Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK
7 Feb 2020
Berikut ini adalah berkas Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK. Download file format PDF. Buku ini diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kemdikbud RI - Tahun 2019.
Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK:
Dalam Panduan ini ditunjukkan bagaimana berbagai kompetensi dapat dinilai dengan penilaian kinerja. Kompetensi yang dinilai tidak hanya kompetensi yang berupa keterampilan tetapi juga pengetahuan dan aspek non-kognitif seperti berkolaborasi dan berkomunikasi. Kompetensi ini perlu dilatih dan dinilai perkembangan dan keberhasilan pencapaiannya agar peserta didik bukan hanya mengetahui dan memahami pentingnya kolaborasi dan komunikasi di abad ini tetapi juga dapat mempraktikkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian kinerja sangat relevan dengan tuntutan keterampilan di abad ini.
Penilaian kinerja yang didesain dengan cermat tidak saja dapat mengukur keterampilan melakukan tetapi juga dapat melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Penilaian kinerja yang dimaksud adalah penilaian yang menuntut siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan tugas, tidak hanya menggunakan bahan yang sudah ditetapkan atau sekedar mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Tugas yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi meminta siswa mencari, menemukan bahan atau sumber sendiri, menganalisis, mengevaluasi, berpikir kreatif untuk menyelesaikan tugas atau masalah.
Mengingat besarnya manfaat penilaian kinerja dalam mengembangkan kompetensi siswa dalam berbagai aspek, guru diharapkan dapat memanfaatkan keutamaan penilaian kinerja ini dengan meningkatkan frekuensi penggunaan. Oleh karena itu, guru perlu memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman melakukan penilaian kinerja dengan benar baik perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, maupun tindak lanjut hasil penilaian kinerja. Semoga buku ini dapat mewujudkan harapan tersebut.
Penilaian di kelas bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang ketercapaian kurikulum yang menjadi target pembelajaran. Pelaksanaan penilaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang akan diukur ketercapaiannya. Bentuk penilaian di kelas yang telah dikenal, antara lain tes tertulis, tes lisan, dan penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan salah satu bentuk penilaian yang perlu ditingkatkan penggunaannya di kelas.
Buku ini disusun secara praktis sebagai salah satu panduan bagi pendidik dalam melakukan penilaian kinerja. Buku ini merupakan pengembangan dari buku yang pernah diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Pada buku ini disajikan contoh- contoh soal atau tugas untuk penilaian kinerja. Contoh-contoh tersebut diharapkan memberi wawasan, inspirasi kepada pendidik bagaimana penilaian kinerja bermanfaat tidak hanya untuk menilai kompetensi yang sesuai tetapi juga dapat mendorong berpikir tingkat tinggi.
Penilaian dalam dunia pendidikan merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan pendidikan. Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi untuk membuat berbagai keputusan terkait pembelajaran di tingkat kelas oleh guru. Penilaian kelas memiliki peran sangat penting untuk (a) memberikan informasi awal sebelum pembelajaran dimulai sehingga guru dapat mendesain skenario pembelajaran dengan tepat; (b) memberikan umpan balik bagi guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran; dan (c) memberikan informasi ketercapaian tujuan pembelajaran tertentu, misalnya menyimpulkan ketercapaian sebuah kompetensi dasar pada mata pelajaran tertentu.
Agar penilaian yang dilakukan guru efektif dan bermakna, guru perlu (1) merumuskan target pembelajaran yang akan dinilai dengan jelas, tegas, dan terukur; (2) memastikan teknik penilaian yang dipilih sesuai dengan setiap target pembelajaran; (3) memastikan teknik penilaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan nanti. Teknik penilaian saat ini harus memiliki kontribusi nyata terhadap pencapaian mutu lulusan yang memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berkolaborasi. Oleh karena itu penilaian harus fokus mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dan mengukur kinerja peserta didik.
Penilaian kinerja sering disebut juga penilaian otentik merupakan teknik penilaian multi-dimensional yang dapat dilakukan dengan penilaian tertulis,penilaian perbuatan, dan penugasan. Penilaian kinerja menuntut peserta didik membuat sebuah produk dan/atau mendemonstrasikan sebuah proses. Dengan demikian, penilaian kinerja menuntut peserta didik untuk melakukan kegiatan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, misalnya membuat laporan atau mempraktikkan bagaimana mengukur suhu zat di laboratorium.
Buku tentang penilaian kinerja sudah dikembangkan sebelumnya oleh Puspendik yang terbagi dalam penilaian praktik, penilaian hasil kinerja (produk), dan penilaian proyek. Buku panduan penilaian kinerja ini menggabungkan secara keseluruhan semua buku tersebut secara sederhana dan singkat disertai dengan contoh-contohnya untuk beberapa mata pelajaran pada setiap jenjang. Buku ini diharapkan dapat memandu para pendidik, kepala sekolah, pengawas, pembuat kebijakan pendidikan, dan praktisi dalam memahami, mengembangkan, dan melakukan penilaian kinerja.
Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menuntut peserta didik mempraktikkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dipelajari ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Target pencapaian hasil belajar dalam penilaian kinerja dapat meliputi aspek-aspek: 1) pengetahuan; 2) praktik dan aplikasi pengetahuan; 3) kecakapan dalam berbagai jenis keterampilan komunikasi, visual, karya seni, dan lain-lain; 4) produk (hasil karya); dan 5) sikap (berhubungan dengan perasaan, sikap, nilai, minat, motivasi). Jadi dalam hal ini penilaian kinerja dapat mengukur kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penilaian kinerja mempunyai dua karakteristik dasar, yaitu (1) mempraktikkan kemampuan membuat suatu produk (proses) atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan) dan (2) menghasilkan produk dari tugas kinerja yang diminta. Berdasarkan kedua karakteristik dasar tersebut, penilaian kinerja dapat menilai proses, produk, atau keduanya (proses dan produk).Untuk menentukan bentuk penilaian kinerja yang tepat tergantung pada karakteristik materi yang dinilai dan kompetensi yang diharapkan harus dicapai oleh peserta didik.
Prinsip-prinsip Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip: (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran; (2) mencerminkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dunia sekolah; (3) menggunakan berbagai metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; (4) bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Kualitas Penilaian Kinerja
Kualitas penilaian kinerja sangat bergantung pada tugas kinerja yang diberikan pada peserta didik. Untuk mendapatkan penilaian kinerja yang berkualitas, ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan tugas kinerja, yaitu:
1. Representatif/dapat digeneralisasi
Tugas kinerja yang diberikan hendaknya dapat memberikan informasi yang memadai mengenai kompetensi yang dinilai. Untuk menilai satu kompetensi dasar dapat digunakan beberapa tugas yang berbeda. Tugas-tugas tersebut hendaknya sebanding dan memberi informasi mengenai kompetensi yang dinilai sehingga peserta didik tidak dirugikan karena mendapat tugas kinerja yang berbeda.
2. Otentik
Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik merefleksikan kehidupan nyata. Tugas kinerja ini dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran di kelas, di laboratorium atau dalam kehidupan sehari-hari.
3. Multidomain
Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik mengukur lebih dari satu aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terintegrasi.
4. Dapat diajarkan
Tugas kinerja yang diberikan berkaitan dengan materi yang diajarkan. Pendidik memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap hasil pekerjaan peserta didik, sehingga tugas kinerja yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan dan kemampuan keterampilan peserta didik.
5. Adil
Tugas kinerja yang diberikan tidak menguntungkan kelompok tertentu berdasarkan jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.
6. Fisibel
Tugas kinerja yang diberikan dapat dilaksanakan, artinya harus mempertimbangkan faktor biaya, tempat, waktu, dan peralatan.
7. Dapat diskor
Tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel dengan menggunakan pedoman penskoran (rubrik) yang tepat.
Selain tujuh kriteria di atas, hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja antara lain:
1. Relevan
Guru harus memastikan penugasan yang akan dinilai relevan dengan tuntutan kompetensi dalam kurikulum. Guru memilih penugasan yang akan dinilai menyesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik, misalnya penugasan yang akan dinilai didasarkan pada tingkat kompleksitas, tahapan, dan waktu dalam melakukan tugas tersebut.
2. Mewakili kompetensi yang dinilai
Penugasan yang diberikan guru mewakili kompetensi-kompetensi dalam kurikulum. Pemilihan tugas ini didasarkan pada urgensi, keterpakaian, dan representatif.
3. Objektivitas
Penilaian kinerja didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditetapkan dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
Walaupun penilaian kinerja memiliki keunggulan dalam menilai kemampuan peserta didik, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penilaian kinerja, antara lain:(1) tidak semua tujuan pembelajaran yang tercantum pada setiap kompetensi dasar harus dinilai melalui penilaian kinerja; (2) dalam penyusunan rubrik, perlu diperhatikan kriteria dalam pemberian skor dan kualitas dari setiap kriteria; dan (3) perlu diperhatikan waktu untuk mengerjakan dan memeriksa tugas kinerja.
Bentuk-Bentuk Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja meliputi dua aktivitas pokok, yaitu: 1) pengamatan/observasi saat berlangsungnya unjuk kinerja atau keterampilan dan 2) penilaian hasil dari tugas kinerja yang diberikan. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati saat peserta didik melakukan aktivitas atau menciptakan suatu hasil karya yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, atau mengamati hasil/produk dari tugas kinerja yang diberikan, atau keduanya. Keterampilan yang ditunjukkan peserta didik merupakanaspek yang akan dinilai. Penilaian terhadap keterampilan didasarkan pada kualitas kinerja peserta didik dengan target yang telah ditetapkan. Proses penilaian dilakukan mulai persiapan dan pelaksanaan tugas sampai dengan hasil akhir yang dicapai.
Bentuk-bentuk penilaian kinerja yang dapat diberikan kepada peserta didik dapat berupa penilaian praktik, penilaian produk, dan penilaian proyek.
Dalam Panduan ini ditunjukkan bagaimana berbagai kompetensi dapat dinilai dengan penilaian kinerja. Kompetensi yang dinilai tidak hanya kompetensi yang berupa keterampilan tetapi juga pengetahuan dan aspek non-kognitif seperti berkolaborasi dan berkomunikasi. Kompetensi ini perlu dilatih dan dinilai perkembangan dan keberhasilan pencapaiannya agar peserta didik bukan hanya mengetahui dan memahami pentingnya kolaborasi dan komunikasi di abad ini tetapi juga dapat mempraktikkan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian kinerja sangat relevan dengan tuntutan keterampilan di abad ini.
Penilaian kinerja yang didesain dengan cermat tidak saja dapat mengukur keterampilan melakukan tetapi juga dapat melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Penilaian kinerja yang dimaksud adalah penilaian yang menuntut siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan tugas, tidak hanya menggunakan bahan yang sudah ditetapkan atau sekedar mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Tugas yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi meminta siswa mencari, menemukan bahan atau sumber sendiri, menganalisis, mengevaluasi, berpikir kreatif untuk menyelesaikan tugas atau masalah.
Mengingat besarnya manfaat penilaian kinerja dalam mengembangkan kompetensi siswa dalam berbagai aspek, guru diharapkan dapat memanfaatkan keutamaan penilaian kinerja ini dengan meningkatkan frekuensi penggunaan. Oleh karena itu, guru perlu memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman melakukan penilaian kinerja dengan benar baik perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, maupun tindak lanjut hasil penilaian kinerja. Semoga buku ini dapat mewujudkan harapan tersebut.
Penilaian di kelas bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang ketercapaian kurikulum yang menjadi target pembelajaran. Pelaksanaan penilaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang akan diukur ketercapaiannya. Bentuk penilaian di kelas yang telah dikenal, antara lain tes tertulis, tes lisan, dan penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan salah satu bentuk penilaian yang perlu ditingkatkan penggunaannya di kelas.
Buku ini disusun secara praktis sebagai salah satu panduan bagi pendidik dalam melakukan penilaian kinerja. Buku ini merupakan pengembangan dari buku yang pernah diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan. Pada buku ini disajikan contoh- contoh soal atau tugas untuk penilaian kinerja. Contoh-contoh tersebut diharapkan memberi wawasan, inspirasi kepada pendidik bagaimana penilaian kinerja bermanfaat tidak hanya untuk menilai kompetensi yang sesuai tetapi juga dapat mendorong berpikir tingkat tinggi.
Penilaian dalam dunia pendidikan merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan pendidikan. Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi informasi untuk membuat berbagai keputusan terkait pembelajaran di tingkat kelas oleh guru. Penilaian kelas memiliki peran sangat penting untuk (a) memberikan informasi awal sebelum pembelajaran dimulai sehingga guru dapat mendesain skenario pembelajaran dengan tepat; (b) memberikan umpan balik bagi guru dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran; dan (c) memberikan informasi ketercapaian tujuan pembelajaran tertentu, misalnya menyimpulkan ketercapaian sebuah kompetensi dasar pada mata pelajaran tertentu.
Agar penilaian yang dilakukan guru efektif dan bermakna, guru perlu (1) merumuskan target pembelajaran yang akan dinilai dengan jelas, tegas, dan terukur; (2) memastikan teknik penilaian yang dipilih sesuai dengan setiap target pembelajaran; (3) memastikan teknik penilaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan nanti. Teknik penilaian saat ini harus memiliki kontribusi nyata terhadap pencapaian mutu lulusan yang memiliki keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan berkolaborasi. Oleh karena itu penilaian harus fokus mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi dan mengukur kinerja peserta didik.
Penilaian kinerja sering disebut juga penilaian otentik merupakan teknik penilaian multi-dimensional yang dapat dilakukan dengan penilaian tertulis,penilaian perbuatan, dan penugasan. Penilaian kinerja menuntut peserta didik membuat sebuah produk dan/atau mendemonstrasikan sebuah proses. Dengan demikian, penilaian kinerja menuntut peserta didik untuk melakukan kegiatan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, misalnya membuat laporan atau mempraktikkan bagaimana mengukur suhu zat di laboratorium.
Buku tentang penilaian kinerja sudah dikembangkan sebelumnya oleh Puspendik yang terbagi dalam penilaian praktik, penilaian hasil kinerja (produk), dan penilaian proyek. Buku panduan penilaian kinerja ini menggabungkan secara keseluruhan semua buku tersebut secara sederhana dan singkat disertai dengan contoh-contohnya untuk beberapa mata pelajaran pada setiap jenjang. Buku ini diharapkan dapat memandu para pendidik, kepala sekolah, pengawas, pembuat kebijakan pendidikan, dan praktisi dalam memahami, mengembangkan, dan melakukan penilaian kinerja.
Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bentuk penilaian yang menuntut peserta didik mempraktikkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dipelajari ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Target pencapaian hasil belajar dalam penilaian kinerja dapat meliputi aspek-aspek: 1) pengetahuan; 2) praktik dan aplikasi pengetahuan; 3) kecakapan dalam berbagai jenis keterampilan komunikasi, visual, karya seni, dan lain-lain; 4) produk (hasil karya); dan 5) sikap (berhubungan dengan perasaan, sikap, nilai, minat, motivasi). Jadi dalam hal ini penilaian kinerja dapat mengukur kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penilaian kinerja mempunyai dua karakteristik dasar, yaitu (1) mempraktikkan kemampuan membuat suatu produk (proses) atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan) dan (2) menghasilkan produk dari tugas kinerja yang diminta. Berdasarkan kedua karakteristik dasar tersebut, penilaian kinerja dapat menilai proses, produk, atau keduanya (proses dan produk).Untuk menentukan bentuk penilaian kinerja yang tepat tergantung pada karakteristik materi yang dinilai dan kompetensi yang diharapkan harus dicapai oleh peserta didik.
Prinsip-prinsip Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip: (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran; (2) mencerminkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dunia sekolah; (3) menggunakan berbagai metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; (4) bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Kualitas Penilaian Kinerja
Kualitas penilaian kinerja sangat bergantung pada tugas kinerja yang diberikan pada peserta didik. Untuk mendapatkan penilaian kinerja yang berkualitas, ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan tugas kinerja, yaitu:
1. Representatif/dapat digeneralisasi
Tugas kinerja yang diberikan hendaknya dapat memberikan informasi yang memadai mengenai kompetensi yang dinilai. Untuk menilai satu kompetensi dasar dapat digunakan beberapa tugas yang berbeda. Tugas-tugas tersebut hendaknya sebanding dan memberi informasi mengenai kompetensi yang dinilai sehingga peserta didik tidak dirugikan karena mendapat tugas kinerja yang berbeda.
2. Otentik
Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik merefleksikan kehidupan nyata. Tugas kinerja ini dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran di kelas, di laboratorium atau dalam kehidupan sehari-hari.
3. Multidomain
Tugas kinerja yang diberikan kepada peserta didik mengukur lebih dari satu aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terintegrasi.
4. Dapat diajarkan
Tugas kinerja yang diberikan berkaitan dengan materi yang diajarkan. Pendidik memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap hasil pekerjaan peserta didik, sehingga tugas kinerja yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan dan kemampuan keterampilan peserta didik.
5. Adil
Tugas kinerja yang diberikan tidak menguntungkan kelompok tertentu berdasarkan jenis kelamin, suku bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.
6. Fisibel
Tugas kinerja yang diberikan dapat dilaksanakan, artinya harus mempertimbangkan faktor biaya, tempat, waktu, dan peralatan.
7. Dapat diskor
Tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel dengan menggunakan pedoman penskoran (rubrik) yang tepat.
Selain tujuh kriteria di atas, hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja antara lain:
1. Relevan
Guru harus memastikan penugasan yang akan dinilai relevan dengan tuntutan kompetensi dalam kurikulum. Guru memilih penugasan yang akan dinilai menyesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik, misalnya penugasan yang akan dinilai didasarkan pada tingkat kompleksitas, tahapan, dan waktu dalam melakukan tugas tersebut.
2. Mewakili kompetensi yang dinilai
Penugasan yang diberikan guru mewakili kompetensi-kompetensi dalam kurikulum. Pemilihan tugas ini didasarkan pada urgensi, keterpakaian, dan representatif.
3. Objektivitas
Penilaian kinerja didasarkan pada rubrik penilaian yang telah ditetapkan dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
Walaupun penilaian kinerja memiliki keunggulan dalam menilai kemampuan peserta didik, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan penilaian kinerja, antara lain:(1) tidak semua tujuan pembelajaran yang tercantum pada setiap kompetensi dasar harus dinilai melalui penilaian kinerja; (2) dalam penyusunan rubrik, perlu diperhatikan kriteria dalam pemberian skor dan kualitas dari setiap kriteria; dan (3) perlu diperhatikan waktu untuk mengerjakan dan memeriksa tugas kinerja.
Bentuk-Bentuk Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja meliputi dua aktivitas pokok, yaitu: 1) pengamatan/observasi saat berlangsungnya unjuk kinerja atau keterampilan dan 2) penilaian hasil dari tugas kinerja yang diberikan. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengamati saat peserta didik melakukan aktivitas atau menciptakan suatu hasil karya yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, atau mengamati hasil/produk dari tugas kinerja yang diberikan, atau keduanya. Keterampilan yang ditunjukkan peserta didik merupakanaspek yang akan dinilai. Penilaian terhadap keterampilan didasarkan pada kualitas kinerja peserta didik dengan target yang telah ditetapkan. Proses penilaian dilakukan mulai persiapan dan pelaksanaan tugas sampai dengan hasil akhir yang dicapai.
Bentuk-bentuk penilaian kinerja yang dapat diberikan kepada peserta didik dapat berupa penilaian praktik, penilaian produk, dan penilaian proyek.
Download Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Download Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK.pdf
Lihat juga berkas penting lainnya terkait dengan Buku Panduan Penilaian:
- Buku Panduan Penulisan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
- Buku Panduan Penilaian Portofolio
- Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
- Buku Panduan / Buku Model Penilaian Karakter
- Buku Panduan Penilaian Tes Tertulis
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) SD SMP SMA SMK. Semoga bisa bermanfaat.