Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium

Berikut ini adalah berkas Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium. Download file format PDF.

Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium
Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium

Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium:

Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium ini diterbitkan oleh Primatani Kota Yogyakarta - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta - Tahun 2007.

PENGANTAR

Tanaman hias daun, saat ini sedang trend dengan harga mencapai ratusan juta rupiah adalah Anthurium, Aglaonnema, maupun Philodendron. Harga jual yang cukup tinggi tersebut sangat menarik perhatian para pengembang maupun penangkar tannaman hias daun dengan hara pan untuk mendapat keuntungan yang tinggi.

Tingginya harga tanaman hias daun tersebut disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan tanaman dan tingkat kesulitan dalam pengembangannya. Pengembangan tanaman dapat berupa perbanyakan vegetatif maupun generatif.

Berdasarkan hal-hal tersebut, buku/brosur dengan judul Budidaya Tanaman Hias Daun Anthurium dan Aglaonema ini dibuat dengan harapan dapat dimanfaatkan oleh petani tanaman hias baik di lingkungan lokasi Prima Tani Kota Yogyakarta di Kelurahan Gedongkiwo maupun petani tanaman hias yang lain sehingga pendapatan petani meningkat.

PENDAHULUAN

Jenis-jenis tanaman hias daun yang tergolong dalam famili Araceae seperti Anthurium, Aglaonema, Keladi hias maupun Philodendron, saat ini sedang naik daun, Konsumen banyak mencari tanaman famili Aracea karena tampilan bentuk tanamannya yang menarik. Tanaman yang beraneka bentuk dan warna ini menjadikan suatu jenis tanaman memiliki nilai lebih atau "sedang tren". Tren pada satu jenis tanaman ini akan mempengaruhi naik dan turunnya harga pasaran.

Harga jual tanaman hias yang cukup tinggi menarik perhatian penangkar atau pengembang baru untuk membudidayakan tanaman tersebut, dengan harapan mendapatkan keuntungan berlipat. Selain dipengaruhi oleh tren, harga jenis tanaman hias juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan cara budidaya atau pengembangannya. 

Semakin sulit cara budidayanya maka akan semakin tinggi nilai jual tanaman hias tersebut. Buku  ini berisi cara budidaya dua jenis tanaman hias daun famili Araceae yang saat ini sedang naik daun yaitu tanaman hias daun Anthurium dan Aglaonema.

TANAMAN HIAS DAUN AGLAONEMA

Aglaonema sp. atau lebih dikenal dengan sebutan Sri Rejeki merupakan tanaman hias daun, yang mendapat gelar ratu tanaman hias. Sosoknya yang anggun, dan harganya yang relative mahal menyebabkan banyak orang mempersonifikasikannya seperti seorang ratu.

Aglaonema diperkirakan berasal dari Asia Tenggara. Aglaonema sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu aglos yang berarti sinar dan nema yang berarti benang, sehingga secara harafiah Aglaonema berarti benang yang bersinar. Kenyataan ini tampak pada salah satu spesies Aglaonema yaitu Aglaonema costatum, yang memiliki tulang daun berwarna putih cerah membelah kehijauan permukaan daun sehingga tampak menyerupai benang yang bersinar.

SYARAT TUMBUH

Tanaman Aglaonema dapat tumbuh baik dalam keadaan terlindung dengan intensitas sinar matahari 35-40%, dengan kelembaban sekitar 50% yang merupakan perpaduan suhu ideal sekitar 25°C pada siang hari dan 16-26°C pada malam hari. lntensitas sinar matahari dapat dikurangi dengan pemasangan paranet sebagai naungan. Paranet yang dipilih adalah paranet berukuran 60-40 yaitu ukuran paranet yang dapat menyaring 60% cahaya matahari, sehinggaAglaonema hanya menerima 40% dari cahaya matahari.

Media tanam. Aglaonema tumbuh baik pada tanah yang penuh humus. Tanah berhumus adalah tanah yang kaya unsur hara dan bersifat sangat porous. Komposisi media tanam Aglaonema tersusun dari bahan- bahan yang ringan tetapi kaya unsur hara seperti campuran cocopeat, arang sekam, pasir halus = 2 : 2 : 1 dan dalam media tanamnya dicampur Pupuk Lambat Pelepas (slow release) seperti Dekastar, Dekaform, dll.

Sterilisasi. Sterilisasi dilakukan untuk mencegah agar media tanam tidak terkontaminasi bibit penyakit, seperti spora jamur yang berpotensi sebagai penyebab penyakit. Sterilisasi media tanam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1) Media tanam dibungkus dengan plastic ber1ubang, dikukus/ditanak seperti nasi dalam soblok panci, (apabila tidak ada autoclave) selama 20 menit setelah air mendidih.
2) Media tanam dijemur di terik matahari sehari penuh. Kemudian dimasukkan dalam plastic saat masih hangat dan ditutup rapat selama seminggu.
3) Menaburkan Basamide G atau Furadan ke media tanam sesuai dengan dosis dalam kemasan

MENANAM AGLAONEMA

Penanaman dilakukan di dalam pot karena Aglaonema merupakan tanaman hias indoor, dengan tahap-tahap :
1. Pemilihan pot. Bahan pot tergantung selera tetapi yang terpenting adalah dasar pot memiliki lubang untuk mengeluarkan kelebihan air siraman.
2. Proses penanaman. apabila bibit telah siap langkah-langkahnya adalah sbb:
a. Memasukkan potongan/pecahan arang kayu atau genteng ke dasar pot sampai 1/3 bagian, sebagai lapisan drainase.
b. Mengisi pot dengan media tanam 1/2 bagian dari kedalaman pot.
c. Masukkan tanaman/bibit tepat di tengah-tengah pot dan menimbunnya dengan media tanam sampai mendekati mulut pot.
d. Menyiram dengan air sampai air keluar lubang di dasar pot dan menempatkannya di tempat teduh.

PEMELIHARAAN TANAMAN AGLAONEMA

1 Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
2 Pemupukan
a. Cara pertama, NPK = 3 : 1 : 2 dengan dosis satu sendok makan dilarutkan dalam 10 liter air dan diberikan dua minggu sekali
b. Cara kedua, apabila cara pertama dirasa kurang yaitu menggunakan pupuk daun (seperti Gandasil D, Hyponex, Dekaster) dengan dosis 2 cc per liter air atau 2 gram per liter air. Pemberian dilakukan 2 minggu sekali.
c. Pupuk tambahan untuk meningkatkan dan mempertahankan klorofil sehingga diharapkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih sempurna sehingga semakin indah dipandang. Sebagai contoh pupuk ini adalah Novelgro dengan dosis 1 cc per liter air diberikan setiap 2 minggu sekali.
3 Pemangkasan, dimaksud agar tanaman Aglaonema tampil lebih menarik. Ada 2 macam pemangkasan yaitu:
a. Pemangakasan daun yang dilakukan pada daun-daun tua yang penampilannya sudah tidak menarik atau sudah mulai mengering dengan memotong disekitar tangkai menggunakan gunting/pisau tajam
b. Pemangkasan bunga, dilakukan apabila tanaman difungsikan sebagai tanaman hias pajangan. Bunga pada tanaman Aglaonema tidak pertu dipotong, bila Aglaonema difungsikan sebagai indukan untuk diperbanyak melalui biji.

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGU TANAMAN AGLAONEMA

Hama:
  • Merly bugs : gejalanya bintik-bintik putih pada daun dan batang. Dapat dikendalikan dengan insektisida
  • Root bugs : akar tampak bintik putih, merana terus mati, dikendalikan dengan insektisida.

Penyakit Pathologis :
  • Leaf spot (becak daun) : disebabkan oleh fungi, dapat dikendalikan dengan fungisida
  • Botrytis : tangkai daun berwarna coklat kemudian membusuk. Pencegahan dengan mengatur sirkulasi udara

Penyakit Fisiologis:
  • Tanaman layu, karena sinar matahari yang terik (intensitas sinar yang tinggi)
  • Daun menguning dan pecah, karena kekeringan
  • Daun memucat, karena kekurangan sinar matahari dan zat hara sehingga perlu pemupukan dan dipindah ke tempat terang
  • Daun muda kerdil, karena kekurangan unsur hara. perlu diberi pupuk
  • Daun becak coklat karena keracunan agar dipindah ke tempat bebas polusi.
  • Daun terlalu tegak (idealnya daun Aglaonema membentuk sudut 45 - 90 derajat), karena intensitas sinar matahari yang terfalu tinggi.
  • Batang membusuk, karena media tanam terlalu basah.

MENGKILAPKAN DAUN AGLAONEMA, ADA BEBE RAPA CARA:

Menyemprotkan leaf-shine, seperti Paxal atau Hortico.
Cara: menyemprotkan leaf-shine ke permukaan daun yang sudah dibersihkan dengan air dan telah dikeringkan. Kemudian melapnya dengan kain halus atau tisu secara merata sehingga daun mengkilap. Frekuensi penyemprotan yang aman adalah satu bulan satu kali.

Mengoleskan susu, menggunakan susu manis atau susu bubuk yang telah dilarutkan dalam air. Tidak disarankan menggunakan susu manis, karena akan mengundangg semut.
Cara: satu per satu Aglaonema diolesi dengan susu hingga merata dan terlihat mengkilap. Memang kurang praktis dibandingkan dengan menggunakan leaf-shine, tetapi lebih ekonomis dan pertumbuhan lebih bagus karena susu tersebut juga berfungsi sebagai pupuk daun.

PERBANYAKAN TANAMAN AGLAONEMA

Perbanyakan Tanaman Secara Generatif
Cara ini dapat digunakan untuk mendapatkan hibrida yaitu dengan melakukan persilangan. Langkah-langkahnya adalah sbb:
a. Siapkan perlengkapan : gunting atau silet, kuas atau tusuk gigi, cawan, kantong plastic ukuran, label, pensil dan tali pengikat.
b. Pilih bunga yang tepungsarinya sangat matang dan memenuhi tongkol. Cirinya terdapat serbuk putih kekuningan yan memenuhi tongkol bunga.
c. Seludang pada tanaman ibu (tetua betina) apabila akan disilangkan atau calon bunga betina yang akan diserbuki dihilangkan untuk memudahkan penyerbukan
d. Ambil serbuk sari dengan kuas atau cotton bud atau tusuk gigi, lalu oleskan pada putik bunga lain.
e. Sematkan label bersi tanggal penyilangan atau penyerbukan dan nama kedua induk di tangkai bunga atau daun
f. Tutup bunga dengan platik. Penyerbukan/persilangan yang berhasil ditadai dengan mengeringnya bunga dan membesarnya bakal buah yang terletak di pangkal daun
  • Selang 8 bulan kemudian buah Aglaonema matang berwama merah dan bisa dipetik.
  • Bersihkan biji dari daging buah dan keringanginkan 2-4 jam.
  • Semai biji di media dengan komposisi cocopeat : sekam bakar : pasir halus = 2:2:1 atau serbuk kelapa : pasir = 1 :1 lalu siram dengan air agar media lembab. Benamkan biji-biji Aglaonema sedalam sekitar 2 cm
  • Letakkan semaian dalam rumah plastic untuk menjaga kelembaban
  • Keluarkan tanaman dari rumah plastic setelah biji-biji berkecambah menjadi tanaman muda dengann 2 helai daun kira-kira 5-6 minggu setelah semai dan dapat dipindahkan ke pot tunggal untuk dibesarkan.
  • Perawatan setelah itu, berupa penyiraman media tanam menggunakan sprayer lembut agar media tanam selalu lembab.

Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif

Perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan metode pemisahan anakan Aglaonema termasuk tanaman yang bersifat merumpun. Sifat ini menguntungkan dari segi penampilan. Anakan yang muncul disekeliling tanaman induk sebenarnya adalah individu tersendiri yang lengkap sehingga dipisahkan untuk ditanam di tempat lain. Syarat anakan dapat dipisahkan untuk ditanam di tempat lain adalah minimum telah memiliki 3 helai daun.

Cara pemisahan anakan metode 1:
1. Mengeluarkan seluruh tanaman dari dalam pot dengan hati-hati.
2. Setelah itu. mengorek media tanam antara tanaman induk dan anakan sampai batang di dalam tanah menghubungkan keduanya terlihat.
3. Memotong batang tersebut dengan pisau tajam.

Cara pemisahan anakan metode 2:
Tanpa mengeluarkan tanaman dari dalam pot.
Caranya : Menggali media tanam antara tanaman induk dan anakan sampai batang di dalam tanah yang menghubungkan keduanya tertihat. Kemudian memotong batang dengan pisau tajam. Anakan yang diperoleh kemudian ditanam di dalam pot.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan metode pencangkokan. Langkah-langkah perbanyakan tanaman secara generatif dengan metode cangkok:
1) Tanaman siap cangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit.
Batang sudah muncul di permukaan tanah. Sebuah tanaman dapat dicangkok lebih dari satu, tergantung ukuran Aglaonema. Dari satu pot dapat menghasilkan 18 cangkok.
2) Siapkan gelas cangkok secukupnya. Gelas bekas air minum dalam kemasan dapat juga digunakan. Salah satu penampang pot plastic disobek secara vertical dengan pisau tajam. Sobekan dilanjutkan ke dasar pot. Batang Aglaonema yang akan dicangkok ditoreh sekitar 2 mm. Kemudian oleskan hormone perangsang tumbuh akar (missal Rootone F) di bekas luka. Pot yang tadi disobek dimasukkan kembali dengan stapler. Tujuannya agar media tanam dalam wadah tidak tumpah.
3) Masukkan media tanam berupa sekam baker yang telah disiram ke dalam pot mungil itu.
4) Perawatan tanaman sama saja dengan sebelum pencangkokan. Penyiraman 2-3 hari sekali.
5) Dua bulan berselang akar mulai tumbuh. Akar-akar akan tampak dari balik pot plastic. Saat itu hasil cangkokan siap dipisahkan dari induk. Namun jika sebuah tanaman terdapat lebih dari 2 cangkokan, pastikan pot atas juga ditumbuhi akar.
6) Pisahkan setiap tanaman yang telah tumbuh akarnya dengan memotong batangnya persis di bawah pot masing-masing. lndividu baru ini sementara di tanam di pot plastic hingga 2 bulan.
7) Setelah tanaman siap dipindahkan ke pot ukuran 20 cm. Sebulan berselang tanaman terdiri dari 5-6 daun siap dijual. Waktu pencangkokan sampai siap jual = 5 bulan. lnduk siap cangkok lagi setelah 4 bulan kemudian.

TANAMAN HIAS DAUN ANTHURIUM

Tanaman hias daun Anthurium berasal dari Amerika terutama di daerah beriklim tropis seperti di Amazon. Nama anthurium berasal dari bahasa Yunani, artinya bunga ekor. 

Ada 2 golongan anthurium, yaitu anthurium yang hidup sebagai semak dan anthurium yang hidup sebagai epifit menempel di batang pohon. Salah satu jenis anthurium yang sedang naik daun dan termasuk golongan epifit adalah Anthurium jenmanni. Daya tarik anthurium terletak pada bentuk, pola serta urat daunnya. Daun anthurium berwarna hijau segar, kompak serta terkesan kuat menyerupai lembaran logam baja tempa yang dihiasi pamor dari serat-serat daunnya. Daya tarik anthurium semakin jelas ketika daunnya tampil mengkilap. Disamping daya tarik anthurium yang menawan, penyebab lain tanaman hias ini memiliki harga melejit adalah pertumbuhannya sangat lambat. Satu daun akan muncul paling cepat setelah 2-3 bulan pemeliharaan. Perkembangan anthurium dari biji membutuhkan waktu lebih lama, namun sebanding dengan harganya yang mahal.

PERSYARATAN TUMBUH

Media Tanam. Tanaman anthurium dapat tumbuh di ketinggian 1.400 m diatas permukaan air laut (dpl) dengan intensitas cahaya matahari antara 30-60%. Intensitas  cahaya yang terlalu tinggi mengakibatkan tanaman menguning dan warna daun akan memudar. 

Sebaliknya intensitas cahaya terlalu rendah, mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, produktivitas bunga menurun, dan batang menjadi lunak. Budidaya tanaman anthurium dapat memanfaatkan paranet sebagai naungan. Paranet yang dipilih adalah paranet yang mampu menyerap 70% sinar matahari. Anthurium dapat tumbuh pada lingkungan bersuhu 18-20°C pada malam hari dan 27-300C pada siang hari dengan kelembaban udara antara 50-90%.

Tanaman anthurium dapat beradaptasi pada semua jenis media tanam, tetapi lebih baik bila media tanamnya bersifat porous, berupa campuran sekam bakar, sekam biasa dan bisa ditambah pasir. Bila akarnya tumbuh baik maka tanaman akan tumbuh baik. Media tanam dan wadah (pot) harus memiliki sirkulasi udara baik.

Serangan jamur yang menyerang tanaman anthurium dapat dihindari dengan perlakuan perendaman media tanam dalam larutan anti jamur (fungisida) sebelum digunakan untuk menanam. Apabila pot sudah tidak menampung pertumbuhan akar, tanaman perlu dipindah ke pot yang lebih besartermasuk medianya dan ditambah media sampai penuh.

Komposisi media tanam yang digunakan berbeda-beda tergantung kondisi iklim setempat. Campuran media tanam yang dapat digunakan diantaranya :
  1. sekam bakar dan cacahan pakis dengan perbandingan 4:1. Sedangkan pupuknya bisa menggunakan dekastar atau osmokot atau bisa juga pupuk kandang yang telah di fermentasi.
  2. sekam bakar, andam (kaliandra) dan pupuk kandang yang telah steril dengan perbandingan 1:1:1.
  3. humus, pupuk kandang steril dan pasir malang yang telah diayak halus dengan perbandingan 5:5:2
Pemeliharaan Tanaman. Pemeliharaan tanaman anthurium meliputi penyiraman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari sekali, tetapi tidak boleh berlebihan (air tidak boleh sampai menggenang). 

Pemupukan perlu dilakukan agar anthurium cukup mendapatkan suplai hara, walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar. Pupuk decastar diberikan setiap 3 bulan sekali. Setelah itu bisa diberikan bersamaan dengan saat penyiraman, misalnya Grownmore. Frekuensi pemberian pupuk ini setiap minggu sekali atau satu bulan sekali dengan dosis rendah.

Perawatan Daun Anthurium. Bagian tanaman anthurium yang dianggap memiliki nilai special adalah daun. Daun yang kotor, robek, atau berdebu akan menurunkan keistimewaan/harga anthurium. Oleh karena itu, tanaman anthurium perlu dirawat/dibersihkan agar tanaman tetap segar, berwama hijau, dan tidak kotor. Perawatan daun anthurium dapat dilakukan dengan cara membersihkan/me-lap daun menggunakan tissue basah, kain halus basah dan diusapkan perlahan pada daun setiap hari. Selain itu, untuk mencegah daun anthurium robek atau hangus terbakar matahari dapat ditempatkan di teras rumah yang tidak terkena sinar matahari langsung dan agar pertumbuhan tanaman seimbang di setiap sisi maka tanaman perlu diputar.

PERBANYAKAN TANAMAN

Perbanyakan anthurium dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu perbanyakan secara generatif dan perbanyakan secara vegetatif.

Perbanyakan Generatif

Anthurium termasuk jenis tanaman berumah satu, artinya dalam satu bunga terdapat 2 jenis kelamin (bunga jantan dan betina). Meski demikian, penyerbukan sendiri sangatjarang terjadi karena bunga betina dan bunga jantan masak pada waktu yang tidak bersamaan. Kondisi ini memudahkan dilakukan penyerbukan/persilangan dengan jenis lain untuk mendapatkan sosok tanaman berpenampilan cantik.

Bunga jantan/serbuk sari masak biasanya berwarna kuning dan mudah rontok. Sunga betina masak ditandai dengan adanya lendir di bagian putik. Lendir tersebut adalah nectar, yang bila dipegang terasa licin dan lengket. Kehadiran serangga digunakan sebagai penanda bahwa bunga betina sudah masak. Bunga betina siap diserbuki 2-3 minggu setelah mekar. Bila bunga jantan dan betina sudah siap, segera dilakukan penyerbukan/persilangan. Persilangan dilakukan pagi hari pukul 07.00-10.00 WIB. Keberhasilan penyerbukan dipengaruhi suhu yang tidak terlalu panas. Serbuk sari bunga jantan dikumpulkan menggunakan kuas bersih/steril atau cotton bud, kemudian serbuk sari dioleskan ke putik bunga betina yang lengket.

Tanaman yang sudah diserbuki diberi label memuat keterangan tentang tetua betina dan tetua jantan, waktu penyilangan (tanggal, bu Ian dan tahun), dan nama penyilang. 

Selanjutnya, bunga betina dikerudungi/ditutup menggunakan kantong plastik dan dibiarkan tertutup 2 minggu. Dua bulan setelah penyerbukan, buah siap dipanen. Bila buah yang dihasilkan tidak serempak masaknya maka panen juga dilakukan secara bertahap. Buah yang masak dilepas dari tongkolnya, dikupas dan diambil bijinya dengan cara dipijit. Untuk menghilangkan daging buahnya, buah direndam air selama 1 hari/direndam aquades selama 10 menit. Setelah itu dicuci bersih sambil diremas-remas sampai lendir yang menempel di biji bersih. Biji yang bersih ditandai dengan biji yang kesat. Kemudian keringanginkan dan biji siap disemai.

Perbanyakan Vegetatif

Perbanyakan anthurium secara vegetatif, memiliki kelebihan dibanding perbanyakan secara generatif yaitu lebih cepat (tanpa harus menunggu anthurium dewasa), dan hasilnya akan sama persis dengan tanaman induk. Anthurium berumur 5-8 bulan sudah dapat dilakukan perbanyakan dengan cara pemisahan/pemotongan bonggol. Keuntungan lain dari cara ini adalah tanaman yang dipotong lebih cepat tumbuh, jumlah koleksi bertambah dan bodi tanaman lebih cepat besar. Adapun langkah-langkahnya adalah sbb :
1) Angkat tanaman
Pilih tanaman yang sehat. Cabut anthurium yang akan dipotong dari medianya. Lakukan hati-hati supaya tidak merusak akar. Bersihkan media yang masih menempel pada bonggol dan akar agar terlihat jelas untuk memudahkan pemotongan.
2) Potong bonggol
Bonggol diiris menjadi 2 bagian. Bonggol bawah dan bonggol atas yang berdaun. Pemotongan dilakukan dengan pisau, atau alat pemotong lain yang tajam dan steril.
Catalan : kedua potongan tersebut harus mempunyai akar.
3) Oleskan ZPT
Luka bekas potongan diolesi ZPT dengan tujuan untuk merangsang potongan lebih cepat tumbuh. Masing-masing potongan diolesi ZPTyang berbeda. Bonggol bagian bawah diolesi perangsang tunas agar cepat membentuk daun baru. Potongan bonggol atas diolesi perangsang akar agar akar lebih cepat tumbuh.
4) Tanam kembali
Ke-2 bagian potongan ditanam dalam pot terpisah. Gunakan media tanam steril dan porus. Komposisinya dapat bermacam-macam. Perhatikan dasar pot diberi potongan stiroform/pecahan genteng untuk memudahkan drainase.

Perbanyakan anthurium secara vegetatif dengan pemisahan bonggol, memiliki kekurangan, yaitu anakan yang dihasilkan tidak sebanyak tanaman hasil semai biji sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan massal.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 
Daftar lsi 
Pendahuluan

A. Tanaman Hias Daun Anthurium
1. Persyaratan tumbuh
2. Perbanyakan tanaman
2.1 Perbanyakan secara generatif
2.2 Perbanyakan secara vegetatif

B. Tanaman Hias Daun Aglaonema
1. Syarat tumbuh 
2. Menanam Aglaonema
3. Pemeliharaan 
3.1 Penyiraman
3.2 Pemupukan
3.3 Pemangkasan
4. Pengendalian organisme penganggu tanaman
5. Mengkilapkan daun
6. Perbanyakan tanaman
  • Perbanyakan secara generatif 
  • Perbanyakan secara vegetatif 
Surber Bacaan

    Download Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Athurium dan Aglonema.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Budidaya Tanaman Hias Daun Aglaonema dan Anthurium. Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga kepada Anda beberapa berkas Buku Pertanian lainnya:

    Kami rekomendasikan beberapa buku terbaru tentang tanaman hias Aglaonema dan Anthurium:
    1. Buku Aglonema teknik baru peluang baru Lihat Buku
    2. Tanaman hias paketan aglaonema 1 paket isi 2 buku Lihat Buku
    3. Aglaonema Spektakuler Lihat Buku
    4. InfoKit “Aglaonema Teknik Baru, Peluang Baru Vol : 06” Lihat Buku
    5. Buku Aglaonema Satu Buku Semua Solusi/Best Seller Lihat Buku
    6. Meningkatkan Kualitas Aglaonema Sang Ratu Pembawa Rezeki Lihat Buku
    7. Tanaman Hias Aglonema Snow White Remaja Lihat Buku
    8. Aglaonema Big roy Remaja Lihat Buku
    9. Buku Merawat Aglaonema - Tim Agromate Lihat Buku
    10. Buku Aglaonema Best Satu Buku Semua Solusi Lihat Buku
    11. Agar aglaonema tampil memikat Lihat Buku
    12. [Updatebuku Surabaya] Buku Agribisnis Aglaonema Lihat Buku
    13. Buku Aglaonema Lihat Buku
    14. Buku Aglaonema Satu Buku Semua Solusi Lihat Buku
    15. Buku Aglonema Pesona Sang Ratu Daun Original - Abdul Kadir Lihat Buku
    16. Buku Aglaonema Spektakuler By Dr. Purbo Djojokusumo Lihat Buku
    17. Buku Aglaonema pesona sang ratu daun - Abdul Kadir Lihat Buku
    18. Merawat Aglaonema Lihat Buku
    19. Buku Aglonema promo dan original Lihat Buku
    20. buku Aglaonema Agribisnis Lihat Buku
    21. budidaya aglaonema Lihat Buku
    22. Buku Original Budidaya Aglaonema Lihat Buku
    23. Buku Pesona Aglaonema Indonesia Lihat Buku
    24. Buku Super - Buku Agar Aglonema Tampil Memikat Lihat Buku
    25. Aglaonema Spektakuler Lihat Buku
    26. Buku Tanaman Aglaonema Adenium Anthurium Variegata Euphorbia Sansevieria Lihat Buku
    27. Buku Paket Anthurium, Variegata, Aglaonema Lihat Buku
    28. Paket Sempurna buku Aglonema, Anthurium dan media Tanam 1 kg Free Lihat Buku
    29. Buku Tanaman Euphorbia Adenium Aglaonema Anthurium dan Alokasia Lihat Buku

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel