Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
11 Jan 2021
Berikut ini adalah berkas Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas yang diterbitkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Tahun 2004. Download file format PDF.
![]()  | 
| Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas | 
Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas:   
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PENGENALAN PENYAKIT
A. Penyebab penyakit
B. Sifat-sifat virus
C. Cara penularan
D. Diagnosa penyakit
PENCEGAHAN dan  PEMBERANTASAN
A. Strategi
B. Program vaksinasi
C. Biosekuriti
D. Produk temak unggas bebas flu burung
E. Penularan ke manusia
KESIMPULAN
DAFTAR  PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bidang petemakan diharapkan bisa menjadi unggulan mengingat basil produksinya merupakan  sumber protein hewani yang  mampu mencerdaskan dan menyehatkan bangsa.   Pada akhir tahun 2003, telah terjadi wabah  menular  influenza  pada  unggas  yang  berdampak pada banyaknya kematian temak unggas dan kerugian ekonomi yang  cukup  besar.     Hasil identifikasi menunjukkan bahwa  virus  influenza   yang  mewabah  di Indonesia adalah virus Avian Influenza (AI) sub tipe H5Nl yang ganas I Highly  Pathogenic Avian Influenza  (HPAI) serta diketahui  dapat menular bahkan di beberapa  negara telah   menimbulkan    kematian   pada   manusia.          AI merupakan penyakit tergolong daftar "A" Badan Kesehatan Hewan Dunia/OIE sehingga sangat mempengaruhi  terhadap perdagangan  komoditi baik antar pulau maupun intemasional.   Selama ini Indonesia  masih merupakan  negara bebas terhadap  HPAI, sehingga  kasus mewabahnya HPAI tersebut hams ditangani secara intensif dan memerlukan curahan perhatian yang besar untuk upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasannya.
Direktorat Jendral Bina Produksi Petemakan  telah mentargetkan Indonesia bebas flu burung pada tahun 2007. Untuk mendukung  program  serta mengatasi  agar wabah tidak menyebar  lebih luas, semua pihak   perlu mewasdai dengan  mempelajari   dan  menerapkan   langkah-langkah strategis  untuk pencegahannya.   Informasi terakhir  hasil identifikasi  dari  laboratorium  di Hongkong  menyatakan bahwa  virus  flu burung  yang  ada  di Indonesia  berbeda dengan virus AI  yang ada di Thailand dan Vietnam, namun mengingat    sifat virus mudah ber-mutasi  dan berpeluang membentuk  strain baru,  maka  informasi dan penyuluhan mengenai   gambaran  penyebab  penyakit  pada  kasus  AI harus disebarluaskan ke para peternak sehingga dapat dilakukan langkah-Iangkah yang  seragam dalam pengendaliannya.    Penulisan brosur mengenai " Pengenalan  dan Pencegahan  Flu Burung pada Unggas" ini bertujuan   untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyebab penyakit, penanganan dan pencegahan pada peternakan  unggas kepada  petugas lapangan dan peternak ayam pada umumnya.
PENGENALANPENYAKIT
 A. Penyebab Penyakit
Penyakit  Flu Burung  disebabkan oleh virus Avian Influenza  (AI) tipe A yang  dapat meng  infeksi  semua unggas,  manusia  babi,  kuda,  dan  anjing  laut.     Melalui mikroskop elektron, tampak pada bagian luar virus dilapisi lemak    ganda    (bilayer   lipid)    dan   dibungkus   oleh glycoprotein   yaitu  hemaglutinin   (HA)     yang  mengisi sekitar  80 %   permukaan  virus dan neuraminidase  (NA) sekitar  20 %.   Struktur  HA dan NA   ini sangat  penting perannya dalam   menentukan  sub-sub type dari virus AI. Berdasar struktur HA, terdapat  15 sub tipe, yaitu Hl  - H15 sedangkan berdasarkan NA, terdapat 9 sub tipe, yaitu Nl  - N9.   Dengan demikian setiap virus influenza mempunyai kemungkinan  135 sub tipe. Sejauh ini virus Influenza dari sub tipe H5 dan H7 yang menyebabkan wabah serangan flu burung ganas/HPAI.   Virus AI yang menyerang unggas di Indonesia  termasuk  golongan  sub  tipe  H5,  yaitu  H5Nl yang dapat menimbulkan  gejala penyakit pemafasan pada unggas  mulai  dari  yang  ringan       sampai  yang  bersifat sangat fatal
B. Sifat-sifat Virus:
a.  virus mudah bermutasi/berubah.
Virus sangat mudah mengalami mutasi  (perubahan) yang terjadi secara perlahan tetapi pasti dan berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu dengan pola yang selalu tidak sama. Mutasi  terjadi terutama   pada  antigen  permukaan   HA  dan  NA. Mutasi atau perubahan  yang terjadi pada virus dapat merubah  keganasannya dari yang ringan/LPAI sampai menjadi sangat ganas /HPAI atau sebaliknya.
Terdapat dua jenis mutasi antigen yang dimiliki virus influenza tipe A, yaitu:
- Antigenic drift (perubahan antigenic minor) kemampuan melakukan mutasi atau perubahan pada susunan gen pembentuk permukaan HA dan NA, namun tidak menyebabkan terbentuknya virus subtipe baru. Pada peristiwa ini protein HA basil mutasi sama sekali berbeda dengan protein HA virus asal, sehingga antibodi yang ada dalam tubuh ayam (basil vaksinasi) tidak dapat melakukan reaksi tanggap kebal, karena virus tidak dikenali induk semang dan tidak bisa secara utuh menetralisir virus ini.
 - Antigenic shift (perubahan antigenic mayor), atau perubahan besar basil aktivitas dua macam virus influenza (avian influenza/AI dan human influenza/HI). Aktivitas perubahan berupa penggantian seluruh segmen protein RNA dari virus human influenza dengan segmen protein RNA baru dari virus AI, sehingga terjadi pencampuran genetik. Perubahan melalui kemampuan antigenic shift ini terjadi dalam satu induk semang sebagai media pencampuran genetik, dan dalam hal ini adalah ternak babi.
 
Kemampuan ini penting untuk dipahami kaitannya dengan program vaksinasi yang akan diterapkan serta kemampuan  virus  menginfeksi atau menular ke manusia.
Peran babi sebagai induk semang perantara penularan flu burung ke manusia.
Virus AI  tidak bisa  melakukan perbanyakan   pada sel  manusia,   demikian   juga   virus   influenza   manusia (human infleunza) tidak dapat memperbanyak diri pada sel unggas,   karena       tempat   perlekatan    virus   (reseptor) berbeda.  Diperlukan induk semang ketiga atau temak babi yang   memiliki   kedua   reseptor   tersebut   untuk   dapat menularkan AI ke manusia.  Temak babi memiliki  reseptor untuk virus AI  pada unggas yaitu asam sialat  α -2,3 dan virus   influenza   pada manusia   yaitu asam sialat Î± -2,6, sehingga temak babi dapat tertular oleh kedua virus influenza.     Kemampuan   antigenic  shift  yang  dimiliki  virus menyebabkan   temak    babi   berperan   sebagai    media pencampuran  genetik kedua virus pada saat terjadi infeksi ganda    secara bersamaan.    Pencampuran  genetik  ke dua virus  menghasilkan   virus  influenza  sub  tipe  baru  yang kemungkinan   lebih  ganas  atau kurang  ganas  serta  dapat menular ke manusia atau tidak tergantung  bentuk protein HA dan NA.  Apabila virus Influenza A sub tipe baru yang dihasilkan babi tersebut memiliki struktur permukaan yang sesuai dengan reseptor yang ada pada manusia (asam sialat α -2,6), maka virus influenza sub tipe baru tersebut dapat menulari manusia. Virus ini hanya ak:an menulari manusia saja dan tidak dapat menginfeksi unggas lagi walau struktur gen  dan  protein   masih   sama   dengan   virus   influenza unggas.
Untuk mencegah  terjadinya pencampuran  genetik (rekombinan   gen)  virus   flu  burung   pada  unggas   dan manusia  maka  petemakan   ayam  seharusnya   diletakkan jauh dari petemakan babi.
b.   Virus mudah mati  pada kondisi :
- dalam disinfektan/sabun deterjen,
 - dalam formalin,
 - dalam iodoform kompleks (iodium),
 - kondisi lingkunan dengan pH asam,
 - kondisi lingkungan yang kering,
 - selama 3 jam pada suhu 56°C atau selama 30 menit pada suhu 60°C,
 - dalam eter.
 
c.  Virus mampu bertahan pada kondisi :
- di dalam feses dengan suhu 4 ° C
 - dalam keadaan basah selama 30 - 3 5 hari. o dalam air suhu 22 °C selama 4 hari
 - dalam air suhu 0°C. selama 30 hari
 - dalam kandang ayam selama 2 minggu setelah pemusnahan temak unggas terinfeksi.
 
d.  Masa inkubasi virus dapat berlangsung beberapa jam hingga  3 hari  pada  setiap  unggas  ayam  terinfeksi, tergantung konsentrasi virus dan target jaringan atau organ pada unggas.
Sedangkan   dalam  suatu  lokasi   petemakan  dapat berlangsung beberapajam sampai 2 minggu.
C. Cara Penularan
Pada unggas,  virus dapat memperbanyak diri dan berkembang dengan baik pada saluran pemafasan, saluran pencemaan,  pembuluh  darah,  limfosit, syaraf, ginjal dan sistim reproduksi   unggas.  Tidak terjadi penularan  secara vertikal,   dari  induk  ke  anak.     Telur  dari  ayam  yang terinfeksi biasanya tidak dapat menetas atau daya tetasnya menurun. Bahkan  beberapamenunjukkan  kerabang  yang menjadi lunak.
Penularan penyakit dapat terjadi antara lain
- Kontak langsung, kontak antara unggas yang sakit dengan yang sehat dalam satu kandang, melalui mortalitas dapat mencapai 100% dengan perjalanan tingkat kemanau biasanya meningkat antara l0-50 kali dari hari sebelumnya.
 - banyak produksi lendir pada saluran pemafasan, terkadang disertai gangguan pernafasan berupa batuk, bersin, ngorok; lelcran cairan dari hidung serta
 - gangguan pencernaan berupa diare dan leleran cairan dari mulut.
 - penurunan produksi dan kualitas kerabang telur secara drastis.
 - bengkak dan kebiruan pada muka dan pial serta perdarahan titik (ptechie) pada dada, kulit dan telapak kaki.
 
Gejala tersebut disebabkan oleh terjadinya perbanyakan  virus secara langsung di dalam  sel, jaringan dan  organ dalam.   Gejala dapat diperparah apabila terjadi infeksi ikutan bakteri atau ayam dalam keadaan stress lingkungan.
Perubahan  bedah bangkai:
Melalui  bedah  bangkai,  dapat  diketahui perubahan yang terjadi antara lain:
- perdarahan pcnnukaan mukosa (selaput lendir) sinus atau sinusitis dan terlihat campuran cairan kental (eksudat) yang sangat kental dan banyak
 - pankreas terkadang berwarna merah tua dan kuning muda.
 - perdarahan pada area mukosa usus, proventrikulus dan ventrikulus
 - pembengkakan pada ginjal dan pengendapan asam urat
 - kualitas kerabang melcmbek, ovarium mengecil.
 - perdarahan titik (ptechie) pada lemak jantung
 - terkandang kantong udara menebal mengandung cairan kenta1.
 
Untuk  mcmastikan   diagnosa  sebaiknya  dilakukan identifikasi virus penyebab  penyakit di laboratorium. Perbedaan gejala klinis antara flu burung dengan   beberapa penyakit unggas lain:
Penyakit    AI   mirip   dengan   ND    dari   tingkat kematian   yang    tingg:   dan   berlangsung   cepat,    serta perubahan  bedah bangkai pada adanya perdarahan alat pencernaan.  Perbedaannya  pada  ND  menyerang  semua umur, tcrdapat suaru ngorok khas, tidak ditemukan kebcngkakan  dan   kebiruan  pada   kulit  dada   dan   kaki, kotorang  berwarna  hijau  putih,  dan  pada  bedah  bangkai tidak ditemukan penurunan  kualitas telur dan ovarium  yang mengecil.
AI juga mirip dengan  ILT dari banyaknya produksi cairan atau lendir yang mengakibatkan gejala gangguan pernafasan scrta adanya  eksudat  atau  cairan kental bercampur darah  dalam  trachea  Namun  pada ILT tingkat kematian  rendah.
Persamaan  dengan   penyakit   Kolera   yaitu   umur yang terserang sekitar 7 minggu keatas, adanya kebengkakan dan kebiruan pada muka dan pial. Perbedaanya, pada  Kolera  ditemukan suara  ngorok  biasa, kotorang hijau tua bercak putih clan cair,  tingkat kematian sekitar 20 %.   Pada bedah bangkai,  pada kasus kolera tidak ditemukan  perubahan  pada ovarium  dan kualitas kerabang telur walaupun  pada kolera juga  ditemukan adanya perdarahan pada saluran pencernaan  dan lemak jantung.
PENCEGAHAN dan PEMBERANTASAN PENYAKIT
A. Strategi
Beberapa  strategi penting  perlu  diterapkan  untuk melakukan   pencegahan    dan   pemberantasan   penyakit, antara lain:
- Peningkatan biosekuriti secara ketat, untuk mencegah penyebaran penyakit kedalam petemakan. Lakukan disinfeksi sanitasi dengan disinfektan yang sesuai seperti formalin, klorin, deterjen.
 - Larangan masuk lokasi petemakan kecuali petugas berkepentingan saja.
 - Penyimpanan fasilitas kandang harus jauh dari saluran air yang biasa digunakan unggas air liar, itik dan angsa.
 - Alat transportasi (kendaraan pengangkut pakan dll) jauh dari lokasi kandang.
 - Menjaga agar ayam tidak kontak atau jangan gunakan air yang mungkin terkontaminasi penyakit.
 - Mencegah unggas liar termasuk burung masuk kandang.
 - Melakukan vaksinasi secara tepat.
 - Depopulasi atau pemusnahan terbatas. Pada kelompok ayam yang menunjukkan gejala klinis AI, semua ayam sakit dan sehat yang sekandang tersebut harus dimusnahkan dengan dibunuh atau disembelih.
 - Disposal atau pembakaran dan penguburan sesuai prosedur terhadap ayam mati/bangkai, telur, alas bangunan, kotoran unggas, karkas segar dan beku yang tercemar, serta peralatan kandang yang tidak permanen dibakar dan dikubur dalam lubang sedalam 1,5 m lebih kemudian ditabur bubuk kapur.
 - Lalu lintas unggas, penanganan produk unggas dan limbah petemakan unggas diawasi secara ketat.
 - Peremajaan/pengisian kembali kandang setelah dikosongkan, dilakukan setelah pelaksanaan dekontaminasi dan desinfeksi secara tepat dengan rentang waktu 30 hari.
 - Mencegah kontak ayam baru dengan kelompok ayam atau lingkungan tercemar. Lakukan vaksinasi sebelum berada pada lingkungan tercemar.
 - Desinfeksi personal dan seluruh peralatan sebelum keluar masuk kandang. Desinfeksi adalah tindakan mensucihamakan secara tepat dan cermat terhadap pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan yang bersentuhan dengan unggas.
 - Sediakan dan lakukan dipping untuk cuci kaki, sepatu, alas kaki setiap masuk lokasi kandang.
 
B. Program Vaksinasi
Manfaat dilakukan vaksinasi flu burung, adalah untuk menekan  kerugian  ekonomi  karena dapat menekan tingkat kematian,  menekan  gangguan  produksi,  menekan penyebaran  penyakit  serta          mencegah  penularan  ke unggas lain. Akan tetapi, vaksinasi belum tentu dapat menghilangkan penyakit, dan tetap harus selalu disertai biosekuriti  secara ketat.    Mengingat  semua jenis unggas dapat  terkena  penyakit  flu burung,  sebaiknya  dilakukan vaksinasi   masal   terhadap    ayam   buras   yang   banyak dipelihara   masyarakat.      Program   ini  dapat  dilakukan dengan bantuan  dinas berwenang setempat.
Program  vaksinasi  dengan  vaksin  in  aktif perlu dilakukan terhadap  ayam sehat di daerah tertular  sebagai berikut: 
Ayam Pedaging (Broiler)
- umur 4 - 7 hari, dosis 0.2 ml di bawah kulit pangkal leher.
 
- umur 4 - 7 hari, dosis 0.2 ml dibawah kulit pangkal leher
 - umur 4 - 7 minggu, dosis 0.5 ml dibawah kulit pangkal leher
 - umur 12 minggu, dosis 0.5 ml dibawah kulit pangkal leher atau im kedalam otot dada.
 - Booster : pengulangan kembali vaksinasi setiap 3-4 bulan dengan dosis 0.5 ml, pada otot dada.
 
Beberapa kelemahan Vaksinasi :
- Vaksinasi dengan satu sub tipe virus AI tidak menjamin dapat mencegah infeksi, karena tidak dapat diprediksi tipe virus yang menginfeksi ayam dalam suatu peternakan.
 - Memerlukan waktu 1 - 2 minggu untuk mencapai kekebalan protektif.
 - Pada kelompok yang telah divaksinasi dapat tidak memperlihatkan gejala klinis setelah serangan penyakit, namun tetap dapat terinfeksi virus dan bahkan dapat bertindak sebagai sumber penyakit.
 
Menentukan dan memilih VaksinAI yang berkualitas:
Untuk menjaga perlindungan total terhadap serangan AI, perlu memilih  vaksin yang berkualitas  baik. Ciri-ciri vaksin yang berkualitas antara lain :
- Vaksin mampu menimbulkan kekebalan tinggi dalam waktu lama.
 - Vaksin terbebas dari pencemaran agent /penyebab penyakit lain.
 - Tidak menimbulkan penyakit lain bagi ayam yang di vaksinasi.
 - Tidak menimbulkan efek samping yang merugikan setelah vaksinasi.
 - Aman, mudah didapat dan mudah dalam penerapannya.
 - Teregistrasi secara resmi oleh Departemen Pertanian.
 
Penanganan dan penggunaan vaksin.
Penanganan dan penyimpanan vaksin untuk mempertahankan mutu dan efektivitasnya, yaitu :
- Simpan vaksin pada suhu 2 - 8°C
 - Hindarkan vaksin dari pancaran smar matahari langsung.
 
Vaksin AI yang dibawa dalam perjalanan ke lokasi kandang, dilakukan dengan menempatkan vaksin dalam termos es yang diisi es sebanyak 2/3 bagian dengan posisis es menutupi  vaksin  untuk  menjaga agar suhu tetap  pada kisaran 2 - 8° C.   Vaksin harus segera digunakan sebelum es dalam termos mencair. 
C. Biosekuriti
Biosekuriti adalah suatu tindakan sebagai pertahanan pertama untuk pengendalian wabah yang dilakukan dengan mencegah semua kemungkinan kontak penularan dengan ternak tertular dan terjadinya penyebaran penyakit. Biosekuriti dilakukan melalaui program pengelolaan  peternakan,  vaksinasi, antibiotik dan sanitasi lingkungan. Biosekuriti harus dilakukan dengan program yang tepat dan tuntas terhadap pengelolaan  usaha peternakan.  Terdapat beberapa komponen biosekuriti yang efisien dan efektif yaitu :
1.   Pemilihan lokasi kandang untuk usaha  peternakan.
Pemilihan lokasi kandang yang tepat merupakan  dasar seluruh program pencegahan penyakit.
Lokasi  kandang hendaknya memudahkan untuk melaksanakan program  pemeliharaan  secara kontinyu, seperti:
- Dapat melakukan pemisahan ternak sesuai jenis dan umur unggas dengan leluasa.
 - Cukup memadai untuk melakukan pengurangan kepadatan ternak.
 - Terhindar dari kontak dengan burung dan hewan liar.
 - Transportasi mudah, walau tetap membatasi masuk keluar kendaraan dan manusia.
 
Lebih baik  lagi apabila  lokasi memang  khusus  hanya digunakan untuk peternakan.
2. Desain,  tata letak dan penempatan kandang.
Desain kandang dengan segala kelengkapannya di rencanakan secara matang, antara lain:
- Desain/bentuk kandang sesuai persyaratan kandang sehat,
 - Sumber air dipastikan bebas penyakit,
 - Pemasangan pagar pengaman denganjarak 30 m dari kandang.
 - Lantai kandang dari bahan yang mudah untuk dilakukan desinfeksi atau dari semen.
 - Dinding dan pintu kandang dibuat sedemikan rupa sehingga tikus tidak dapat masuk.
 - Pembuatan saluran pembuangan limbah,
 - Pembuatan jalan dalam kandang dan lingkungan kandang,
 - Tersedia tempat penyimpanan peralatan agar tidak terkontaminasi,
 
3.  Pengelolaan usaha peternakan secara benar.
Meliputi  manajemen rutin  yang  dilakukan  dalam usaha peternakan,  untuk mencegah  kejadian   penyebaran infeksi di dalam kompleks peternakan.  Antara lain:
- Peninjauan ulang secara teratur terhadap prosedur, seperti:
 - Penerapan sistim all in all out. (masuk dan keluar temak secara serentak dan menyeluruh).
 - Lakukan dipping (strerilisasi dengan desinfektan) terhadap petugas kandang (pakaian, sepatu) dan peralatan yang masuk kandang demikian juga kendaraan yang masuk lokasi perkandangan harus didesinfekksi dan tempat parkir sebaiknya diluar lokasi perkandangan.
 - Penerapan untuk melakukan pembuangan ayam mati ketempat khusus atau lakukan pembakaran,
 - Melakukan dekontaminasi pegawai dan kendaraan setelah mengirim ke kandang terinfeksi,
 - Atur sirkulasi udara dan kelembaban kandang dengan pengaturan ventilasi, untuk mencegah stress.
 - Peran serta dan kepedulian seluruh lapisan pengelola petemakan,
 - Kontrol status kesehatan temak secara teratur dan tercatat.
 
4.  Penanganan pakan.
- Memiliki ruang tempat penyimpanan pakan tersendiri.
 - Hindarkan debu dan usahakan selalu bersih untuk menghindarkan serangga.
 - Bersihkan ruang pakan sebelum diisi pakan baru atau setelah pengiriman pakan.
 - Kirim pakan ke kandang secara bertahap sesuai dengan meningkatnya umur ternak.
 - Pengemudi dilarang menangani pakan, tetapi hanya oleh pegawai kandang.
 - Petemakan terinfeksi menerima kiriman pakan terakhir.
 
D. Produk ternak unggas bebas flu burung
Di Indonesia belum  terbukti  penyakit  flu burung pada unggas dapat menular ke manusia. Surat Pemyataan Bersama Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian, yang secara langsung berhubungan  dengan masalah  kesehatan  masyarakat  veteriner,  menyampaikan adanya   bukti   ilmiah     yang   menunjukkan     penularan penyakit   flu  burung  adalah  melalui  cairan,  lendir  atau kotoran yang berasal dari unggas yang sakit dan tidak ada penularan melalui daging maupun telur.  Dengan demikian daging,  telur  dan  produk  olahannya  terjamin  aman  dan sehat untuk dikonsumsi.
E. Penularan ke manusia
Meskipun  belum  terbukti  di  Indonesia  terdapat penularan  flu burung  ke  manusia,  namun  sub tipe  virus H5N1     yang  menyerang   unggas   di  indonesia   ini   perlu diwaspadai.       Virus AI dengan  sub tipe H5Nl  termasuk jenis HPAI yang dapat menyerang manusia, sangat berperan dalam  perkembangan galur  virus  influenza  baru  dengan tingkat penyebaran  yang tinggi dan mematikan.   Penyakit ini bisa menular  siapa saja,  termasuk  anak-anak.  Namun demikian virus flu burung sub tipe H5Nl  yang menyerang unggas ini tidak dapat langsung menulari manusia, karena reseptor   (kode  tempat  penangkap   virus)  pada  manusia berbeda  dengan pada unggas.   Diperlukan ternak lain yaitu babi yang memiliki kedua reseptor tersebut.   Meskipun flu burung pada unggas tidak dapat secara langsung menular dan menyebabkan  kematian  pada manusia,  namun karena sifat  virus  yang  mudah  bermutasi,   serta  di  negara  lain banyak kasus penularan flu burung ke manusia dan bahkan menimbulkan   kematian,   maka  perlu  waspada   terhadap peluang-peluang    penularan   virus   ke   manusia.       Bagi pengelola   peternakan   yang   sehari  hari  kontak  dengan  unggas, seperti peternak,  dokter hewan harus selalu patuh dalam aturan pemeliharaan temak dan waspada apabila terkena  flu.  Sebaiknya  berhati-hati  karena  kita tidak bisa membedakan   sejak  awal,  apakah  flu  biasa  ataukah  flu burung.
KESIMPULAN
Penyakit  flu burung  yang  mewabah  di Indonesia disebabkan  oleh  virus  Avian  Influenza  tipe  A,  sub  tipe H5Nl dan berbeda dengan AI yang mewabah  di Thailand dan Vietnam yang dapat menular ke manusia.  Pernyakit ini banyak menyerang unggas berusia diatas 7 minggu dengan tingkat   kematian   mencapai    100  %  dan  dengan   masa inkubasi yang sangat pendek, sehingga kerugian  ekonomi yang ditimbulkan sangat tinggi.
Gejala klinis dan perubahan bedah bangkai kasusAI terlihat jelas dan beberapa sang at spesifik, namun penularan juga    sangat   cepat,   sehingga       pengelolaan   terhadap peternakan harus dilakukan dengan sangat teliti.  Penularan penyakit  dapat  terjadi  melalui  kontak  langsung  dengan cairan/lendir  yang keluar  dari mulut,  hidung  dan kotoran ternak sakit serta bangkai ayam sakit, ataupun secara tidak langsung melalui peralatan/fasilitas, petugas kandang,  alat transportasi  dan pakan  yang  tercemar.    Oleh karena  itu, penanganan   terhadap  temak  sakit  dan  petemakan   yang tercemar  penyakit  harus  dilakukan  sesuai  prosedur  yang benar   untuk menghindarkan semakin meluasnya kejadian penyakit.
Penularan penyakit ke manusia secara kontak langsung  dengan   temak   sakit,  hingga   saat  ini  belum terbukti.    Penularan diduga dapat saja terjadi namun diperlukan   temak   perantara   atau  temak   babi     sebagai tempat pencampuran genetik antara virus AI dengan influenza manusia yang kemudian terbentuk strain dan sub tipe baru yang dapat menyerang manusia.    Untuk memperkecil  peluang  kejadian pencampuran  genetik dua virus tersebut,  sebaiknya hindarkan pemeliharaan bersama antara ternak  ayam dengan babi.     Penularan  ke manusia akibat mengkonsumsi  ayam juga  tidak terbukti,  sehingga semua produk olahan ayam tetap aman untuk di konsumsi.
Mengingat sifat dan kemampuan virus yang mudah ber mutasi, maka para praktisi   dan pengelola  petemakan perlu berhati-hati  dan selalu berusaha untuk memperkecil peluang-peluang yang dapat menimbulkan kejadian penyakit.  Penyelenggaraan biosekuriti secara lengkap dan tuntas serta pelaksanaan    program kesehatan temak/.vaksinasi secara tepat dapat menekan  atau menghindarkan masuknya penyakit ke dalam petemakan.
Download Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Download Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas.pdf
       Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas. Semoga bisa bermanfaat.
Kami rekomendasikan kepada Anda beberapa berkas dan buku lainnya:
- Buku Kualitas Perairan untuk Pemeliharaan Ikan
 - Buku Panduan Teknik Formulasi Ransum Ayam KUB Berbasis Pakan Lokal
 - Buku Juknis Budidaya Ayam KUB Skala Rumah Tangga (KEMENTAN)
 - Buku Bio Energi Perdesaan (BEP) Biogas Skala Rumah Tangga
 - Buku Pengenalan dan Pengendalian Flu Burung pada Unggas
 - Buku Usaha Ternak Itik
 - Buku Integrasi Tanaman Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani
 - Buku Juknis Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong
 - Buku Pakan Ayam Bernutrisi dari Limbah Pertanian
 - Buku SNI Pakan Konsentrat Ayam Petelur dan Broiler
 - Buku Standar Nasional Indonesia (SNI) Pakan Ayam Pedaging (Broiler)
 - Buku Sukses Budidaya Ayam Kampung
 - Buku Herbal untuk Kesehatan Unggas
 - Buku Indigofera Hijauan Pakan Ternak Bernutrisi Tinggi
 - Buku Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)
 - Buku Teknik dan Proses Produksi Industri Pakan Ternak
 - Buku Pembuatan Pakan Bentuk Crumble
 - Buku Pembuatan Produk Pakan Bentuk Biskuit
 - Buku Proses Industri Pakan
 - Buku Teknologi Tepat Guna untuk Optimalisasi Pekarangan
 - Buku Masalah Scabies pada Hewan dan Manusia Serta Penanggulangannya
 - Buku Penyakit pada Ternak Ayam Buras
 - Buku Penyakit Penting Pada Ternak Ayam
 - Buku Manual Penyakit Ternak Unggas
 - Buku Probiotik Pakan Tambahan untuk Ternak Ruminansia
 - Buku Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming
 - Buku Juknis Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba
 - Buku Industri Pertanian 4.0
 - Buku Saku Ternak Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan)
 - Buku Pedoman Teknologi Budidaya Kelinci di Perkotaan
 - Buku Budidaya Peternakan Ayam Petelur
 - Buku Peternakan Intensifikasi Ternak Ayam Buras
 - Permentan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Dokumen Karantina Hewan dan Dokumen Karantina Tumbuhan
 - Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
 - Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
 
Lihat juga beberapa berkas penting lainnya terkait dengan ternak atau budidaya ayam, di bawah ini.
- BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - Buku Beternak Ayam Pedaging oleh Muhammad Rasyaf Baca Selengkapnya
 - Panduan Beternak & Berbisnis Ayam Kampung Baca Selengkapnya
 - Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - Buku Budidaya Ternak Ayam Beternak Ayam Kampung KUB Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - Buku Budidaya Buku Ternak Kiat Sukses Menetaskan Telur Ayam Tirto Hartono & Isman - AgroMedia Baca Selengkapnya
 - Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Abdullah Udjianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - Solusi Bisnis & Beternak Ayam Kampung Pedaging Modal Terbatas R.Isworo Tjokrosaptono - AgroMedia Pus Baca Selengkapnya
 - BUKU LENGKAP BETERNAK DAN BERBISNIS AYAM KAMPUNG, AYAM PEDAGING, & AYAM ARAB - DIVA PRESS Baca Selengkapnya
 - BUKU LENGKAP BETERNAK DAN BERBISNIS AYAM KAMPUNG, AYAM PEDAGING, & AYAM ARAB - FLASHBOOKS Baca Selengkapnya
 - Jago Bisnis & Beternak Ayam Kampung Ir. Bambang Krista & Bagus Harianto - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - Panduan Beternak & Berbisnis Ayam Kampung Wawan Hendriyanto - Laksana Baca Selengkapnya
 - Beternak Ayam Broiler Ir. Roni Fadilah, SE - AgroMedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - SPM Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani Agus Nugroho - Pustaka Baru Baca Selengkapnya
 - Buku Panduan Praktis Beternak Ayam Kampung Hari Perhari Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Pasti Untung Bisnis Ayam Kampung / Pedoman Sukses Budidaya Ayam Petelur / Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani / Sukses Budidaya Ayam Mutiara / Beternak Ayam Tanpa Bau / Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Beternak Ayam Jawara Ayam Petelur Ayam Buras Ayam Pedaging Ayam Broiler Ayam Arab Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Beternak Bebek Peking / Beternak Ulat Jerman Dan Ulat Hongkong / Budidaya Walet / Budidaya Ayam Serama / Budidaya Ayam Bekisar / Budidayan Semut Kroto Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan Cerdas Beternak Ayam Buras Petelur Dan Pedaging Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan Beternak Kenari Gelatik Belut Ikan Bersama Ayam Kepitinng Soka Kepiting Telur Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN BETERNAK AYAM KAMPUNG AYAM JAWARA AYAM BURAS AYAM PEDAGING AYAM BOILER AYAM ARAB Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN BETERNAK BEBEK PEKING ULAT JERMAN ULAT HONGKONG WALET AYAM KONTES SERAMA AYAM BEKISA Baca Selengkapnya
 - Buku Beternak Ayam Bangkok Hardi Soenanto Cendrawasih Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Cara Jitu Mencetak Ayam Jawara Raih Untung Besar Dengan Ternak Ayam Laga Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani / Ayam Cemani Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS/T.WIBISONO Baca Selengkapnya
 - Pedoman Beternak Ayam Broiler - Bambang Agus Murtidjo Buku Asli HVS Baca Selengkapnya
 - BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN : Beternak Ayam Kampung Petelur Dwi Guna Baca Selengkapnya
 - Buku Seri Peternakan Modern Jurus Sukses Beternak Ayam Pedaging Baca Selengkapnya
 - BUKU 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER - EDY USTOMO - PENEBAR SWADAYA Baca Selengkapnya
 - Buku Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan : Beternak Ayam Kampung Petelur Dwiguna Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS Semua Bisa Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
 - AG - BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - AG - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Edisi Revisi Baca Selengkapnya
 - Buku Original Beternak Ayam Kampung - Muhammad Rasyaf - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
 - Beternak Ayam Kampung Paling Unggul Pedaging & Petelur KUB Baca Selengkapnya
 - Jual Buku Beternak Ayam Kampung KUB: Panen Lebih Cepat, Telur Lebih Banyak Agromedia Pustaka Baca Selengkapnya
 - Buku Budidaya Rahasia Sukses Beternak Ayam Kampung Baca Selengkapnya
 - BUKU AYAM KAMPUNG JOPER PANEN 60 HARI / Beternak Ayam Kampung Jowo Super (Joper) 50 Hari Panen Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Edisi Revisi Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 99% Gagal Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS Beternak Ayam Kampung Petelur Baca Selengkapnya
 - Beternak Ayam Kampung Jowo Super (Joper) 50 Hari Panen/Agromedia [Original 100%] Baca Selengkapnya
 - Buku Agribisnis Ternak Ayam Buras Pedaging -PS Baca Selengkapnya
 - Jawara Ternak Ayam Strategi Memenangkan Bisnis Ternak Ayam - Edy Ustomo Buku Asli HVS Baca Selengkapnya
 - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) -.REPETUNJUK PRAKTIS PEMBESARAN AYAM KAMPUNG PEDAGINGVISI) Baca Selengkapnya
 - Buku Sukses Beternak & Berbisnis Ayam Pedaging (Broiler) - LAKSANA Baca Selengkapnya
 - Buku Lengkap Beternak dan Berbisnis Ayam Kampung, Ayam Pedaging, & Ayam Arab Baca Selengkapnya
 - BUKU 7 JURUS SUKSES BETERNAK AYAM PETELUR Baca Selengkapnya
 - Buku Lengkap Beternak Dan Berbisnis Ayam Kampung, Ayam Pedaging, Dan Ayam Arab Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING Baca Selengkapnya
 - Buku 7 Jurus Sukses Beternak Ayam Petelur Baca Selengkapnya
 - Buku Beternak Ayam Kampung di Lahan Sempit Marzuqi Yahya Baca Selengkapnya
 - Buku Sukses Beternak & Berbisnis Ayam Pedaging (Broiler) - LAKSANA Baca Selengkapnya
 - BUKU SERI PETERNAKAN MODERN: SUKSES BETERNAK AYAM RITUAL CEMANI Baca Selengkapnya
 - BUKU SERI PETERNAKAN MODERN : JURUS SUKSES BETERNAK AYAM PEDAGING Baca Selengkapnya
 - buku peternakan - 6 kunci sukses beternak ayam kampung edisi revisi - dr. Ir. Muhammad rasyaf, MS Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS Beternak Ayam Kampung Petelur Baca Selengkapnya
 - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS Panduan Praktis Beternak AYAM Kampung Hari Per Hari Baca Selengkapnya
 - Buku Ori Beternak Ayam Buras Edisi Revisi - Sarwono - Penebar swadaya Baca Selengkapnya
 - Buku Ori Panduan Praktis Beternak Ayam Kampung Hari Perhari - Nuroso - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
 - Buku Original Semua Bisa Beternak Ayam Kampung - T.Wibisono - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
 - Buku Original 6 Kunci Sukses Beternak Ayam Kampung Ed Revisi - Muhammad Rasyaf - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
 - Buku Ori 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging - Dwi Joko Setyono - Penebar Swadaya Baca Selengkapnya
 - Buku SUKSES BETERNAK & BERBISNIS AYAM PEDAGING (BROILER) - Wawan Hendriyanto - Romantika Book Baca Selengkapnya
 - BUKU 7 JURUS SUKSES MENJADI PETERNAK AYAM RAS PEDAGING OLEH DWI JOKO S Baca Selengkapnya
 - AG - BUKU BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS Panduan Praktis Beternak AYAM Kampung Hari Per Hari Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan - Peluang Usaha Beternak Ayam Arab INTENSIF Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan Seri Peternakan Modern Sukses Beternak Ayam Ritual Cemani Baca Selengkapnya
 - AG - BUKU SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
 - BETERNAK AYAM KAMPUNG PALING UNGGUL : PEDAGING & PETELUR KUB (ED.REVISI) Baca Selengkapnya
 - BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS BETERNAK AYAM KAMPUNG REVISI Baca Selengkapnya
 - BUKU JAGO BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG / SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
 - BUKU PERTENAKAN PANDUAN LENGKAP AYAM BROILER + VCD BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - PANDUAN PRAKTIS TERNAK AYAM KAMPUNG UNTUK USAHA MIKRO, MENENGAH, DAN KOPERASI - EKO SUSILO Baca Selengkapnya
 - BUKU AGRIBISNIS BETERNAK AYAM KAMPUNG REVISI Baca Selengkapnya
 - Buku Peternakan - Beternak AYAM BURAS ( Peluang Bisnis Menguntungkan.) Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN SEMUA BISA BETERNAK AYAM KAMPUNG DALAM INFOGRAFIS Baca Selengkapnya
 - BUKU PETERNAKAN BETERNAK AYAM KAMPUNG AYAM PETELUR AYAM CEMANI AYAM PETELUR DWIGUNA Baca Selengkapnya
 - BUKU SOLUSI BISNIS & BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING MODAL TERBATAS Baca Selengkapnya
 - 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging - Dwi Joko Setyono Baca Selengkapnya
 - BETERNAK AYAM KAMPUNG JOPER (JOWO SUPER) Baca Selengkapnya
 - buku ternak Budi daya - pembesaran ayam pedaging hari per hari di kandang panggung terbuka Baca Selengkapnya
 - buku beternak ayam pedaging edisi revisi 184 hal Baca Selengkapnya
 - Panduan Praktid Beternak dan Berbisnis ayam kampung Langsung untung - hemat pakan cepat panen . vrg2 Baca Selengkapnya
 - Buku Beternak Ayam Pedaging By Dr Ir Muhammad Rasyaf Baca Selengkapnya
 - BUKU 99% GAGAL BETERNAK AYAM BROILER Baca Selengkapnya
 - Jago Bisnis dan Beternak Ayam Kampung/Buku Peternakan Baca Selengkapnya
 
