Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
11 Jan 2021
Berikut ini adalah berkas Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan yang diterbitkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Tahun 2020. Download file format PDF.
Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan |
Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan:
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
A. Pengertian
B. Sumber Air
Persyaratan Parameter Kualitas Air
A. Suhu Air
B. Kecerahan Air
C. Derajat Keasaman
D. Oksigen Terlarut (DO)
E. Nitrogen Dalam Air
F. Pengaturan Ketinggian Air
Metode Pergantian Air
Persiapan Kolam
Penutup
Daftar Pustaka
Pendahuluan
A. Pengertian
Kualitas perairan adalah kedadaan mutu air memang sangat penting untuk meningkatkan produksi budidaya ikan. Kualitas air hendaknya sesuai untuk perikanan, dimana ikan dapat hidup dengan baik dan sehat. Tujuan dari pengelolaan kualiatas air adalah agar keadaaan atau mutu air dapat sesuai dengan kondisi ikan peliharaan. Pada prinsipnya untuk meningkatkanb kualitas air maka dapat dengan memasukan bahan bermanfaat (O2) dan membuang bahan tidak bermanfaat atau bahkan membahayakan seperti Feses, NH3 dan CO2.
B. Sumber Air
- Air Permukaan adalah air hujan yang mengalami limpasan atau terakumulasi sementara di tempat rendah minsalnya air sungai, waduk, danau dan rawa.
- Air tanah adalah air hujan yang mengendap atau air yang berada di bawah permukaan tanah.
Persyaratan Parameter Kualitas Air
A. Suhu Air
Suhu air sangat berpengaruh terhadap perkembangan ikan dimana perubahan suhu yang tinggi dalam suatu perairan akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas tubuh dan syaraf ikan. Suhu yang optimal bagi pemeliharaan ikan berkisar 27-30 °C. Suhu dibawah normal menyebabkan ikan kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit namun suhu terlalu tinggi juga dapat membuat ikan mengalami stres pernafasan dan kerusakan insang permanen. Biasanya perubahan suhu dikarenakan terjadinya perubahan suhu saat memasukkan ikan baru kedalam suatu wadah dimana usaha menyesuaikan suhu tidak dilakukan dengan baik. Selain itu, saat menambahkan air baru pada kolam air tersebut tidak memiliki temperatur yang sama dengan air kolam.
B. Kecerahan Air
Kecerahan air dapat mempengaruhi masuknya sinar matahari kedalam kolam. Angka kecerahan air yang optimal berkisar 30-40 cm. Apabila kecerahan lebih dari 45 cm maka plankton yang hidup pun berkurang maka perlu dilakukan pemupukan susulan.
C. Derajat Keasaman
pH (puisance negative de H) pada air dapat menunjukkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen di suatu kawasan perairan. pH yang optimal untuk pemeliharaan ikan antara 6 – 9. Perairan dengan yang pH nya rendah mengakibatkan aktifitas pertumbuhan ikan menurun, ikan menjadi lemah serta mudah terinfeksi penyakit dan biasanya diikuti tingkat kematian yang tinggi.
D. Oksigen Terlarut (DO)
Ketersediaan oksigen dalam air sangat dibutuhkan organisme air untuk hidup karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Insang pada ikan akan bekerja lebih baik ketika ada banyak oksigen pada air. Kandungan oksigen terlarut yang optimal bagi ikan adalah > 4 ppm. Kandungan DO kecil dari
4 ppm menyebabkan nafsu makan ikan/udang menurun, menghambat pertumbuhan, timbulnya penyakit sampai terjadi kematian. Kandungan oksigen terlarut dalam air wadah pemeliharaan sebaiknya berkisar 7- 9 ppm.
Cara untuk menanggulangi terjadinya kekurangan kadar oksigen dalam air:
- Menurunkan suhu/temperature air
- Mengurangi kedalaman air
- Mengurangi bahan organic pada air
- Usahakan agar air selalu mengalir dan rutin mengganti air.
E. Nitrogen Dalam Air
Nitrogen didalam perairan dapat berupa Nitrogen anorganik seperti ammonia (NH3), ammonium (NH4), Nitrit (NO2), Nitrat (NO3) dan molekul Nitrogen (N2) dalam bentuk gas. Nitrogen organik adalah nitrogen yang berasal bahan berupa protein, asam amino dan urea.
Kadar N (NH3) digunakan sebagai indikator untuk menyatakan derajat polusi. Sementara itu Kadar amonia (NH3) didalam wadah budidaya ikan sebaiknya < 0,2 mg/l (ppm). Penyebab kadar amonia yang tinggi yaitu adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri dan limpasan pupuk pertanian.
F. Pengaturan Ketinggian Air
Pengaturan ketinggian air menjadi penting karena berkaitan dengan kemampuan jelajah ikan dan jumlah tebar (kepadatan), Prinsip pengaturan volume air disesuaikan dengan perkembangan ukuran ikan. Penambahan ketinggian air kolam harus dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus dan air dialirkan sedikit demi sedikit hingga mencapai ketinggian yang diinginkan.
Metode Pergantian Air
Penggantian air ditentukan oleh kulitas air, Penggantian air dilakukan secara bertahap agar ikan tidak stress. Penggantian air secara total hanya dilakukan ketika sortir dan panen Parameter fisik untuk menentukan penggantian air yakni warna dan bau air.
- Perubahan Warna Air disebabkan oleh pemupukan sisa metabolisme dan pakan yang tidak termakan, jika air sudah berwarna hitam, tandanya proses dekomposisi sudah tidak berjalan sehingga terjadi proses pembusukkan.
- Perubahan Bau disebabkan oleh proses pembusukkan bahan organic. Indikasinya terjadi penimbunan amoniak sehingga pH air turun (air menjadi asam). Kondisi asam dapat menyebabkan bakteri pathogen lebih mudah hidup dan berkembang. Jika air tidak diganti respon terhadap pakan menurun dan pemberian suplemen air menjadi sia-sia. Penggantian air sebaiknya dilakukan pukul 5-6 pagi.
- Penyimponan bertujuan untuk mengurangi sisa metabolisme dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Tambahkan air baru jika volume air kolam dirasa sangat kurang (pengelolaan air hujan), karena ketika hujan air menjadi asam, Idealnya air harus dialirkan agar air di permukaan segera terbuang Cara lainnya: pasang pipa paralon pembuangan setinggi permukaan air kolam. Lakukan cara ini setiap kali turun hujan.
Persiapan Kolam
Pemilihan kolam yang paling sesuai dengan keadaan daerah setempat berbagai pilihan kolam yang dapat dicoba seperti, kolam terpal, kolam bioflok, kolam permanen, kolam dengan karamba jaring tancap atau karamba jaring apung, dan lain-lain.
Untuk wilayah pasang surut dan wilayah lahan bergambut perlu diperhatikan cara penggalian kolam yang mengikuti teknik pembuatan kolam dilahan tanah bersulfat masam. Apanila budi daya ikan dilakukan dengan air dari saluran primer yang sedikit lebih tinggi pH-nya perlu pemberian kapur sebanyak 1-2 Ton/ha (100 – 200 gr / m2).
Catatan sebelum menebar benih ikan, bahwa kualitas air terutama pH harus diukur sampai sesuai untuk Ikan dan ikan bisa segera ditebar.
Download Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:[Download] Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan. Semoga bisa bermanfaat.
Kami rekomendasikan kepada Anda beberapa berkas dan buku lainnya:
- Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
- Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)
- Buku Bio Energi Perdesaan (BEP) Biogas Skala Rumah Tangga
- Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
- Buku Usaha Ternak Itik
- Buku Integrasi Tanaman Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani
- Buku Juknis Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong
- Buku Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
- Buku SNI Pakan Konsentrat Ayam Petelur dan Broiler
- Buku Standar Nasional Indonesia (SNI) Pakan Ayam Pedaging (Broiler)
- Buku Sukses Budidaya Ayam Kampung
- Buku Herbal untuk Kesehatan Unggas
- Buku Indigofera Hijauan Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
- Buku Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)
- Buku Teknik dan Proses Produksi Industri Pakan Ternak
- Buku Pembuatan Pakan Bentuk Crumble
- Buku Pembuatan Produk Pakan Bentuk Biskuit
- Buku Proses Industri Pakan
- Buku Teknologi Tepat Guna untuk Optimalisasi Pekarangan
- Buku Masalah Scabies pada Hewan dan Manusia Serta Penanggulangannya
- Buku Penyakit pada Ternak Ayam Buras
- Buku Penyakit Penting Pada Ternak Ayam
- Buku Manual Penyakit Ternak Unggas
- Buku Probiotik Pakan Tambahan untuk Ternak Ruminansia
- Buku Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming
- Buku Juknis Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba
- Buku Industri Pertanian 4.0
- Buku Saku Ternak Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan)
- Buku Pedoman Teknologi Budidaya Kelinci di Perkotaan
- Buku Budidaya Peternakan Ayam Petelur
- Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
- Permentan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Dokumen Karantina Hewan dan Dokumen Karantina Tumbuhan
- Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani