Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK

Berikut ini adalah berkas Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK. Download file format PDF.

Download Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK PDF

Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK:

Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas XI untuk mempelajari dan memperdalam materi Administrasi Infrastruktur Jaringan. Selain itu, buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Kata Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info, Rangkuman, Uji Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus.

Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Administrasi Infrastruktur Jaringan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan lingkungan.

Pengertian Infrastruktur Jaringan

Network infrastructure atau infrastruktur jaringan merupakan sebuah kumpulan sistem komputer yang saling berhubungan, dihubungkan oleh berbagai macam bagian dari sebuah arsitektur telekomunikasi. Secara khusus, infrastruktur ini mengacu pada organisasi dan berbagai bagian konfigurasi dari jaringan komputer individu sampai pada router, kabel, wireless access point, switch, backbone, network protocol, dan network access methodologies.

Infrastuktur dapat berupa infrastruktur terbuka (open) atau infrastruktur tertutup (close). Contoh infrastuktur terbuka adalah internet, adapun contoh dari infrastruktur tertutup adalah private intranet. Infrastruktur tersebut dapat beroperasi melalui koneksi jaringan kabel atau jaringan wireless, atau kombinasi antara keduanya.

Bentuk paling sederhana dari infrastruktur jaringan biasanya terdiri dari satu atau lebih komputer, sebuah jaringan atau koneksi Internet, sebuah hub yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya sampai dengan sistem jaringan yang terhubung dengan sistem jaringan lainnya. Keamanan jaringan atau network security merupakan perhatian utama ketika membangun sebuah infrastruktur jaringan. Kebanyakan arsitektur menggunakan router dengan firewall terintegrasi (built-in firewall), juga software yang memungkinkan kemudahan akses kontrol, data packet monitoring dan penggunaan protokol yang diatur secara ketat.

Keamanan jaringan juga dapat dikontrol dengan cara menyesuaikan network sharing properties pada masing-masing komputer, yang membatasi folder dan file untuk dapat terlihat oleh pengguna tertentu pada jaringan.

Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien yang terdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai hub seperti pada jaringan wired, tetapi bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan SSID supaya komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapat menghubungkan diri.

Cara Melakukan Konfigurasi

Pada penggunaannya, Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengonfigurasikan Access Point (AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN (Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP. Berikut cara yang dapat dilakukan.
a. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC Anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point.
b. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control
Panel, kemudian klik Network Connections.
c. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan ikon ethernet LAN lalu pilih Properties.
d. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/ IP) kemudian klik tombol Properties.
e. Pilih opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN Anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK.
f. Setelah selesai, buka web browser Anda lalu pada address bar ketikkan ‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter.
g. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik ‘admin’ kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter. Oleh karena AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.

Setelah Anda menekan tombol Enter, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, di jendela inilah Anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan Anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID (Service Set Identifier). Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin Anda gunakan.

Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat sangat penting dilakukan supaya setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap) dengan jaringan WLAN di sekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada channel yang dapat Anda gunakan. Berikut cara menentukan channel yang tepat.
a. Untuk Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi Anda dengan cara mengklik tombol Save.
b. Tunggu beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan.

Keuntungan Konfigurasi Mode Infrastruktur

Keuntungan pada konfigurasi mode infrastruktur antara lain sebagai berikut.
a. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah melakukan manajemen jaringannya dan komputer klien dapat mengetahui bahwa di suatu tempat ada sebuah perangkat atau komputer yang memancarkan sinyal AP dari sebuah jaringan.
b. Bila menggunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnya perangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atau sebuah jaringan LAN. Sehingga dapat menghubungkan komputer yang menggunakan Wi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan.
c. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukan pemblokiran IP atau MAC address, membatasi pemakai pada port dan lain-lain.

Teknologi VLAN

Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. VLAN dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik.

VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Supaya komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port. Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok peralatan yang secara logika dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi jaringan switch secara logika berdasarkan fungsi, departemen atau project team.

Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal tetapi lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel.

Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak (software), walaupun komputer tersebut berpindah tempat, tetapi tetap berada pada jaringan.

VLAN dapat juga melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen maupun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda.

Perbedaan Mendasar antara LAN dan VLAN

LAN adalah sebuah jaringan area lokal yang didefinisikan dan dinaungi oleh alamat network dan alamat broadcast yang sama. Perlu Anda ingat juga bahwa pada perangkat Router akan menghentikan traffic broadcast apapun itu protocolnya, tetapi pada switch akan secara otomatis meneruskannya berhubungan walaupun terpisah secara fisik.

VLAN atau Virtual LAN yaitu sebuah jaringan LAN yang secara virtual dibuat di sebuah switch. Pada switch standard biasanya akan meneruskan traffic dari satu port ke semua port yang lain ketika ada traffic dengan domain broadcast yang sama melewati port tersebut. Pada switch yang khusus, dapat digunakan pada beberapa LAN yang berbeda dengan ID yang berbeda di tiap portnya, dan hanya akan meneruskan traffic ke port-port yang memiliki id yang sama. Switch type khusus ini sebenarnya sudah secara otomatis memasang VLAN di dalamnya (vlan id=1) yang beranggotakan semua port yang ada.

Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network (LAN) dengan Virtual Local Area Network (VLAN) adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan.

Alasan Menggunakan VLAN

1. Penggunaan VLAN

Sebuah komputer akan mengirimkan broadcast/siaran pada waktu tertentu misalnya pada saat komputer tersebut baru terhubung ke LAN, mengirim semacam paket ke semua komputer supaya komputer-komputer yang lain tahu ada komputer baru yang terhubung. Makin banyak komputer yang terhubung dalam jaringan, maka akan makin banyak juga broadcast traffic yang terjadi pada jaringan, dalam hal ini bisa disebut broadcast domain. Hal tersebut akan memakan banyak bandwidth yang akan berpengaruh pada performa jaringan. Guna mengatasi hal tersebut, solusinya adalah dengan memisahkan sebuah broadcast domain yang besar tersebut ke beberapa broadcast domain yang lebih kecil.

Pada beberapa kasus, jika sebuah Switch/HUB menghubungkan 100 komputer dalam satu LAN, pada saat terjadi broadcast tentunya setiap komputer akan mengirim paket ke 99 komputer lainnya, kemungkinan yang terjadi bisa saja 1 komputer atau lebih mengirim broadcast di waktu yang bersamaan, tentunya akan menguras banyak sekali bandwidth. Oleh karena itu, perlu dibagi menjadi beberapa VLAN, misalnya membuat 5 VLAN. Jadi masing-masing VLAN hanya terdiri dari 20 komputer. Tentu saja ada perbedaan antara Broadcast ke 19 komputer dengan broadcast ke 99 komputer.

Kelebihan VLAN

Sebenarnya untuk memisahkan broadcast domain bisa saja dengan Subnetting. Lantas apa perbedaannya penggunaan VLAN dengan Subnetting? Ada beberapa faktor di mana menggunakan VLAN lebih efisien daripada melakukan subnetting antara lain sebagai berikut.

a. Menghemat Biaya
Pada umumnya, secara fisik 1 LAN menggunakan satu Switch. Jika ada 3 LAN, maka membutuhkan 3 Switch. Setiap LAN (Switch) dipisah oleh router dan setiap LAN berada di broadcast domain (garis titik warna merah) yang berbeda. Router itu tidak meneruskan broadcast ke LAN lain. Dengan menggunakan VLAN, hanya memerlukan satu Switch untuk memisahkan broadcast domain, tanpa menambah switch dan tidak memerlukan Router. Setiap VLAN sudah berbeda broadcast domainnya.
Jadi kesimpulannya adalah dengan menggunakan topologi VLAN, hanya cukup menggunakan 1 buah Switch untuk memisahkan LAN, tanpa harus membeli switch baru untuk LAN lainnya. Selain itu topologi VLAN juga memberikan solusi dalam penghematan penggunaan bandwidth yang ada dan mampu mengurangi biaya apabila hendak melakukan upgrade untuk perluasan network.

b. Keamanan Jaringan
Mengapa tidak menggunakan 3 subnet saja dalam 1 switch? Memang bisa jika menggunakan subnet untuk memisahkan broadcast domain dengan membuat banyak subnet misalnya saja 192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24, 192.168.3.0/24. Berar ti kita mempunyai 3 LAN, tetapi ketiga LAN tersebut berada dalam satu backbone, yaitu switch. Semua traffic yang melewati switch bisa terlihat oleh Komputer lain yang berada di subnet lain, tidak peduli traffic tersebut berasal dari Komputer di subnet yang berbeda.
Dengan kata lain subnet 192.168.1.0/24 bisa melihat pengguna di subnet 192.168.2.0/24 atau 192.168.3.0/24, begitu juga sebaliknya. Data pribadi kita bisa dilihat oleh pengguna komputer di subnet lainnya. Jadi dengan membuat VLAN, tiap VLAN itu akan benar-benar terpisah dari sisi traffic.

Selain itu, dengan kondisi menggunakan 3 subnet, setiap komputer dengan mudahnya bebas berpindah ke subnet lain hanya dengan mengubah IP Address. Hal tersebut bisa menjadi masalah keamanan jaringan. Oleh karena dalam Layer 2 switching setting IP address dilakukan di komputer, bukan di switch. Hal tersebut bisa diatasi menggunakan VLAN. VLAN dikonfigurasi di switch dan setiap interface pada switch akan di-Assign ke VLAN tertentu. Dalam hal ini rancangan konfigurasi VLAN pada Switch sebagai berikut.
1) Interface 1, 2 = VLAN 1 = 192.168.1.0/24 - terhubung ke Komputer 1, Komputer 2
2) Interface 3, 4 = VLAN 2 = 192.168.2.0/24 - terhubung ke Komputer 3, Komputer 4
3) Interface 5, 6 = VLAN 3 = 192.168.3.0/24 - terhubung ke Komputer 5, Komputer 6
Misalnya Komputer 3 terhubung ke switch di interface 3. Walaupun Komputer 3 mengubah IP menjadi 192.168.1.0/24, Komputer 3 tidak akan bisa berkomunikasi dengan Komputer 1 karena Komputer 3 berada di VLAN 2, adapun Komputer 1 berada di VLAN 1. Untuk dapat melakukan komunikasi antar VLAN, dibutuhkan perangkat Layer 3 seperti Router atau Switch layer 3.

c. Kinerja Jaringan Meningkat
Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

d. Broadcast Storm Mitigation
Pembagian jaringan menjadi beberapa VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan broadcast domain.

e. Efisiensi Pengelolaan Jaringan
Membangun VLAN akan memudahkan manajemen jaringan, karena pengguna yang membutuhkan sumber daya berbagi dalam segmen yang sama.

f. Simpler Project Or Application Management
VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

Untuk memberi identitas sebuah VLAN maka digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID antara lain sebagai berikut.

1) Normal Range VLAN (1 – 1005)
Digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
a) Nomor ID 1002 sampai 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
b) ID 1, 1002–1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan. 
c) Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. File ini disimpan dalam memori flash pada Switch.
d) VLAN trunking protocol (VTvP),yaitu yang membantu manajemen VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

2) Extended Range VLAN (1006 – 4094)
a) Memampukan para service provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan oleh perusahaan berskala besar yang menggunakan jumlah VLAN lebih dari normal.
b) Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range. 
c) Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
d) VTP tidak bekerja.

3. Terminologi di dalam VLAN
Berikut ini adalah beberapa terminologi di dalam VLAN.
a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data- data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. Port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet
mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhususkan untuk komunikasi data suara.

4. Tipe VLAN dalam Konfigurasi
Terdapat tiga tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu sebagai berikut.
a. Static VLAN
Pada static VLAN, port switch dikonfigurasi secara manual. Konfigurasi:
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CTRL/Z. SwUtama(config)#VLAN 10
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa SwUtama(config-vlan)#exit SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2
SwUtama(config-if )#switchport mode access
SwUtama(config-if )#switchport access VLAN 10
b. Dynamic VLAN
Mode ini digunakan secara luas dalam jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN secara dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.
c. Voice VLAN
Port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang terhubung.
Konfigurasi: SwUtama(config)#VLAN 120
SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice SwUtama(config-vlan)#exit SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3
SwUtama(config-if )#switchport voice VLAN 120

5. Implementasikan VLAN
Anda memerlukan VLAN ketika kondisi jaringan Anda sebagai berikut. 
a. Memiliki lebih dari 200 node perangkat di dalam jaringan Anda.
b. Banyak terjadi traffic broadcast di jaringan Anda.
c. Anda ingin membagi beberapa user Anda menjadi grup-grup tersendiri untuk meningkatkan keamanan.
d. Mengurangi traffic broadcast yang banyak disebabkan oleh serangan virus dan program pengganggu lain yang akan memporak porandakan jaringan Anda atau Anda hanya ingin membuat beberapa virtual switch dari switch yang sudah ada.

Jenis VLAN

1. Jenis VLAN berdasarkan Pemberian Membership
Berdasarkan perbedaan pemberian membership, VLAN dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
a. Port Based
Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).
b. MAC Based
Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Setiap switch memiliki tabel MAC Address untuk setiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada
c. Protocol Based
Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka dapat dilakukan penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN.
d. IP Subnet Address Based
Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN
e. Authentication Based
Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.

2. Jenis VLAN berdasarkan Tipe Koneksi
Adapun berdasarkan tipe koneksi, VLAN dapat dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
a. Trunk Link. 
b. Access Link.
c. Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan Access).

Prinsip Kerja VLAN

1. Filtering Database
Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN. Isi dari filtering database antara lain sebagai berikut.

a. Static Entries
1) Static Filtering Entries
Memilah apakah suatu data akan dikirim atau dibuang atau bahkan dimasukkan ke dalam dinamic entries.
2) Static Registration Entries
Memilah apakah suatu data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan port yang bertanggung jawab terhadap jaringan VLAN tersebut.

b. Dynamic Entries
1) Dynamic Filtering Entries
Memilah apakah suatu data itu akan dikirim atau dibuang.
2) Group Registration Entries
Memilah apakah suatu data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan atau tidak. Dynamic Registration Entries memilah port yang bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN.

2. Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan tujuan data tersebut (VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk tag header, sehingga informasi dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan). Di dalamnya berisi format MAC Address.
Adapun jenis dari tag header ada dua, yaitu sebagai berikut. 
a. Ethernet Frame Tag Header.
b. Token Ring and Fiber Distributed Data Interface (FDDI) tag header.

Materi selanjutnya bisa kita lihat pada daftar isi buku ini.

Daftar Isi

BAB 1 VLAN Jaringan (Basis STEM)
A. Infrastruktur Jaringan
B. Pengertian VLAN
C. Alasan Menggunakan VLAN
D. Jenis VLAN
E. Prinsip Kerja VLAN
F. Penerapan VLAN
Uji Kompetensi

BAB 2 Konfigurasi VLAN
A. Konsep VLAN
B. Tipe VLAN
C. Percobaan VLAN
D. Setting Switch
Uji Kompetensi

BAB 3 Proses Routing
A. Pengertian Routing
B. Konsep Routing
C. Routing Statis
D. Konfigurasi Routing Statis
E. Routing Default
F. Troubleshooting Konfigurasi Routing Statis
G. Routing Dinamis
H. Autonomous System (AS)
I. Klasifikasi Routing Protokol
J. IGP vs EGP
Uji Kompetensi

BAB 4 Routing Statis
A. Pengertian Routing Statis
B. Table Routing
C. Konfigurasi Routing Statis
D. Routing Protocol RIP v1
E. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
F. Konfigurasi Dasar EIGRP
G. OSPF (Open Shortest Path First)
Uji Kompetensi

BAB 5 Analisis Routing Statis
A. Peralatan Analisis Routing Statis
B. Langkah Analisis Routing Statis
Uji Kompetensi

BAB 6 Routing Dinamis
A. Pengertian Routing Dinamis
B. Keunggulan dan Kelemahan Routing Dinamis
C. Routing Dinamis Menggunakan Protokol OSPF dan BGP 
D. Aplikasi Routing Protokol
E. Kompilasi Quagga dari Source
Uji Kompetensi

BAB 7 Analisis Routing Dinamis
A. Konsep Routing Dinamis
B. Jenis Routing Dinamis
C. Kelebihan dan Kelemahan Route Dinamis
D. Latihan Praktikum
Uji Kompetensi

BAB 8 Internet Gateway
A. Mikrotik sebagai Gateway
B. Mengonfigurasi Client
C. Management Bandwidth pada Mikrotik
D. Studi Kasus
Uji Kompetensi

BAB 9 Analisis Internet Gateway
A. Mengenal Gateway (Gerbang Jaringan)
B. Penjelasan Fungsi Gateway
Uji Kompetensi

Lihat juga Buku TKJ lainnya:

    Download Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Download Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan XI.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK. Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga kepada Anda, buku-buku terbaru untuk mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK MAK:
    1. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XII SMK/MAK HUP [Original] Lihat Buku
    2. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XII SMK/MAK HUP Lihat Buku
    3. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK/MAK Lihat Buku
    4. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK/MAK [Original] Lihat Buku
    5. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI - Patwiyanto Lihat Buku
    6. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    7. Modul Administrasi Infrastruktur Jaringan TKJ SMK/MAK Kelas XI (2020) Lihat Buku
    8. "Modul SM Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI" Lihat Buku
    9. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kls XI dan XII Lihat Buku
    10. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XII , Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer Dan Jaringan Lihat Buku
    11. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XII kurikulum 2013 Edisi Revisi Lihat Buku
    12. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK XII Buku Berbasis Riset Negara Maju Lihat Buku
    13. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XI kurikulum 2013 edisi revisi Lihat Buku
    14. Modul Guru Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    15. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XI kurikulum 2013 edisi revisi. Lihat Buku
    16. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan Lihat Buku
    17. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK XI Buku Berbasis Riset Negara Maju Lihat Buku
    18. SMK MAK Kelas XI Administrasi Infrastruktur Jaringan 2013 Revisi 2017 C3 Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Sutrisno Bumi Aksara-SMK Lihat Buku
    19. LKS administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI 11 SMK/MAK semester 1 | teknik komputer dan Jaringan Lihat Buku
    20. Buku SMK MAK Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XII KUR - 13 Edisi RevisiBumi Aksara Lihat Buku
    21. SMK MAK Kelas XII Administrasi Infrastruktur Jaringan 2013 Revisi 2017 C3 Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Sutrisno Bumi Aksara BUPEL AJ-PNDK-SMK Lihat Buku
    22. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian untuk SMK-MAK Kelas XII - Buku Sekolah Lihat Buku
    23. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 untuk SMK/MAK Kelas XI/11 K13 KI-KD 2017 Lihat Buku
    24. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 untuk SMK/MAK Kelas XII/12 K13 KI-KD 2017 Lihat Buku
    25. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    26. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian SMK/MAK XII Lihat Buku
    27. Buku SMK MAK Kelas XI dan XII Bidang Teknik Komputer dan Informatika Administrasi Infrastruktur Sistem Jaringan dan Produk Kreatif Kewirausahaan Lihat Buku
    28. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XII KUR - 13 Edisi Revisi Lihat Buku
    29. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XII ' YDS ' Lihat Buku
    30. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK Kelas XI ' YDS ' Lihat Buku
    31. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi : Teknik Komputer dan Jaringan SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    32. Original BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 untuk SMK MAK Kelas 3 Lihat Buku
    33. BUKU Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 untuk SMK/MAK Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Kurikulum 2013 Revisi 2018 Lihat Buku
    34. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan untuk SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    35. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan untuk SMK/MAK Kelas XI C3 K13 Lihat Buku
    36. Buku SMK MAK Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI KUR - 13 Edisi RevisiBumi Aksara Lihat Buku
    37. Mediatama Buku Siswa Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK MAK Kelas 11 Lihat Buku
    38. Mediatama Buku Siswa Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK MAK Kelas 11-XI dan 12-XII Lihat Buku
    39. SMK MAK Kelas XII Administrasi Infrastruktur Jaringan Kurikulum 2013 Revisi Humaniora AJ-PNDK-SMK Lihat Buku
    40. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI - Patwiyanto, S.Kom., Sri Wahyuni S.Kom. Lihat Buku
    41. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian : SMK/MAK Kelas XII Lihat Buku
    42. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XII - Patwiyanto, S.Kom., Sri Wahyuni S.Kom. Lihat Buku
    43. Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK / MAK jelas XIi kurikulum 2013 edisi revisi. Lihat Buku
    44. SMK MAK Kelas XI Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 Kompetensi TKJ SMK 11 Erlangga AJ-PNDK-SMK Lihat Buku
    45. SMK MAK Kelas XI Administrasi Infrastruktur Jaringan Kurikulum 2013 Revisi Humaniora AJ-PNDK-SMK Lihat Buku
    46. SMK MAK Kelas XI Administrasi Infrastruktur Jaringan Kurikulum 2013 Revisi 2017 Yudihistira AJ-PNDK-SMK Lihat Buku
    47. SMK MAK Kelas XII Administrasi Infrastruktur Jaringan Kurikulum 2013 Revisi 2017 Yudihistira AJ-PNDK-SM Lihat Buku
    48. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian untuk SMK-MAK Kelas XI - Buku Sekolah Lihat Buku
    49. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas 2 SMK/MAK (XI) keahlian TKJ k13 revisi KI-KD erlangga Lihat Buku
    50. Penerbit Andi - Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK Mak Kelas XI Lihat Buku
    51. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kelas XI SMK/MAK Lihat Buku
    52. Administrasi Infrastruktur Jaringan untuk SMK/MAK Kelas 2 Lihat Buku
    53. administrasi Infrastruktur Jaringan untuk SMK Mak Kelas XI Andi Novian Lihat Buku
    54. Modul Produktif Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XII (2021) Lihat Buku
    55. AO SMK Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI,Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan Lihat Buku
    56. AO SMK Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XII , Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer Dan Jaringan Lihat Buku
    57. Modul Produktif Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI (2021) Lihat Buku
    58. Administrasi Infrastruktur Jaringan/Komputer (Teknik Komputer dan Jaringan) SMK/MAK Kelas XII Lihat Buku
    59. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK/MAK Kls XII Lihat Buku
    60. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer & Jaringan SMK/MAK Kelas XII Lihat Buku
    61. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian:Teknik Komputer dan Jaringan SMK/MAK Kls XII Lihat Buku
    62. Administrasi Infrastruktur Jaringan Kompetensi Keahlian: Teknik Komputer dan Jaringan SMK/MAK Kls XI Lihat Buku
    63. Modul GURU Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas XI Lihat Buku
    64. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas 11 Revisi K13N Lihat Buku
    65. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas 11 Revisi K13N Lihat Buku
    66. Buku Administrasi Infrastruktur Jaringan SMK/MAK Kelas 12 Revisi Kikd Terbatas Lihat Buku
    67. Administrasi Infrastruktur Jaringan C3 untuk SMK/MAK Kelas XI K13NLihat Buku

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel