto, Atok Miftachul H | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    39. Buku PERIKANAN BAGAN DAN ASPEK PENGELOLAANNYA - Prof. Dr. Sudirman MP | Buku PErtanian Buku PEternakan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    40. Buku HUTAN RAKYAT, FENOMENA ADAPTASI BUDAYA MASYARAKAT - Mahrus Aryadi | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    41. Buku Materi Diklat Pra Asesmen Juru Sembelih Halal - drh. Reni Indrawati & drh. Iskandar Muda .M.Sc. | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Pendidikan Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    42. Buku Pintar Peternakan Jilid 1- Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    43. Buku Landreform : Reformasi Hukum Agraria bagi Petani Indonesia - Dr. I Gede Surata, SH., M.Kn | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Hukum Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    44. Buku MENANAM BENIH MENUJU INDONESIA JERNIH - Nazarudin Malik | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku PErgurua Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    45. Buku Teh di Indonesia – Nur Hidayat, dkk | Buku Pertanian Buku Perkebunan Buku Budidaya Buku Kuliah Penerbit Intrans Publishing Baca Selengkapnya
    46. Buku Teknologi Budidaya dan Pascapanen Manggis Berdaya Saing Ekspor - Martias, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Buku Tanam Tumbuhan Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    47. Buku Sukses Bertanam Semangka - Kuswandi, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Tanaman Buku Edukasi Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    48. Buku Peraturan Pelaksana Undang - Undang Cipta Kerja di Bidang Kehutanan dan Pertanian No 23 Tahun 2021 | Buku Hukum Buku Politik Buku Sosial Penerbit Sinar Grafika Baca Selengkapnya
    49. Buku PESTISIDA ORGANIK Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri - Winarti Tim Redaksi Cemerlang | Lily Publisher Buku Pertanian Andi Publisher Baca Selengkapnya
    50. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    51. Buku Ekologi Tanaman - Sukmawati, Muh. Akhsan Akib, Iradhatullah Rahim dan Harsani Seri Pertanian Baca Selengkapnya
    52. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    53. Buku Pembangunan Pertanian: Membangun Kedaulatan Pangan - Deepublish Baca Selengkapnya
    54. Buku Pertanian Terpadu: Model Rancangbangun & Penerapan Pada Zona Agroekosistem Lahan Kering - Deepublish Baca Selengkapnya
    55. Buku Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    56. Buku Ekonomi Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    57. Buku Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan - Prof. M.J. Saptenno dan J. Tjiptabudy Baca Selengkapnya
    58. Buku Potensi Dan Pemanfaatan Hasil Pertanian Desa Joho, Pracimantoro - Deepublish Baca Selengkapnya
    59. Buku Pengembangan Gelombang Extremely Low Frequency (ELF) Pada Produk Pertanian (Bab Khusus: Pengembangan Pada Susu Segar Dan Susu Pasteurisasi) - Deepublish Baca Selengkapnya
    60. Buku Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    61. Buku Tanah, Lingkungan Dan Pertanian Berkelanjutan - Deepublish Baca Selengkapnya
    62. Buku Pertanian Setelah Revolusi Hijau : Teknologi Masukan Rendah (Low External Input For Sustainable Agriculture) - Deepublish Baca Selengkapnya
    63. Buku Pengantar Tataniaga Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    64. Buku Barisan Deret dan Statistika Kajian Matematika Terapan pada Bidang Pertanian dengan Aplikasi Microsoft Excel - Rahmat Hendrawan dan Ari Budiharto Baca Selengkapnya
    65. Buku Barisan, Deret Dan Statistika Kajian Matematika Terapan Pada Bidang Pertanian Dengan Aplikasi Microsoft Excel - Deepublish Baca Selengkapnya
    66. Buku Keamanan Pangan : Membangun Pertanian dan Pangan Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan - Syamsul Rahman Baca Selengkapnya
    67. Buku Konversi Limbah Pertanian Menjadi Karbon Aktif Dan Aplikasinya - Deepublish Baca Selengkapnya
    68. Buku Dasar - Dasar Pengindraan Jauh dan Aplikasinya Pada Bidang Pertanian - Arif Faisol Baca Selengkapnya
    69. Buku Pengemasan Data Dan Informasi Berbasis Internet Bagi Penyuluh Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    70. Buku Pertanian Dan Masa Depan - Deepublish Baca Selengkapnya
    71. Buku PENGANTAR ILMU PERTANIAN Agraris Agribisnis Industri Baca Selengkapnya
    72. Buku Sistem Pertanian Organik Agus Kardinan Baca Selengkapnya
    73. Buku Pembangunan Pertanian - Tim dosen Faperta UGM & Triwibowo Yudono Baca Selengkapnya
    74. Buku Hukum tata Niaga Produk Pertanian - Guntur Hamzah Baca Selengkapnya
    75. Buku Bioproses Limbah Pertanian - Yohanes Setiyo-SOFT COVER Baca Selengkapnya
    76. Buku Daya Saing Pertanian dalam Tinjauan Analisis - Soetriono Baca Selengkapnya
    77. BUKU PERTANIAN:PANDUAN LENGKAP DAN PRAKTIS BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG PALING MENGUNTUNGKAN Baca Selengkapnya
    78. Buku Pertanian Alat Pertanian Memberantas Hama Membuat Pupuk Organik dan Sayuran Organik Baca Selengkapnya
    79. Buku BUDIDAYA TANAMAN / BUDIDAYA HEWAN / VANILI / SALAK PONDOK / PARE / PISANG / LIDAH BUAYA Baca Selengkapnya
    80. Buku Pertanian : Pintar Budidaya Udang Windu / Prospek Besar Budidaya Mujair / Prospek Cerah Budidaya Lele Organik / Sehat Dan Kaya Dengan Budidaya Ikan Garra Rupa / Sukses Beternak Lele Dumbo Dan Lele Lokal / Sukses Bisnis Udang Galah Baca Selengkapnya
    81. Buku Pertanian Alat Pertanian : Sukses Bertanam Vanili / Usaha Budidaya Sorgum / Sukses Bertanam Asparagus / Bertani Jeruk Purut / Budidaya Umbi Umbian / Intensif Budidaya Lidah Buaya Baca Selengkapnya
    82. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Jahe Lerak Olah Mengkudu Mahkola Dewa Rosella Dan Budidaya Rumput Laut Baca Selengkapnya
    83. Buku Peternakan : Potensi Besar Beternak Kambing Boerka / Beternak Kambing Dan Domba Tanpa Bau Angon dan Ngarit / Beternak Kambing Tanpa Bau Angon Dan Ngarit / Sukses Usaha Pembibitan Sapi Dan Kambing / Sukses Penggemukan Sapi Potong / Beternak Sapi Perah Baca Selengkapnya
    84. Buku Peternakan : Sukses Pembibitan Sapi Dan Kambing Baca Selengkapnya
    85. Buku Pertanian Alat Pertanian : Budidaya Karet Unggul / Budidaya Kayu Jati / Budidaya Sengon / Bertanam Kopi / Usaha Pembibitan 15 Kayu Unggulan / Budidaya Gaharu Baca Selengkapnya
    86. Buku Pertanian Pintar Membuat Kompos Dari Sampah Rumah Tangga Dan Limbah Pertanian Maupun Peternakan Baca Selengkapnya
    87. Buku Peternakan Pertanian Perikanan Sukses Meramu Sendiri Probiotik Baca Selengkapnya
    88. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Cabai Budidaya Rebung Bertanam Kentang Budidaya Okra Sayuran Dalam Pot Baca Selengkapnya
    89. Buku Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi Baca Selengkapnya
    90. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Brokoli Cabai Jagung Paprika Mangrove Dan Aneka Jamur Baca Selengkapnya
    91. Buku Wirausaha : usaha pembuatan pakan ikan konsumsi / Panduan Membuat Sendiri Bensin Dan Solar / sukses agribisnis minyak atsiri / Membuat Telur Asin Dan Telur Aneka Rasa /Mendidikan bank sampah Baca Selengkapnya
    92. Buku Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-Ekologis - Suprio Guntoro Baca Selengkapnya
    93. Buku Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian - Raharjo Baca Selengkapnya
    94. Buku Teknik Ternak Kambing Dengan Pakan Fermentasi Tanpa Ngarit Angon Baca Selengkapnya
    95. Buku Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan Baca Selengkapnya
    96. Buku Perikanan : Sukses Budidaya Gurami / Sukses Budidaya Lobster / Sukses Budidaya Ikan Kerapu / Usaha Pembibitan 9 Jenis Ikan Unggulan / Teknik Cerdas Budidaya Ikan Mas Baca Selengkapnya
    97. Buku Peternakan Cerdas Beternak Ayam Buras Petelur Dan Pedaging Baca Selengkapnya
    98. Buku Pertanian Seri Pertanian Modern Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani Baca Selengkapnya
    99. BUKU PERIKANAN BETERNAK IKAN PATIN BAWAL GURAMI NILA BELUT UDANG Baca Selengkapnya
    100. Buku Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo Baca Selengkapnya

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel