Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)

Berikut ini adalah berkas Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Tahun 2020. Download file format PDF.

Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)
Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)

Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN):

PENGANTAR

Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) merupakan galur ayam kampung hasil penelitian Balai Penelitian Ternak yang berhasil dilepas sebagai salah satu galur unggul nasional. Ayam KUB memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Keunggulan ayam KUB tersebut diikuti dengan sifat khusus yang pada akhirnya mempengaruhi sistem pemeliharaan sehingga sedikit berbeda dibandingkan ayam kampung biasa. Dalam pengembangan ayam KUB program penyebaran bibit terdiri dari (i) strata 1 sebagai pusat produksi bibit; (ii) Strata 2 pengembangan program inti Plasma; (iii) Peyebaran bibit ke rumah tangga peternak. Buku petunjuk teknis ini diterbitkan untuk membantu pelaku usaha peternakan dalam upaya memperoleh persamaan tata kelola dari pengembangan budidaya ayam KUB khususnya skala rumah tangga. Semoga juknis singkat ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha ayam KUB, penyuluh pertanian serta petugas lainnya, guna mendukung pengembangan usaha ayam KUB di Kalimantan Selatan.

I. PENDAHULUAN

Permintaan daging ayam kampung di Kalimantan Selatan semakin meningkat dari tahun ke tahun, yang diindikasikan dengan semakin banyaknya warung dan rumah makan yang menghidangkan menu ayam kampung (Suryana, 2017). Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (2016) menyatakan bahwa populasi ayam kampung di Kalimantan Selatan berjumlah 9,8 juta ekor dengan jumlah pemotongan sebanyak 3,6 juta ekor (36,85%). Dalam kenyataannya, produksi ini belum dapat memenuhi permintaan yang ada. Mengembangkan ayam Kampung Unggul Balitbangtan atau yang lebih dikenal dengan ayam KUB dapat menjadi salah satu alternatif usaha yang patut dipertimbangkan.

Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB-1) merupakan galur ayam kampung hasil penelitian Balitnak, yang berhasil dilepas sebagai salah satu galur unggul nasional (Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 698/Kpts/ PD.410/2/2013. Ayam KUB merupakan ayam kampung asli hasil inovasi dari Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian. Ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur lebih banyak mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, memiliki bobot badan umur 20 minggu (±5 bulan) berkisar antara 1.200-1.600 gram, umur awal bertelur lebih awal sekitar 20-22 minggu dengan bobot telur 35-45 gram. Masa mengeram ayam yang berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali serta lebih tahan terhadap penyakit.

Ayam KUB saat ini umumnya dipelihara dengan tujuan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi dan produksi daging. Usaha ayam ini relatif mudah pemeliharaannya dengan teknologi yang sederhana dan sewaktu-waktu dapat dijual jika ada keperluan rumah tangga yang mendesak. Ayam KUB mempunyai prospek menjanjikan, baik secara ekonomi maupun sosial, karena dapat menyuplai kebutuhan bahan pangan bergizi tinggi dan mempunyai daya serap pasar lokal maupun regional.

Pengembangan ayam KUB skala rumah tangga menjadi tujuan prioritas kementrian pertanian untuk mempercepat dan meningkatkan diseminasi inovasi dan teknologi ditingkat pengguna utamanya petani dan peternak. Pengembangan ayam KUB skala rumah tangga juga sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan rumah tangga yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahtraan.

a. Tujuan dan Manfaat

Tersusunnya Petunjuk Teknis Budidaya Ayam KUB skala rumah tangga diharapkan dapat memberikan informasi kepada pelaku usaha peternakan skala rumah tangga tentang manajemen pemeliharaan ayam KUB. Diketahuinya manajemen pemeliharaan ayam KUB diharapkan mampu memperkecil terjadinya resiko kegagalan pemeliharaan, sehingga pemeliharaan ayam KUB dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha peternakan.

II. TEKNIS PENGEMBANGAN AYAM KUB SKALA RUMAH TANGGA (STRATA 3)

Kategori strata 3 dilaksanakan untuk pemilikan setiap rumah tangga paling banyak 20-50 ekor untuk dipelihara mulai dari DOC sampai siap potong umur 10-12 minggu. Hal ini juga memerlukan kandang yang membuat ayam hidup dengan nyaman. Pengembangan ayam KUB tidak terbatas untuk pengembangan ayam pendaging saja tapi bias juga memelihara beberapa ekor sebagai penghasil telur. Untuk kapasitas ayam 20 ekor DOC sampai umur 10 minggu dapat ditempatkan dalam kandang bambu/kayu/kawat dengan ukuran luas lantai 120x120 cm, dan tinggi 120 cm. kandang harus dilengkapi dengan tenggeran, tempat pakan dan minum ditempelkan diluar kandang untuk memudahkan pemberian. Pada umur 1-14 hari kandanng dibuat sedemikian rupa untuk memuat ayam-ayam kecil, yaitu lantai kandang dilapisi koran bekas, dinding luar dilapisi lembaran pelastik transparan, penghangat kandang dapat menggunakan bola lampu, pijar yang digunakan ditengah-tengah kandang. Kandang sebaiknya diberi kaki 70 cm diatas permukaan tanah, untuk memudahkan pembersihan kotoran setiap harinya.

III. Budidaya Ayam KUB

Ayam KUBl hasil penelitian Balitnak merupakan salah satu ayam kampung yang banyak diminati oleh sebagian masyarakat karena memiliki beberapa kelebihan. Diantara kelebihan ayam kampung unggulan diantarannya dapat dipanen saat ayam sudah berumur 70-90 hari dengan berat sekitar 1,2 kg-1,6 kg per ekor untuk ayam pejantan. Sedangkan untuk ayam betina mempunyai berat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam pejantan. Kelebihan dari ayam KUB ini lebih tahan terhadap penyakit, pertumbuhan badannya lebih cepat. Keberhasilan pemeliharaan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit atau seleksi betina (induk) dan pejantan perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan indukan dan keturunan yang memiliki produktivitas tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilhan indukan yaitu:
a) Bakal Pejantan (Jantan)
  • Sehat dan tidak mempunyai cacat fisik
  • Pergerakan lincah dan gesit
  • Penampilan tegap, mata bening, bulu halus dan mengkilap, kaki dan kuku bersih, sisik teratur,
  • Memiliki nafsu kawin yang tinggi
  • Umur 1- 2,5 tahun, bertaji
  • Untuk sistem kawin IB pejantan yang digunakan mempunyai hubungan yang jauh dengan induk yang akan diinseminasi
  • Untuk sistem kawin IB dipilih pejantan yang sudah terlatih diambil semennya b) Bakal Induk (Betina)
  • Sehat dan tidak cacat
  • Berproduksi tinggi
  • Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama, umur 7-8 bulan
  • Induk sedang bertelur
  • Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang postal atau liter dengan perbandingan jantan : betina 1 : 6 dalam setiap flock
Selain ciri-ciri fisik, peternak juga perlu mengetahui tingkatan umur ayam. Tingkatan umur diperlukan dalam penghitungan pemberian pakan dan pengaturan dalam pengandangan. Berdasarkan umur, ayam dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu :
  1. Kuri (doc) 0-6 minggu starter
  2. Anak ayam umur 6-12 minggu grower
  3. Ayam muda umur 12-16 minggu developer
  4. Ayam dewasa umur 18-68 minggu layer/rooster

b. Sistem Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam kampung petelur dianjurkan dengan sistem intensif (ternak selalu dikandangkan). Sistem pemeliharaan intensif memudahkan pelaku usaha dalam melakukan manajemen pemeliharaan seperti pengaturan pemberian pakan, waktu produksi dan mempermudah pemanenan telur. 

c. KANDANG 

1) Bentuk Kandang 
Pemeliharaan ayam KUB dengan sistem intensif, maka diperlukan pembuatan kandang. Model kandang dapat dengan : Kandang Postal, Kandang Panggung, Kandang Battery (Lihat gambar detail pada berkas).

2) Volume Kandang
Kandang ayam dibuat dengan mengutamakan kenyamanan dan keamanan. Hal ini akan mencegah ayam dari stress. Untuk itu perlu pengaturan populasi dalam satu luasan kandang berdasarkan jumlah dan tingkatan umur. Berdasarkan tingkatan umur dan jumlah pengaturan pengandangan dapat dilakukan seperti berikut:
  • Untuk ayam pada periode starter dapat ditempatkan sebanyak 30 ekor pada kandang dengan luas 100 cm x 100 cm x 40 cm.
  • Untuk ayam pada periode grower dapat ditempatkan sebanyak 15 ekor pada kandang dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 60 cm
  • Untuk ayam pada periode layer dianjurkan di tempatkan pada kandang dengan model Postal (liter) dengan ukuran kandang 1 m3 untuk 1 ekor jantan 6 ekor betina dan sistem Battery dengan ukuran 1,4 m x 40cm x 35cm untuk 4 ekor.

3) Perlengkapan Kandang
Selain memperhatikan konstruksi, kandang juga perlu dilengkapi dengan peralatan yang mempermudah pemeliharaan. Bahan-bahan yang digunakan untuk perlengkapan kandang dapat digunakan dengan pertimbangan ekonomis dan aman.
  • Tempat pakan dan air minum dapat menggunakan dari bahan plastik, kayu, bambu dan seng.
  • Ayam kampung memiliki kebiasaan alami yaitu bertengger dan mematuk ayam lainnya (kanibal). Untuk itu di dalam kandang perlu disiapkan tempat bertengger yang dapat dibuat dengan bahan kayu dan bambu. Guna mencegah kebiasaan mematuk, didalam kandang juga dapat disediakan batang pisang yang digunakan sebagai pengalihan.
  • Khusus untuk ayam dengan masa bertelur akan membutuhkan sarang yang digunakan untuk mengeram. Bahan sarang dapat dari kayu, bambu dan kotak bekas.

d. Pakan

Bahan pakan pada ayam dapat diberikan dengan lebih dari dua campuran. Adapun jenis bahan pakan yang dapat diberikan pada ayam sebagai berikut :
Contoh pemberian pakan pada umur 0 - 18 minggu:
  1. Pakan jadi bentuk crumble (61,13%),
  2. Dedak padi (26,77%),
  3. Tepung jagung (11,10%)
  4. Premix (vitamin dan mineral premix, Topmix) sebanyak 1%
  5. Tepung Singkong 
  6. Menir
  7. Beras
  8. Tepung Ikan
  9. Ikan Rucah
  10. Ikan Asin
  11. Tepung Daun Lamtoro
  12. Dedak Jagung
  13. Polar
  14. Sagu
  15. Tepung Keong
  16. Tepung Cangkang Kerang
  17. Tepung Kapur
  18. Bungkil Kacang Tanah
  19. Bungkil Kedele
  20. Sorghum
  21. Asam Amino
  22. Garam Dapur
  23. Antibiotika
  24. Premix Vitamin dan Mineral
  25. Herbal Kesehatan Untuk Daya Tahan Tubuh: Jamu Ternak Fermentasi, Anti Koksidiosis (Berak Darah)

4) Kebutuhan Nutrien Ayam KUB

Tabel 1. Kebutuhan Nutrien Ayam KUB Sumber: Juknis Berternak Ayam Lokal 2017 (Lihat berkas)

5) Jumlah Pemberian Pakan

Banyaknya ransum yang dimakan setiap hari oleh seekor ayam pada umur 0-20 minggu selalu berfluktuasi tergantung dari suhu dan kelembapan. Apabila suhu dan kelembapan tinggi, ayam mengurangi konsumsi, sebaliknya apabila suhu rendah ayam akan meningkatkan konsumsi sesuai kapasitas saluran pencernaannya. Pada pemeliharaan dalam kandang dengan suhu harian rata-rata minimum 20,38°C dan maksimum 30,89°C dengan rata-rata kelembapan udara 78,54% (diolah dari Sinurat 1988), Kebutuhan pakan Ayam KUB sesuai umur dapat dilihat pada Tabel 2. 

Tabel 2. Jumlah Pemberian Pakan Ayam KUB Berdasarkan Umur (Lihat berkas)
Tabel 3. Contoh Formulasi Pakan Ayam (Lihat berkas)
Tabel 4. Pertambahan Bobot Ayam KUB di Rumah Tangga Petani (Lihat berkas)

e. Manajemen Reproduksi
Sistem kawin dapat dilakukan dengan individu maupun kelompok. Sistem kawin dengan kelompok dilakukan dengan menempatkan ayam umur 16 minggu dalam satu kandang. Sistem kawin dapat dilakukan dengan kawin alam dan IB (Inseminasi Buatan).Perbandingan Jantan : Betina = 1 : 6 atau 2 : 12 atau 3 : 18 atau 4 : 24 dst, tergantung ruang kandang yang disediakan.

Sistem kawin IB dapat dilakukan dengan teknik yang sederhana. 

Keuntungan system kawin IB adalah:
  • Meningkatkan ratio perkawinan (1 pejantan yang diambil sperma dapat di IB pada 24 Induk betina)
  • Pemanfaatan jantan tua unggul atau jantan unggul tapi cacat fisik
  • Mengurangi perkawinan pilih-pilih,
  • Tingkat keberhasilan kawin silang yang tinggi,
  • Untuk menanggulangi rendahnya fertilitas akibat kawin alam,
  • Untuk mengetahui dengan jelas dan pasti asal usul tertuanya (induk dan pejantan),
  • Meningkatkan jumlah produksi telur tetas,
  • Upaya pengadaan anak (DOC) dalam jumlah banyak,
  • Umur seragam dan waktu yang singkat. 

Kerugian system kawin IB:
  • Terlalu berat untuk jumlah ayam yang banyak
  • Memerlukan ketelitian
  • Kurang hygienis pada alat-alat dapat menyebabkan kegagalan

Fertilitas/daya tetas dipengaruhi oleh:
  • Umur kawin pertama
  • Pengaturan penetasan
  • Penyapihan/perkawinan kembali

Ayam KUB memiliki sifat mengeram rendah sehingga lama waktu mengeram lebih singkat dibandingkan ayam kampung biasa.Untuk itu penetasan telur dianjurkan dengan menggunakan mesin tetas. Telur yang dihasilkan sebaiknya ditempatkan pada ruangan dengan suhu dingin 16⁰C kelembaban 55% lebih baik. Untuk mendapatkan keturunan yang baik, sebaiknya diseleksi telur dengan:
  • bobot antara 36-46 gram,
  • berbentuk normal
  • berkerabang halus.

Telur yang telah diseleksi dimasukan ke mesin tetas pada suhu 37,8 C dibolak balik merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari, kemudian biarkan jangan dibolak balik pada suhu yang sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Jangan lupa baki air dalam mesin tetas selalu berisi air cukup.

Setelah telur menetas DOC diseleksi kembali untuk mendapatkan keturunan dengan kualitas baik. DOC yang diseleksi memiliki ciri-ciri:
  • Tidak cacat: kaki segar (tidak kering), struktur normal, dubur bersih, perut puput dan kering
  • Bobot DOC minimum 27 gram/ekor
f. Pemeliharaan kesehatan

Pemeliharaan kesehatan lebih difokuskan pada pencegahan terhadap terjangkitnya ternak oleh penyakit. Oleh karena itu berbagai hal yang berhubungan dengan penyakit dan cara-cara pencegahannya perlu diketahui. Secara umum kita bisa membedakan antara ayam sehat dengan ayam sakit. Pada Tabel 5disajikan beberapa ciri-ciri ayam sehat dan ayam sakit yang perlu kita ketahui:

Tabel 5. Ciri-Ciri Ayam Sehat Dan Sakit Secara Umum (Lihat Berkas)

Dalam Upaya pemeliharaan kesehatan ini yang terpenting adalah kita harus dapat melihat kondisi ayam seperti pada Tabel 5 di atas. Tidak berarti kita harus menangkap satu persatu ayam untuk diperiksa setiap hari, tetapi kita harus upayakan untuk mengamati secara keseluruhan selama kurang lebih 10 menit saat ayam-ayam berkumpul diberi makan.

Pencegahan penyakit harus dimulai dengan dua hal penting yaitu sanitasi (biosecurity) dan imunisasi atau vaksinasi. Namun untuk sistem pemeliharaan diumbar, untuk mencegah tertularnya penyakit agak sulit karena sehari-hari ayam dilepas bersama-sama ayam tetangga. Sementara itu untuk sistem pemeliharaan ren (ranch) dan batere, sanitasi dan vaksinasi dapat dilaksanakan dengan baik.
a. Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit, yang umum menyerang ayam. Adapun pelaksanaannya kita memberikan ke dalam tubuh ayam berupa vaksin yaitu preparat atau bahan biologis yang dapat menyebabkan aktivasi ketahanan tubuh (imunitas) terhadap penyakit tertentu.
b. Vaksinasi yang biasa dilakukan untuk ayam lokal adalah seperti tertera pada Tabel 6, yaitu vaksinasi Marek’s terhadap virus Marek’s, vaksinasi ND-IB untuk menangkal penyakit tetelo dan infeksi saluran pernafasan dan vaksinasi IBD untuk menangkal penyakit gumboro. Tahapan pemberian vaksin adalah:
  • Vaksinasi Marek’s segera begitu turun dari mesin tetas
  • Vaksinasi ND/tetelo, 3 hari, 3 minggu, 2-3 bulanan
  • Vaksinasi gumboro, 10 hari dan 28 hari
  • Vaksinasi Egg drop sindrom (EDS), umur 16 minggu (sebulan sebelum bertelur)
  • Vaksinasi AI, bila diperlukan 
g. Penyakit-penyakit ayam lokal

Berbagai upaya pencegahan masuknya penyakit dan melemahkan tubuh ayam dikemukakan di atas, namun ada baiknya jika kitapun mengenal berbagai keterangan mengenai penyakit- penyakit dilihat dari gejala terserang, penyebab dan upaya pengobatannya. Di bawah ini dikemukakan berbagai penyakit yang biasa menyerang ayam kampung. Gejala dan tanda-tanda terserang penyakit, penyebab dan upaya pengobatan dikemukakan satu-persatu sesuai penyakitnya. Apabila gejala salah satu atau beberapa penyakit ini timbul terus setelah diupayakan diobati, maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan mantri kesehatan setempat atau bisa juga berkorespondensi dengan lembaga-lembaga yang bekerja di bidang kesehatan ternak atau hewan.

a. Penyakit Tetelo
Dikenal juga sebagai penyakit ND (Newcastle disease). Sifat penyakit ini mudah sekali menular dari satu ayam ke ayam lainnya pada segala umur. Penularannya bisa melalui udara, kontak langsung dengan ayam yang sakit, makanan yang tercemar atau bisa juga dibawa oleh binatang liar seperti burung yang masuk kandang. Gejala: Ayam terlihat lemah, pucat, malas, bulu kusam dan nafsu makan kurang. Hidung, paruh dan tenggorokannya berlendir. Kotoran mencret, berwarna kehijauan, kekuningan atau hijau putih. Kematian ayam yang terserang ND sangat tinggi. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycoplasma gallisepticum. Biasa menyerang pada saat kondisi dingin dan lembap. Pencegahan diupayakan dengan sanitasi kandang. Ayam sakit dipisahkan dari yang sehat. Ayam sehat diberi vitamin antistress dan pakan yang cukup gizi. Bagi induk-induk yang terkena serangan penyakit ini sebaiknya dipotong dan dikonsumsi, jangan dijadikan induk, karena produktifitasnya akan terganggu. Sementara untuk ayam yang sakit dapat diobati dengan antisnot dikandangkan dalam kandang yang lebih hangat.

b. Penyakit Pilek (Coryza)
Penyakit pilek ini biasa disebut penyakit snot. Penyakit dapat menyerang semua umur dan cepat menular dengan ganas melalui udara, kontak langsung dengan ayam terserang penyakit, binatang lain sebagai carrier yang datang singgah di kandang, dan bisa melalui makanan dan minuman. Gejala: Ayam terlihat lesu, lemah, sesak nafas, ngorok, batuk-batuk dan bersin. Paruh dan hidung berlendir, kadang mata bengkak dan berair. Jengger dan pial kadang-kadang bengkak. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Haemophilus galinarium yang semakin aktif pada cuaca dingin dan lembap. Pencegahan terhadap serangan penyakit ini adalah dengan sanitasi yang baik dengan mengupayakan agar kandang tetap kering hangat dan terlindung dari hempasan angin dan tampias hujan. Vaksinasi terhadap penyakit ini sudah ada dan biasa dilakukan sesuai dengan dosis yang dianjurkan; biasanya setiap 3 bulan sekali pada saat cuaca dingin. Ayam sebaiknya diberi vitamin antistress untuk menjaga kondisi badannya. Jika terlihat ada satu atau dua ekor ayam sakit, segera dipisahkan dari ayam yang sehat. Ayam sakit dapat diobati dengan obat antisnot berturut-turut selama 5 hari bahkan bisa juga disuntik dengan antibiotika seperti penicillin, streptomycin dan sebagainya.

c. Penyakit Pernafasan (CRD = Cronic Respiratory Disease)
Sifat penyakit ini sangat mirip sekali dengan penyakit pilek atau snot, yang dapat menular, menyebar lewat udara, kontak dengan penderita, dibawa binatang lain ke kandang atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Gejala: Gejala penyakit ini mirip dengan penyakit pilek atau snot, namun sifatnya kronis atau menahun, yang lambat pengaruhnya, sehingga yang terserang akan cacat seumur hidup dengan produktifitas rendah. Kepala sering digeleng-gelengkan untuk mengatasi sesak nafas terutama di malam hari. Cairan lendir biasanya menetes dari hidung dan paruh bila ayam menunduk. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycoplasma gallisepticum. Biasa menyerang pada saat kondisi dingin dan lembap. Pencegahan diupayakan dengan sanitasi kandang. Ayam sakit dipisahkan dari yang sehat. Ayam sehat diberi vitamin antistress dan pakan yang cukup gizi. Bagi induk-induk yang terkena serangan penyakit ini sebaiknya dipotong dan dikonsumsi, jangan dijadikan induk, karena produktifitasnya akan terganggu. Sementara untuk ayam yang sakit dapat diobati dengan antisnot dikandangkan dalam kandang yang lebih hangat.

d. Flu Burung
Flu burung atau Avian Influenza (AI) adalah suatu penyakit menular disebabkan oleh virus H5N1. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar dengan cepat. Ayam, itik, kalkun, burung-burung liar dan sebagainya beberapa binatang lain termasuk manusia dapat terkena infeksi dan menyebabkan kematian. Karakteristik virus flu burung adalah dapat bertahan dalam kotoran unggas dan lingkungan (air dan tanah) dalam waktu beberapa minggu dan lebih lama lagi pada suhu dingin, namun mati segera setelah dipanaskan. Gejala: Gejala klinis yangsering ditemukan pada ayam/unggas yang terjangkit flu burung, antara lain: (a) Jengger dan pial membengkak dengan warna kebiruan; (b) Perdarahan merata pada kaki yang berupa bintik-bintik merah (ptekhi) atau ada sering disebut juga ”kaki kerokan”; (c) Adanya cairan pada mata dan hidung (gangguan pernapasan); (d) Keluar cairan eksudat jernih hingga kental dari rongga mulut; (e) Diare; (f) Haus berlebihan; (g) Kerabang telur lembek; (h) Tingkat kematian sangat tinggi mendekati 100% (kematian dalam waktu 2 hari, maksimal 1 minggu). Media penyebaran dan penularan dapat melalui: (a) Kotoran unggas; (b) Sarana transportasi ternak; (c) Peralatan kandang yang tercemar; (d) Pakan dan minum unggas yang tercemar; (e) Pekerja di peternakan; (f) Burung. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah virus H5N1, yang dapat ditemukan dalam lendir, dan kotoran ayam. Prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan Avian Influenza atau flu burung ini, adalah: (a) Mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI, (b) Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular (menghilangkan virus AI dengan dekontaminasi/ disinfeksi), (c) Meningkatkan resistensi (pengebalan) dengan vaksinasi, (d) Menghilangkan sumber penularan virus, dan (e) Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness). Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan melalui 9 tindakan yang merupakan satu kesatuan satu sama lainnya yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: (a) Peningkatan biosekuriti; (b) Vaksinasi; (c) Depopulasi; (d) (pemusnahan terbatas atau selektif) di daerah tertular; (e) Pengendalian lalulintas keluar masuk unggas; (f) Surveillans dan penelusuran (tracking back); (g) Pengisian kandang kembali (restocking); (h) Stamping out (pemusnahan menyeluruh) di daerah tertular baru; (i) Peningkatan kesadaran masyarakat (public awereness); (j) Monitoring dan evaluasi; (k) Jagalah agar ternak unggas dalam kondisi baik, antara lain, mempunyai akses ke air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, menerima produk-produk yang bebas cacing dan sudah divaksinasi; (l) Jagalah ternak agar selalu berada di lingkungan yang terlindung; (m) Periksalah barang-barang yang masuk ke dalam Yang harus dilakukan untuk melindungi peternakan pada saat terjadi wabah AI di sekitar peternakan: (a) Peliharalah ternak ditempat yang terlindungi; (b) Jangan membeli atau menerima hewan baru ke dalam peternakan; (c) Batasi dan kendalikan orang yang masuk ke peternakan; (d) Sapu pekarangan, bersihkan kandang, peralatan, sepeda motor secara berkala; (e) Simpan pupuk kandang (jauhkan dari kolam, sumur dan lain-lain). Yang harus dilakukan untuk melindungi peternakan pada saat terjadi wabah AI di sekitar peternakan: (a) Peliharalah ternak ditempat yang terlindungi; (b) Jangan membeli atau menerima hewan baru ke dalam peternakan; (c) Batasi dan kendalikan orang yang masuk ke peternakan; (d) Sapu pekarangan, bersihkan kandang, peralatan, sepeda motor secara berkala; (e) Simpan pupuk kandang (jauhkan dari kolam, sumur dan lain-lain).

e. Penyakit Cacingan
Ayam-ayam kampung yang diumbar dan dipelihara dalam kandang dengan lantai tanah bukan panggung, sangat mudah terkena penyakit cacingan. Telur cacing dapat mudah termakan oleh ayam pada waktu mencari makan di halaman ataupun di kandang, sehingga untuk sistem pemeliharaan diumbar atau kandang ren pecegahan sepenuhnya terhadap penyakit cacing ini kemungkinan besar tidak akan tercapai. Gejala. Ayam lesu, tidak bergairah, mencret berlendir, induk-induk berhenti produksi. Nafas terengah-engah pada ayam yang terserang cacing saluran pernafasan. Gejala di atas bisa terjadi pada semua umur ayam. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Dua jenis cacing yang sering ditemukan, yaitu cacing bulat-panjang, dinamakan Ascaris galli, yang dewasa panjangnya sekitar 5-11 cm berwarna putih kekuningan. Cacing Ascaris ini tinggal dalam usus ayam mencuri zat-zat makanan. Kedua adalah cacing saluran pernafasan Syngamus trachea. Cacing yang selalu berdempetan yang jantan dan betinanya, berukuran dewasa 2 cm untuk yang betina, si jantan berukuran lebih kecil. Cacing ini berwarna merah. Cacing Syngamus ini mencuri zat- zat makanan dari saluran pernafasan dan menyebabkan luka-luka berlendir pada saluran pernafasan.

Pencegahan yang utama adalah sanitasi kandang denganmembersihkan sesering mungkin kotoran, kotoran ayam, karena mekanisme penularannya melalui telur-telur cacing yang keluar bersama kotoran, kemudian termakan oleh ayam lain. Penyemprotan kandang dengan desinfektan secara teratur sangat dianjurkan. Program pemberantasan dapat dilakukan dengan memberikan obat cacing Peperazin secara teratur, sesuai saran yang dianjurkan. Pencegahan yang utama adalah sanitasi kandang dengan membersihkan sesering mungkin kotoran, kotoran ayam, karena mekanisme penularannya melalui telur-telur cacing yang keluar bersama kotoran, kemudian termakan oleh ayam lain. Penyemprotan kandang dengan desinfektan secara teratur sangat dianjurkan. Program pemberantasan dapat dilakukan dengan memberikan obat cacing Peperazin secara teratur, sesuai saran yang dianjurkan.

f. Penyakit Kholera
Penyakit ini dikenal juga dengan penyakit berak hijau dan menyerang semua umur ayam. Penyakit cukup berbahaya karena dalam waktu singkat dapat memusnahkan semua ayam yang dipelihara. Gejala: Ayam lesu, nafsu makan berkurang, bobot ayam merosot drastis, sesak nafas dan kadang-kadang ngorok, terdapat lendir kental keluar dari paruh dan hidung. Jengger dan pialnya biru kadang-kadang membengkak. Kotorannya mula-mula encer berwarna putih, kemudian kekuningan dan Gejala. Ayam lesu, nafsu makan berkurang, bobot ayam merosot drastis, sesak nafas dan kadang-kadang ngorok, terdapat lendir kental keluar dari paruh dan hidung. Jengger dan pialnya biru kadang-kadang membengkak. Kotorannya mula-mula encer berwarna putih, kemudian kekuningan dan Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella multocida yang ditularkan melalui kontak langsung dengan ayam terserang, melalui kotoran dan air liur ayam terserang dan melalui makanan, minuman dan peralatan yang tercemar bibit kholera. Pencegahan pada umumnya dilakukan dengan menjaga sanitasi atau kebersihan kandang. Lakukan isolasi ayam-ayam yang terserang kemudian dapat diobati dengan obat-obat antibiotika yang tersedia di toko unggas. Pemberian dilakukan sesuai dengan saran. Biasanya dalam 3 hari ayam akan sembuh, tapi jika tidak dapat diulang, dan seandainya tidak terlalu merugikan, ayam terserang sebaiknya dimusnahkan dengan membakar agar tidak terjadi penularan yang berkelanjutan.

g. Penyakit Pullorum
Penyakit ini dikenal juga sebagai penyakit berak kapur. Biasanya ayam sakit yang kena pullorum, meskipun kelihatannya sudah sembuh, sesungguhnya masih mengidap penyakit yang dapat ditularkan pada ayam lain atau keturunannya. Gejala: Nafsu makan berkurang, tubuh ayam lemah, bulu kusam sayap menggantung, kotoran mencret berwarna putih dan lengket, banyak melekat pada bulu-bulu sekitar dubur. Penyerangan pada anak ayam menyebabkan kematian tinggi. Pada pemeriksaan bedah bangkai terlihat peradangan pada saluran percernaan, hati bengkak, jantung bercak-bercak putih. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Sanitasi kandang dan peralatan dengan membersihkan sesering mungkin kotoran dari kandang dan mencuci tempat minum pakan, di samping secara teratur dilakukan penyemprotan kandang dengan desinfektan. Induk-induk yang pernah terserang penyakit pullorum berikut telur-telurnya jangan dijadikan sebagai bibit, bahkan jangan dipakai untuk mengeramkan telur- telur. Pemberian obat anti bakterial dapat diberikan pada ayam-ayam sehat sesuai dosis dan umur pemberian yang diajurkan. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah protozoa coccidian, yang cepat menular terutama pada kondisi cuaca basah atau lembap. Protozoa ini menyerang sel-sel mukosa usus dan menimbulkan peradangan dan pendarahan. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah protozoa coccidian, yang cepat menular terutama pada kondisi cuaca basah atau lembap. Protozoa ini menyerang sel-sel mukosa usus dan menimbulkan peradangan dan pendarahan. meningkatkan ketahanan tubuh ayam. Pemberian obat anti koksidiosis pada anak-anak ayam umur 7 hari dapat mengurangi serangan penyakit kemudian diulang lagi dan diwaktu terjadi wabah, seluruh ayam dapat diberi obat koksidiosistat sesuai dosis yang dianjurkan. Pengobatan pada ayam-ayam yang terserang dapat dilakukan dengan memakai obat-obat tersedia di toko unggas dengan dosis dan pemberian sesuai anjuran. Ayam-ayam sakit tersebut diisolir dari ayam sehat, kandang ayam yang sakit sebaiknya setiap hari dibersihkan. Pemberian pakan dengan gizi baik pada ayam-ayam sakit dapat memperkuat tubuh.

h. Penyakit Cacar Unggas
Penyakit cacar ayam pada ayam kampung masih sering terjadi, tidak merupakan penyakit pembunuh tapi menggangu keindahan tampilan ayam. Gejala. Disekitar paruh, mata jengger, pial dan pada bagian tubuh lain yang tertutup bulu, awalnya terlihat bintik-bintik kecil merah, kemudian bintik ini membesar berwrna kekuningan dan selanjutnya berubah menjadi merah kehitaman. Luka-luka cacar tersebut kemudian akan tertutup oleh selaput berwarna keputihan. Nafsu makan berkurang diikuti dengan kondisi badan turun, kadangkala keluar cairan dari lubang hidung dan mata. Penyebab, pencegahan dan pengobatan. Penyebab penyakit ini adalah virus Borreliota avium yang menular secara kontak langsung dengan ayam terserang penyakit, melalui gigitan nyamuk, kutu, binatang lain, bulu unggas terserang yang lepas kemudian terbawa angin masuk ke kandang dan makanan serta minumam tercemar. Pencegahan utama adalah dengan vaksinasi cacar unggas kemudian diikuti dengan sanitasi kandang dan peralatan. Cegah adanya burung yang berusaha masuk ke dalam meningkatkan ketahanan tubuh ayam. Pemberian obat anti koksidiosis pada anak-anak ayam umur 7 hari dapat mengurangi serangan penyakit kemudian diulang lagi dan diwaktu terjadi wabah, seluruh ayam dapat diberi obat koksidiosistat sesuai dosis yang dianjurkan. Pengobatan pada ayam-ayam yang terserang dapat dilakukan dengan memakai obat-obat tersedia di toko unggas dengan dosis dan pemberian sesuai anjuran. Ayam-ayam sakit tersebut diisolir dari ayam sehat, kandang ayam yang sakit sebaiknya setiap hari dibersihkan. Pemberian pakan dengan gizi baik pada ayam-ayam sakit dapat memperkuat tubuh.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
a. Tujuan dan Manfaat
II. TEKNIS PENGEMBANGAN AYAM KUB SKALA RUMAH TANGGA (STRATA 3)
III. BUDIDAYA AYAM KUB
a. Pemilihan bibit
b. Sistem Pemeliharaan
c. Kandang
d. Pakan
e. Manajemen reproduksi
f. Pemeliharaan Kesehatan
g. Penyakit-Penyakit Ayam Kampung
IV. USAHA TANI AYAM KUB SECARA BERKELOMPOK
V. SISTEM PENCATATAN USAHA TANI KELOMPOK
VI. PENUTUP
SUMBER BACAAN

    Download Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN) ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Download Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN).pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN). Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan kepada Anda beberapa berkas dan buku lainnya:

    Lihat juga beberapa berkas penting lainnya terkait dengan ternak atau budidaya ayam, di bawah ini.
    1. BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    2. Buku Beternak Ayam Pedaging oleh Muhammad Rasyaf Baca Selengkapnya
    3. Panduan Beternak & Berbisnis Ayam Kampung Baca Selengkapnya
    4. Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
    5. Buku Budidaya Ternak Ayam Beternak Ayam Kampung KUB Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
    6. Buku Budidaya Buku Ternak Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam Tirto Hartono & Isman - AgroMedia Baca Selengkapnya
    7. Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
    8. Solusi Bisnis & Beternak Ayam Kampung Pedaging Modal Terbatas R.Isworo Tjokrosaptono - AgroMedia Pus Baca Selengkapnya
    9. BUKU LENGKAP BETERNAK DAN BERBISNIS AYAM KAMPUNG, AYAM PEDAGING, & AYAM ARAB - DIVA PRESS Baca Selengkapnya
    10. BUKU LENGKAP BETERNAK DAN BERBISNIS AYAM KAMPUNG, AYAM PEDAGING, & AYAM ARAB - FLASHBOOKS Baca Selengkapnya
    11. Jago Bisnis & Beternak Ayam Kampung Ir. Bambang Krista & Bagus Harianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
    12. Panduan Beternak & Berbisnis Ayam Kampung Wawan Hendriyanto - Laksana Baca Selengkapnya
    13. Beternak Ayam Broiler Ir. Roni Fadilah, SE - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
    14. SPM Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani Agus Nugroho - Pustaka Baru Baca Selengkapnya
    15. Buku Panduan Praktis Beternak Ayam Kampung Hari Perhari Baca Selengkapnya
    16. Buku Peternakan : Pasti Untung Bisnis Ayam Kampung / Pedoman Sukses Budidaya Ayam Petelur / Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani / Sukses Budidaya Ayam Mutiara / Beternak Ayam Tanpa Bau / Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
    17. Buku Peternakan : Beternak Ayam Jawara Ayam Petelur Ayam Buras Ayam Pedaging Ayam Broiler Ayam Arab Baca Selengkapnya
    18. Buku Peternakan : Beternak Bebek Peking / Beternak Ulat Jerman Dan Ulat Hongkong / Budidaya Walet / Budidaya Ayam Serama / Budidaya Ayam Bekisar / Budidayan Semut Kroto Baca Selengkapnya
    19. Buku Peternakan Cerdas Beternak Ayam Buras Petelur Dan Pedaging Baca Selengkapnya
    20. Buku Peternakan Beternak Kenari Gelatik Belut Ikan Bersama Ayam Kepitinng Soka Kepiting Telur Baca Selengkapnya
    21. BUKU PETERNAKAN BETERNAK AYAM KAMPUNG AYAM JAWARA AYAM BURAS AYAM PEDAGING AYAM BOILER AYAM ARAB Baca Selengkapnya
    22. BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
    23. BUKU PETERNAKAN BETERNAK BEBEK PEKING ULAT JERMAN ULAT HONGKONG WALET AYAM KONTES SERAMA AYAM BEKISA Baca Selengkapnya
    24. Buku Beternak Ayam Bangkok Hardi Soenanto Cendrawasih Baca Selengkapnya
    25. Buku Peternakan : Cara Jitu Mencetak Ayam Jawara Raih Untung Besar Dengan Ternak Ayam Laga Baca Selengkapnya
    26. BUKU AGRIBISNIS 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    27. Buku Peternakan : Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani / Ayam Cemani Baca Selengkapnya
    28. BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS/T.WIBISONO Baca Selengkapnya
    29. Pedoman Beternak Ayam Broiler - Bambang Agus Murtidjo Buku Asli HVS Baca Selengkapnya
    30. BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    31. BUKU PETERNAKAN : Beternak Ayam Kampung Petelur Dwi Guna Baca Selengkapnya
    32. Buku Seri Peternakan Modern Jurus Sukses Beternak Ayam Pedaging Baca Selengkapnya
    33. BUKU 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER - EDY USTOMO - PENEBAR SWADAYA Baca Selengkapnya
    34. Buku Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Baca Selengkapnya
    35. Buku Peternakan : Beternak Ayam Kampung Petelur Dwiguna Baca Selengkapnya
    36. BUKU AGRIBISNIS Semua Bisa Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
    37. AG - BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    38. AG - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    39. BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
    40. BUKU AGRIBISNIS 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Edisi Revisi Baca Selengkapnya
    41. Buku Original Beternak Ayam Kampung - Muhammad Rasyaf - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
    42. Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Baca Selengkapnya
    43. Jual Buku Beternak Ayam Kampung KUB: Panen Lebih Cepat, Telur Lebih Banyak Agromedia Pustaka Baca Selengkapnya
    44. Buku Budidaya Rahasia Sukses Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
    45. BUKU AYAM KAMPUNG JOPER PANEN 60 HARI / Beternak Ayam Kampung Jowo Super (Joper) 50 Hari Panen Baca Selengkapnya
    46. BUKU AGRIBISNIS 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    47. BUKU AGRIBISNIS 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Edisi Revisi Baca Selengkapnya
    48. BUKU AGRIBISNIS 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING Baca Selengkapnya
    49. BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
    50. BUKU AGRIBISNIS Beternak Ayam Kampung Petelur Baca Selengkapnya
    51. Beternak Ayam Kampung Jowo Super (Joper) 50 Hari Panen/Agromedia [Original 100%] Baca Selengkapnya
    52. Buku Agribisnis Ternak Ayam Buras Pedaging -PS Baca Selengkapnya
    53. Jawara Ternak Ayam Strategi Memenangkan Bisnis Ternak Ayam - Edy Ustomo Buku Asli HVS Baca Selengkapnya
    54. BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) -.REPETUNJUK PRAKTIS PEMBESARAN AYAM KAMPUNG PEDAGINGVISI) Baca Selengkapnya
    55. Buku Sukses Beternak & Berbisnis Ayam Pedaging (Broiler) - LAKSANA Baca Selengkapnya
    56. Buku Lengkap Beternak dan Berbisnis Ayam Kampung, Ayam Pedaging, & Ayam Arab Baca Selengkapnya
    57. BUKU 7 JURUS SUKSES BETERNAK AYAM PETELUR Baca Selengkapnya
    58. Buku Lengkap Beternak Dan Berbisnis Ayam Kampung, Ayam Pedaging, Dan Ayam Arab Baca Selengkapnya
    59. BUKU AGRIBISNIS 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING Baca Selengkapnya
    60. Buku 7 Jurus Sukses Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
    61. Buku Beternak Ayam Kampung di Lahan Sempit Marzuqi Yahya Baca Selengkapnya
    62. Buku Sukses Beternak & Berbisnis Ayam Pedaging (Broiler) - LAKSANA Baca Selengkapnya
    63. BUKU SERI PETERNAKAN MODERN: SUKSES BETERNAK AYAM RITUAL CEMANI Baca Selengkapnya
    64. BUKU SERI PETERNAKAN MODERN : JURUS SUKSES BETERNAK AYAM PEDAGING Baca Selengkapnya
    65. buku peternakan - 6 kunci sukses beternak ayam kampung edisi revisi - dr. Ir. Muhammad rasyaf, MS Baca Selengkapnya
    66. BUKU AGRIBISNIS Beternak Ayam Kampung Petelur Baca Selengkapnya
    67. BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    68. BUKU AGRIBISNIS Panduan Praktis Beternak AYAM Kampung Hari Per Hari Baca Selengkapnya
    69. Buku Ori Beternak Ayam Buras Edisi Revisi - Sarwono - Penebar swadaya Baca Selengkapnya
    70. Buku Ori Panduan Praktis Beternak Ayam Kampung Hari Perhari - Nuroso - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
    71. Buku Original Semua Bisa Beternak Ayam Kampung - T.Wibisono - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
    72. Buku Original 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Ed Revisi - Muhammad Rasyaf - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
    73. Buku Ori 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging - Dwi Joko Setyono - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
    74. Buku SUKSES BETERNAK & BERBISNIS AYAM PEDAGING (BROILER) - Wawan Hendriyanto - Romantika Book Baca Selengkapnya
    75. BUKU 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING OLEH DWI JOKO S Baca Selengkapnya
    76. AG - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    77. BUKU AGRIBISNIS Panduan Praktis Beternak AYAM Kampung Hari Per Hari Baca Selengkapnya
    78. Buku Peternakan - Peluang Usaha Beternak Ayam Arab INTENSIF Baca Selengkapnya
    79. Buku Peternakan Seri Peternakan Modern Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani Baca Selengkapnya
    80. AG - BUKU SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
    81. BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
    82. BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    83. BUKU AGRIBISNIS BETERNAK AYAM KAMPUNG REVISI Baca Selengkapnya
    84. BUKU JAGO BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG / SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
    85. BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    86. PANDUAN PRAKTIS TERNAK AYAM KAMPUNG UNTUK USAHA MIKRO, MENENGAH, DAN KOPERASI - EKO SUSILO Baca Selengkapnya
    87. BUKU AGRIBISNIS BETERNAK AYAM KAMPUNG REVISI Baca Selengkapnya
    88. Buku Peternakan - Beternak AYAM BURAS ( Peluang Bisnis Menguntungkan.) Baca Selengkapnya
    89. BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS Baca Selengkapnya
    90. BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS Baca Selengkapnya
    91. BUKU PETERNAKAN BETERNAK AYAM KAMPUNG AYAM PETELUR AYAM CEMANI AYAM PETELUR DWIGUNA Baca Selengkapnya
    92. BUKU SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
    93. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging - Dwi Joko Setyono Baca Selengkapnya
    94. BETERNAK AYAM KAMPUNG JOPER (JOWO SUPER) Baca Selengkapnya
    95. buku ternak Budi daya - pembesaran ayam pedaging hari per hari di kandang panggung terbuka Baca Selengkapnya
    96. buku beternak ayam pedaging edisi revisi 184 hal Baca Selengkapnya
    97. Panduan Praktid Beternak dan Berbisnis ayam kampung Langsung untung - hemat pakan cepat panen . vrg2 Baca Selengkapnya
    98. Buku Beternak Ayam Pedaging By Dr Ir Muhammad Rasyaf Baca Selengkapnya
    99. BUKU 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
    100. Jago Bisnis dan Beternak Ayam Kampung/Buku Peternakan Baca Selengkapnya

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel