Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK
7 Feb 2020
Berikut ini adalah berkas Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK. Download file format PDF. Buku ini diterbitkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kemdikbud RI - Tahun 2019
Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK:
Penilaian hasil belajar siswa dapat menggunakan berbagai cara, portofolio hanya merupakah salah satu alat penilaian. Sebagai suatu alat, portofolio mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu penting bari guru memahami karakteristik setiap bentuk penilaian dan memilih instrumen yang sesuai kebutuhan sehingga dapat diperoleh manfaat optimal dari suatu alat.
Keunggulan portofolio yang paling menonjol adalah memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan penilaian diri, refleksi dan bertanggung jawab terhadap proses dan kemajuan belajarnya. Portofolio mendorong siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahannya dan memikirkan strategi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian portofolio merupakan alat yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif dan non-kognitif.
Manfaat tersebut akan optimal bila disertai umpan balik dari guru. Untuk ini perhatian guru terhadap perkembangan tiap siswa diperlukan karena umpan balik akan efektif bila sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa. Hal ini merupakan salah satu tantangan dalam menggunakan portofolio
Semoga pembahasan tentang portofolio ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa di sekolah khususnya dan kualitas pendidikan pada umumnya.
Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan di dunia pendidikan di Indonesia. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional dengan tujuan standardisasi.
Pada era ini penguasaan soft skills dan hard skills sama pentingnya. Siswa perlu dilatih tidak saja supaya mereka kompeten secara akademis tetapi juga supaya mereka mempunyai karakter yang berkualitas. Penilaian portofolio yang digunakan di kelas merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh. Penggunaan portofolio secara tepat tidak saja meningkatkan kompetensi spesifik pada bidang studi tertentu tetapi juga kompetensi yang bersifat umum yang diperlukan dalam kehidupan seperti berpikir kritis, berpikir reflektif, memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan strategi untuk meningkatkan kompetensi, gigih, dan menjadi pembelajar yang mandiri.
Buku Penilaian Portofolio ini disusun untuk memberi wawasan kepada guru dalam melakukan penilaian portofolio baik untuk kepentingan penilaian formatif atau diagnostik maupun sumatif. Semoga buku ini dapat menginspirasi guru dalam melakukan penilaian portofolio yang berkualitas sehingga membantu berkembangnya potensi siswa secara optimal dan menyeluruh.
Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Penilaian portofolio dapat digunakan untuk tujuan formatif dan sumatif. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.
Istilah portofolio pertama kali dipergunakan oleh kalangan fotografer dan seniman untuk menunjukkan hasil kerja dalam suatu periode waktu tertentu. Melalui portofolio seorang fotografer dapat menunjukkan prospektif pekerjaan kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinya. Dalam dunia kerja, secara umum portofolio dimaknai sebagai suatu kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi tentang performa atau kemampuan individu. Dalam dunia pendidikan, portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa dari pengalaman belajarnya selama periode waktu tertentu.
Terdapat berbagai macam portofolio. Portofolio dapat berbeda dari segi isi, apakah seluruh hasil kerja siswa ataukah hasil kerja tertentu saja. Selain itu, portofolio dapat berbeda dari segi fungsi, apakah untuk penilaian formatif atau sumatif. Untuk penilaian formatif atau diagnostik, pada umumnya hasil kerja yang dimasukkan semua hasil kerja siswa baik yang masih berupa draf atau setengah jadi maupun hasil akhir. Untuk sumatif, tidak semua hasil dimasukkan, hasil kerja yang relevan untuk penilaian saja yang dimasukkan dalam portofolio.
Sesuai dengan fungsinya portofolio juga berbeda dari segi penilaiannya. Untuk fungsi formatif atau diagnostik, portofolio disusun untuk memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan siswa, memperoleh gambaran perkembangan siswa pada satu periode tertentu, menjadi alat refleksi siswa dan sebagai dasar pemberian umpan balik oleh guru. Oleh karena itu untuk fungsi formatif, kriteria penilaian tidak perlu didefinisikan secara ketat karena fungsinya untuk melihat perkembangan capaian siswa dibandingkan dengan target kompetensi pada kurun waktu tertentu. Penilaian dengan fungsi sumatif bertujuan untuk memberi nilai atas capaian hasil kerja siswa, seringkali hasil penilaian sumatif dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang mempunyai dampak langsung kepada siswa, seperti sebagai dasar penentuan kelulusan atau alat seleksi. Untuk penilaian sumatif, terutama yang bersifat high stakes, validitas dan reliabilitas atau konsistensi penilaian merupakan hal penting. Oleh karena itu kriteria penilaian yang eksplisit dan jelas menjadi hal yang penting.
Secara umum portofolio dapat dibedakan menjadi lima bentuk, yaitu portofolio ideal (ideal portfolio), portofolio pilihan (show portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), portofolio evaluasi (evaluation portfolio), dan portofolio kelas (classroom portfolio) (Nitko, 2000). Sedangkan Fosters dan Masters (1996) membedakan penilaian portofolio kedalam tiga kelompok, yaitu: portofolio kerja (working portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), dan portofolio pilihan (show portfolio).
Bentuk portofolio tersebut memiliki deskripsi dan penekanan yang berbeda satu sama lain. Dalam buku ini, portofolio yang akan dibahas adalah tiga macam portofolio, yaitu: portofolio kerja, portofolio dokumentasi, dan portofolio pilihan.
Lingkup Portofolio
Hasil belajar siswa yang dapat tercakup dalam portofolio sangat luas, meliputi antara lain:
Fungsi dan Tujuan Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
1. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
2. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat memberi dampak negatif kepada proses pendidikan anak/siswa.
3. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerjanya, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.
4. Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja portofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan/atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
5. Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
6. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.
Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Sebagian mempertanyakan mengapa harus digunakan penilaian portofolio. Apakah tidak cukup hanya dengan menggunakan tes? Ada beberapa perbedaan esensial antara portofolio dengan tes. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat dilihat berikut ini.
Tes:
Portofolio:
Pengertian Penilaian Portofolio
Portofolio kerja (working portfolio) merupakan semua koleksi hasil kerja pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu. Untuk seniman seperti pelukis atau fotografer, portofolio kerja meliputi misalnya sketsa, catatan, draf setengah jadi, dan produk/lukisan yang telah jadi. Pada dunia pendidikan portofolio kerja siswa pada kompetensi menulis misalnya meliputi semua tulisan siswa baik yang berupa catatan, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final dan tulisan akhir. Portofolio kerja siswa untuk kompetensi Matematika kelas VII misalnya dapat berupa hasil ulangan atau kuis, laporan suatu tugas, refleksi atau hasil penilaian diri siswa, dan jurnal atau catatan harian siswa.
Fungsi Portofolio Kerja
Portofolio kerja mempunyai fungsi formatif dan diagnostik. Untuk siswa portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa; untuk guru sebagai masukan guru untuk membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Keberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses belajar mengajar baik dari sudut pandang siswa maupun sudut pandang guru. Portofolio kerja harus memungkinkan siswa untuk melakukan “refleksi diri”, yaitu siswa mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan mengembangkan kemampuannya dalam hal-hal khusus. Portofolio kerja memungkinkan siswa untuk melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi pada siswa, dan juga untuk melihat keefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan. Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum selain juga dapat merupakan masukan bagi guru. Portofolio kerja merupakan hal yang utama dalam kurikulum dan merupakan alat untuk penilaian formatif.
Kerjasama yang efektif antara guru dan siswa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofolio kerja. Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan siswa dapat dipantau dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang seimbang antara siswa dan guru untuk mengontrol isi portofolio.
Portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa dan masukan guru mempunyai beberapa keuntungan.
Keuntungan portofolio kerja
Bagi siswa:
Bagi guru:
Komponen Penilaian Portofolio
1. Isi Portofolio
Bahan yang dimasukkan dalam portofolio kerja sebaiknya merupakan inisiatif siswa dan dimonitor oleh guru. Siswa memilih koleksi yang dianggapnya sesuai untuk dimasukkan dalam portofolio, namun guru perlu memastikan bahwa koleksi atau bahan tersebut relevan untuk kompetensi yang menjadi fokus portofolio dan memadai untuk dapat menunjukkan perkembangan kompetensi tersebut.
Portofolio kerja dapat terdiri dari: 1) pengantar, 2) daftar isi, 3) hasil penilaian diri atau refleksi, dan 4) jurnal atau catatan harian atau berkala siswa tentang suatu topik.
Pengantar atau overview tentang portofolio mereka dan komentar terhadap hasil karya yang terpilih. Hal ini akan menolong siswa untuk lebih memfokuskan pada pikirannya. Daftar isi juga berguna untuk membantu siswa dalam merefleksikan materi pada hasil kerja yang dipilih.
Siswa juga perlu dilatih untuk melakukan penilaian diri. Pada portofolio kerja ini siswa diminta menilai hasil kerja mereka; bila belum mencapai target, juga diminta berpikir strategi apa yang harus dilakukan untuk mencapai. Kemampuan untuk berpikir, menilai, dan menemukan strategi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan dan menjadi modal untuk menjadi pembelajar mandiri.
Jurnal atau catatan siswa pada suatu topik memberi info kepada guru bagaimana sikap dan pemahaman siswa terhadap suatu topik. Ketika menulis siswa juga sekaligus dapat melakukan refleksi terhadap pemahamannya pada topik tersebut.
Penilaian hasil belajar siswa dapat menggunakan berbagai cara, portofolio hanya merupakah salah satu alat penilaian. Sebagai suatu alat, portofolio mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu penting bari guru memahami karakteristik setiap bentuk penilaian dan memilih instrumen yang sesuai kebutuhan sehingga dapat diperoleh manfaat optimal dari suatu alat.
Keunggulan portofolio yang paling menonjol adalah memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan penilaian diri, refleksi dan bertanggung jawab terhadap proses dan kemajuan belajarnya. Portofolio mendorong siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahannya dan memikirkan strategi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian portofolio merupakan alat yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif dan non-kognitif.
Manfaat tersebut akan optimal bila disertai umpan balik dari guru. Untuk ini perhatian guru terhadap perkembangan tiap siswa diperlukan karena umpan balik akan efektif bila sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa. Hal ini merupakan salah satu tantangan dalam menggunakan portofolio
Semoga pembahasan tentang portofolio ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa di sekolah khususnya dan kualitas pendidikan pada umumnya.
Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan di dunia pendidikan di Indonesia. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional dengan tujuan standardisasi.
Pada era ini penguasaan soft skills dan hard skills sama pentingnya. Siswa perlu dilatih tidak saja supaya mereka kompeten secara akademis tetapi juga supaya mereka mempunyai karakter yang berkualitas. Penilaian portofolio yang digunakan di kelas merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh. Penggunaan portofolio secara tepat tidak saja meningkatkan kompetensi spesifik pada bidang studi tertentu tetapi juga kompetensi yang bersifat umum yang diperlukan dalam kehidupan seperti berpikir kritis, berpikir reflektif, memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan strategi untuk meningkatkan kompetensi, gigih, dan menjadi pembelajar yang mandiri.
Buku Penilaian Portofolio ini disusun untuk memberi wawasan kepada guru dalam melakukan penilaian portofolio baik untuk kepentingan penilaian formatif atau diagnostik maupun sumatif. Semoga buku ini dapat menginspirasi guru dalam melakukan penilaian portofolio yang berkualitas sehingga membantu berkembangnya potensi siswa secara optimal dan menyeluruh.
Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Penilaian portofolio dapat digunakan untuk tujuan formatif dan sumatif. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional.
Istilah portofolio pertama kali dipergunakan oleh kalangan fotografer dan seniman untuk menunjukkan hasil kerja dalam suatu periode waktu tertentu. Melalui portofolio seorang fotografer dapat menunjukkan prospektif pekerjaan kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimilikinya. Dalam dunia kerja, secara umum portofolio dimaknai sebagai suatu kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi tentang performa atau kemampuan individu. Dalam dunia pendidikan, portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa dari pengalaman belajarnya selama periode waktu tertentu.
Terdapat berbagai macam portofolio. Portofolio dapat berbeda dari segi isi, apakah seluruh hasil kerja siswa ataukah hasil kerja tertentu saja. Selain itu, portofolio dapat berbeda dari segi fungsi, apakah untuk penilaian formatif atau sumatif. Untuk penilaian formatif atau diagnostik, pada umumnya hasil kerja yang dimasukkan semua hasil kerja siswa baik yang masih berupa draf atau setengah jadi maupun hasil akhir. Untuk sumatif, tidak semua hasil dimasukkan, hasil kerja yang relevan untuk penilaian saja yang dimasukkan dalam portofolio.
Sesuai dengan fungsinya portofolio juga berbeda dari segi penilaiannya. Untuk fungsi formatif atau diagnostik, portofolio disusun untuk memperoleh informasi mengenai kelebihan dan kekurangan siswa, memperoleh gambaran perkembangan siswa pada satu periode tertentu, menjadi alat refleksi siswa dan sebagai dasar pemberian umpan balik oleh guru. Oleh karena itu untuk fungsi formatif, kriteria penilaian tidak perlu didefinisikan secara ketat karena fungsinya untuk melihat perkembangan capaian siswa dibandingkan dengan target kompetensi pada kurun waktu tertentu. Penilaian dengan fungsi sumatif bertujuan untuk memberi nilai atas capaian hasil kerja siswa, seringkali hasil penilaian sumatif dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang mempunyai dampak langsung kepada siswa, seperti sebagai dasar penentuan kelulusan atau alat seleksi. Untuk penilaian sumatif, terutama yang bersifat high stakes, validitas dan reliabilitas atau konsistensi penilaian merupakan hal penting. Oleh karena itu kriteria penilaian yang eksplisit dan jelas menjadi hal yang penting.
Secara umum portofolio dapat dibedakan menjadi lima bentuk, yaitu portofolio ideal (ideal portfolio), portofolio pilihan (show portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), portofolio evaluasi (evaluation portfolio), dan portofolio kelas (classroom portfolio) (Nitko, 2000). Sedangkan Fosters dan Masters (1996) membedakan penilaian portofolio kedalam tiga kelompok, yaitu: portofolio kerja (working portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), dan portofolio pilihan (show portfolio).
Bentuk portofolio tersebut memiliki deskripsi dan penekanan yang berbeda satu sama lain. Dalam buku ini, portofolio yang akan dibahas adalah tiga macam portofolio, yaitu: portofolio kerja, portofolio dokumentasi, dan portofolio pilihan.
Lingkup Portofolio
Hasil belajar siswa yang dapat tercakup dalam portofolio sangat luas, meliputi antara lain:
- perkembangan pemahaman siswa pada periode waktu tertentu (misalnya portofolio yang meliputi kerangka awal, draf kasar, kritik struktur, dan finalisasi tulisan);
- pemahaman dari banyak konsep dan topik yang diberikan (misalnya portofolio meliputi beberapa tulisan pendek, uraian singkat);
- mendemonstrasikan perbedaan bakat (misalnya portofolio meliputi hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi cetak, dan bukan cetak);
- kemampuan untuk menunjukkan pekerjaan yang original (misalnya portofolio meliputi hasil produksi artistik/estetik seperti sajak, musik, gambar, rencana pelajaran, videotape);
- kegiatan selama periode waktu tertentu dan rangkuman arti dari kegiatan tersebut (misalnya portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip atau proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan harian, jurnal);
- kemampuan untuk menampilkan dalam suatu variasi konteks tempat tertentu;
- kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan praktek;
- refleksi nilai-nilai individu, pandangan dunia baru atau orientasi filosofi.
Fungsi dan Tujuan Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa, sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:
- mengetahui perkembangan yang dialami siswa;
- mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung;
- memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik;
- merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan ekperimentasi;
- meningkatkan efektifitas proses pembelajaran;
- bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain;
- membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa;
- meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri; dan
- membantu siswa dalam merumuskan tujuan.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
1. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami, yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan baik.
2. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika, juga dapat memberi dampak negatif kepada proses pendidikan anak/siswa.
3. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa memiliki terhadap hasil kerjanya, dan akhirnya akan tumbuh rasa tanggung jawab pada dirinya.
4. Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja portofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan/atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
5. Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
6. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.
Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Sebagian mempertanyakan mengapa harus digunakan penilaian portofolio. Apakah tidak cukup hanya dengan menggunakan tes? Ada beberapa perbedaan esensial antara portofolio dengan tes. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat dilihat berikut ini.
Tes:
- Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
- Yang menilai hanya guru, berdasarkan masukan yang terbatas.
- Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
- Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama terutama antara guru, siswa, dan orang tua).
- Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan suatu tujuan.
- Yang mendapat perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
- Terpisah antara kegiatan pembelajaran dan testing.
Portofolio:
- Dapat menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai.
- Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas, dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran.
- Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing, dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
- Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.
- Siswa menilai dirinya sendiri menjadi suatu tujuan.
- Yang mendapat perhatian dalam penilaian meliputi kemajuan, usaha, dan pencapaian.
- Terkait erat antara kegiatan penilaian dan pembelajaran.
Pengertian Penilaian Portofolio
Portofolio kerja (working portfolio) merupakan semua koleksi hasil kerja pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu. Untuk seniman seperti pelukis atau fotografer, portofolio kerja meliputi misalnya sketsa, catatan, draf setengah jadi, dan produk/lukisan yang telah jadi. Pada dunia pendidikan portofolio kerja siswa pada kompetensi menulis misalnya meliputi semua tulisan siswa baik yang berupa catatan, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final dan tulisan akhir. Portofolio kerja siswa untuk kompetensi Matematika kelas VII misalnya dapat berupa hasil ulangan atau kuis, laporan suatu tugas, refleksi atau hasil penilaian diri siswa, dan jurnal atau catatan harian siswa.
Fungsi Portofolio Kerja
Portofolio kerja mempunyai fungsi formatif dan diagnostik. Untuk siswa portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa; untuk guru sebagai masukan guru untuk membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Keberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses belajar mengajar baik dari sudut pandang siswa maupun sudut pandang guru. Portofolio kerja harus memungkinkan siswa untuk melakukan “refleksi diri”, yaitu siswa mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan mengembangkan kemampuannya dalam hal-hal khusus. Portofolio kerja memungkinkan siswa untuk melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi pada siswa, dan juga untuk melihat keefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan. Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum selain juga dapat merupakan masukan bagi guru. Portofolio kerja merupakan hal yang utama dalam kurikulum dan merupakan alat untuk penilaian formatif.
Kerjasama yang efektif antara guru dan siswa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofolio kerja. Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan siswa dapat dipantau dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang seimbang antara siswa dan guru untuk mengontrol isi portofolio.
Portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa dan masukan guru mempunyai beberapa keuntungan.
Keuntungan portofolio kerja
Bagi siswa:
- mengendalikan pekerjaannya;
- merasa bangga atas pekerjaannya;
- merefleksikan strategi;
- merancang tujuan; dan
- memantau perkembangan.
Bagi guru:
- kesempatan untuk memikirkan kembali arti suatu hasil pekerjaan;
- meningkatkan motivasi mengajar; dan
- memperbaiki proses pembelajaran.
Komponen Penilaian Portofolio
1. Isi Portofolio
Bahan yang dimasukkan dalam portofolio kerja sebaiknya merupakan inisiatif siswa dan dimonitor oleh guru. Siswa memilih koleksi yang dianggapnya sesuai untuk dimasukkan dalam portofolio, namun guru perlu memastikan bahwa koleksi atau bahan tersebut relevan untuk kompetensi yang menjadi fokus portofolio dan memadai untuk dapat menunjukkan perkembangan kompetensi tersebut.
Portofolio kerja dapat terdiri dari: 1) pengantar, 2) daftar isi, 3) hasil penilaian diri atau refleksi, dan 4) jurnal atau catatan harian atau berkala siswa tentang suatu topik.
Pengantar atau overview tentang portofolio mereka dan komentar terhadap hasil karya yang terpilih. Hal ini akan menolong siswa untuk lebih memfokuskan pada pikirannya. Daftar isi juga berguna untuk membantu siswa dalam merefleksikan materi pada hasil kerja yang dipilih.
Siswa juga perlu dilatih untuk melakukan penilaian diri. Pada portofolio kerja ini siswa diminta menilai hasil kerja mereka; bila belum mencapai target, juga diminta berpikir strategi apa yang harus dilakukan untuk mencapai. Kemampuan untuk berpikir, menilai, dan menemukan strategi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan dan menjadi modal untuk menjadi pembelajar mandiri.
Jurnal atau catatan siswa pada suatu topik memberi info kepada guru bagaimana sikap dan pemahaman siswa terhadap suatu topik. Ketika menulis siswa juga sekaligus dapat melakukan refleksi terhadap pemahamannya pada topik tersebut.
Download Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Download File:
Download Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK.pdf
Lihat juga berkas penting lainnya terkait dengan Buku Panduan Penilaian:
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK. Semoga bisa bermanfaat.
- Buku Panduan Penulisan Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
- Buku Panduan Penilaian Portofolio
- Buku Panduan Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
- Buku Panduan / Buku Model Penilaian Karakter
- Buku Panduan Penilaian Tes Tertulis
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Panduan Penilaian Portofolio SD SMP SMA SMK. Semoga bisa bermanfaat.