Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan

Berikut ini adalah berkas Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan. Download file format PDF.

Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan
Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan

Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan:

Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan ini diterbitkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta - Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian - Tahun 2018.

Pengantar

Cabe merupakan salah satu komoditas strategis yang menentukan nilai inflasi mata uang di Indonesia. Pada saat tertentu, cabe mengalami lonjakan permintaan yang luar biasa. Saat musim kemarau yang masih cukup air maka ketersediaannya menjadi berlimpah, sedangkan di musim hujan ketersediaannya menjadi sangat langka dan harganya akan membumbung tinggi.

Budidaya cabai di lahan terbatas baik langsung ataupun dalam pot dapat menjadi salah satu jalan keluar mengatasi kebutuhan cabe di saat langka, terutama untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Cara ini tepat untuk diaplikasikan di perkotaan dengan lahan pertanian yang terbatas seperti Jakarta.
Sebagai upaya mendukung pengembangan budidaya cabe di pekarangan dan lahan terbatas serta banyaknya permintaan tentang petunjuk teknis budidaya cabe dari berbagai pihak, maka disusunlah buku Budidaya Cabe di Perkotaan: Sebuah Panduan Teknis. Semoga buku yang berisikan teknis budidaya cabe ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pendahuluan

Cabe merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi, merupakan komoditas unggulan nasional dan daerah, serta memiliki posisi penting dalam menu pangan karena dikonsumsi setiap hari oleh hampir seluruh penduduk Indonesia walaupun dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, cabe merupakan komoditas yang memiliki fluktuasi harga cukup besar dan mempengaruhi inflasi.

Permasalahan yang kerap muncul pada komoditas cabe adalah belum terwujudnya kesinambungan pasokan yang sesuai dengan permintaan pasar. Pada satu saat ketersediaannya melimpah hingga harganya turun, sedangkan disaat lain ketersediaannya menjadi sangat langka hingga harganya melonjak naik. Kesenjangan antara pasokan dan permintaan lebih dipengaruhi oleh faktor pasokan. faktor permintaan cenderung stabil kecuali pada saat-saat tertentu seperti hari raya sedangkan faktor pasokan mengalami turun naik karena dipengaruhi kondisi iklim yang kerap tidak sesuai untuk budidaya cabe seperti kekeringan, kebanjiran, dan serangan organisme pengganggu tanaman.

Guna mengatasi kondisi demikian, budidaya cabe di perkotaan harus dilakukan untuk mendorong mandiri produksi cabe diperkotaan karena sebagian besar konsumen cabe berada di perkotaan, tidak terkecuali Jakarta. Kondisi iklim di Jakarta sangat cocok untuk budidaya cabe.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian mdpl, tetapi pertumbuhannya di dataran rendah lebih baik. Suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabe adalah yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabe adalah 18-27oC (Wien 1997). Suhu di bawah 16oC dan di atas 32oC dapat menggagalkan pembuahan (Knott dan Deanon 1970). Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabe adalah sekitar 600-1200 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabe karena pada keadaan tersebut tanaman akan mudah terserang penyakit terutama yang disebabkan oleh cendawan. Cahaya matahari yang penuh di Jakarta sangat sesuai untuk budidaya cabe. Selain itu, tanaman cabe dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asalkan drainase dan aerasi terjaga dengan baik dan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Faktor pembatas dalam budidaya cabe di perkotaan adalah keterbatasan lahan pertanian yang ada, sehingga hal ini harus disiasati dengan pemanfaatan sisa-sisa lahan yang ada terutama pemanfaatan pekarangan. Buku budidaya cabe di perkotaan ini disusun dengan tujuan memberi panduan teknis untuk melakukan budidaya cabe di lahan yang terbatas mulai dari persiapan media semai hingga panen.

Mengenal Jenis-jenis Cabai

Di Indonesia dikenal tiga jenis cabe yang paling banyak dibudidayakan yakni cabe keriting, cabe besar, dan cabe rawit. Selain ketiga jenis cabe konsumsi tersebut, terdapat beberapa jenis cabe yang dibudidayakan tidak untuk dikonsumsi tetapi sebagai tanaman hias karena warna buahnya yang menarik.

Cabe keriting
Cabe keriting memiliki ukuran yang panjang dengan diameter kecil. Ujung buah berbentuk lancip. Kulit buahnya licin dengan bentuk yang bergelombang atau keriting. Pada umumnya cabe keriting dipanen saat sudah berwarna merah. Akan tetapi, pada kondisi tertentu cabe keriting kadang dipanen saat masih hijau. Pemanenan dini ini biasanya untuk mendapat hasil yang lebih cepat atau di beberapa lokasi memang sulit untuk dipanen saat sudah cabe sudah merah. Untuk daerah-daerah yang memiliki curah hujan dan kelembaban tinggi relatif lebih sulit untuk memanen cabe hingga berwarna merah sempurna. Cabe hijau tidak sepedas cabe merah dan harganya pun lebih murah. Tanaman cabe ini cukup sensitif terhadap cuaca, hama dan penyakit. Budidayanya memerlukan keterampilan dan pengalaman khusus, terutama untuk hamparan yang luas.

Cabe besar
Cabe besar berbentuk lonjong panjang dengan ujung melancip. Kulit dan agak buah licin tebal seperti mempunyai lapisan lilin. Cabe besar memiliki diameter buah yang lebih besar dibanding cabe keriting. Pemanenan cabe besar juga dapat dilakukan saat masih berwarna hijau atau saat sudah masak dan berwarna merah. Cabe besar banyak dimanfaatkan untuk bumbu atau menghias hasil masakan. Cabe keriting dan cabe besar memiliki umur yang pendek, setelah periode panen selesai yaitu 5 bulan setelah semai, maka tanaman cabe  harus diganti karena produktivitas nya akan sangat rendah.


Cabe rawit
Cabe rawit (Capsium frutescens) merupakan cabe dengan ukuran kecil, memiliki panjang sekitar 2-5 cm. Rasa cabe ini relatif lebih pedas dari cabe besar dan cabe merah keriting. Cabai rawitpun terdiri atas beberapa jenis, yaitu cabe rawit hijau-merah dan cabe rawit putih-merah. Cabe rawit hijau-merah adalah cabe rawit yang saat muda berwarna hiaju dan saat masak berwarna merah. Cabe ini biasa dikonsumsi saat masih berwarna hijau dan banyak dijumpai dikonsumsi bersama dengan gorengan. Cabe rawit putih-merah adalah cabe rawit yang saat muda berwarna putih, kemudian berangsur berubah menjadi oranye, dan saat masak berwarna merah. Cabai rawit ini banyak digunakan saat sudah berwarna oranye atau merah dan digunakan sebagai bumbu untuk olahan masakan.

Cabe rawit bisa berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Tanaman cabai rawit cukup tahan terhadap segala cuaca dan dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi maupun rendah. Kebanyakan jenis cabe rawit yang ditanam di Indonesia merupakan varietas lokal. Selain benih komersil, benih yang digunakan banyak yang diproduksi sendiri oleh para petani dari hasil panen sebelumnya.

Teknis Budidaya Cabe di Lahan Sempit

Pemilihan benih
Pemilihan varietas cabe yang akan dibudidayakan harus sesuai dengan agroklimat lokasi budidaya agar dapat memberikan hasil yang optimal. Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan terkendali. Sedangkan benih cabe lokal (bukan hibrida) bisa didapatkan dengan cara menyeleksi sendiri dari hasil panen sebelumnya. Menyeleksi sendiri cabe sebagai benih untuk penanaman selanjutnya harus dilakukan dengan hati-hati. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang tumbuhnya prima dan sehat (bebas dari serangan hama dan penyakit). Dari tanaman tersebut dipilih buah yang pertumbuhannya sempurna. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil. Untuk mendapatkan benih cabe yang baik, ada bebera tahap yang harus dilakukan dan akan disampaikan pada bab prosesing benih.

Beberapa contoh varietas cabe yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Sayuran - Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian:
Tanjung 1
  • Umur mulai panen 58 hari setelah tanam
  • Warna buah matang merah cerah
  • Panjang buah rata-rata 10 cm dan diameter ratarata 1,5 cm, dengan ujung buah agak tumpul.
  • Penampang melintang buah rata
  • Potensi hasil mencapai 18 ton/ha
  • Peka terhadap antraknose, toleran terhadap hama pengisap daun
  • Dapat ditanam di dataran rendah sampai tinggi

Tanjung 2
  • Umur mulai panen 58 hari setelah tanam
  • Warna buah matang merah
  • Panjang buah rata-rata 11 cm dan diameter rata-rata 1,3 cm, dengan ujung buah runcing
  • Penampang melintang buah agak bergelombang
  • Potensi hasil mencapai 12 ton/ha
  • Agak toleran terhadap antraknose 
  • Dapat ditanam di dataran rendah sampai tinggi

Lembang 1
  • Umur panen 63 hari setelah tanam
  • Warna buah matang merah
  • Panjang buah rata-rata 15 cm dan diameter rata-rata 0,8 cm, dengan ujung buah runcing.
  • Penampang melintang buah bergelombang
  • Potensi hasil mencapai 9 ton/ha
  • Dapat ditanam di dataran rendah sampai tinggi (lebih baik di dataran medium sampai tinggi)

Pembibitan/Persemaian

Kebutuhan untuk 100 m2 lahan budidaya cabe sekitar 140 bibit cabe atau setara dengan 1g benih. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit sebelum dipindah tanam ke lahan.

Penyemaian untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan polybag ataupun tray semai. Apabila disemai dengan ditabur, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua bibit tanaman bisa dimanfaatkan.
  • Media semai terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos/pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, jika tidak ada arang sekam gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan  1:1. Ayak media sebelum dicampur.
  • Buat naungan di tempat penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan yang deras. Lindungi dengan jaring pelindung hama atau serangga. Basahi media semai agar kelembabannya terjaga.
  • Setelah media semai siap, rendam benih cabe dengan air hangat selama kurang lebih 3 jam. Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabe ke dalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus.
  • Siram polybag pembibitan setiap pagi dan sore hari dengan menggunakan gembor yang halus agar air siraman tidak terlalu besar dan menyebabkan benih terlontar keluar media.
  • Selanjutnya siram secara rutin dan awasi pertumbuhannya. Bibit cabe siap untuk dipindahkan setelah 4 minggu disemaikan atau setelah tumbuh 4-5 helai daun.
  • Lebihkan 10% dari kebutuhan bibit. Misalnya untuk lahan satu hektar dibutuhkan sekitar 14.000 bibit cabe, maka lebihkan 10 persen untuk tindakan penyulaman tanaman.

Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai. Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe adalah lahan dengan tanah yang gembur dan memiliki porositas yang baik.
  • Pengolahan diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam 40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa- sisa akar tanaman.
  • Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit 1-4 ton/ha tergantung tingkat keasaman tanah. Budidaya cabe menghendaki tanah dengan pH 6-7. Apabila terlalu (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus.
  • Buat bedengan dengan lebar 100-110 cm, tinggi 30-40 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 60cm. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air.
  • Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata. Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar. Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha.
  • Untuk budidaya cabe intensif, bedengan sebaiknya ditutup dengan mulsa plastik perak hitam untuk mempertahankan kelembaban, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun.
  • Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.

Penanaman
  • Pemindahan bibit cabe dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 1 bulan atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Pilih bibit yang baik dan sehat.
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari.
  • Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam. Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembaban.

Pemeliharaan
  • Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan gembor atau dengan penggenangan. Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati disaat tanaman belum terlalu kuat. Penggenangan bisa dilakukan setiap satu minggu sekali.
  • Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.
  • Pemasangan ajir (tongkat bambu) harus dilakukan untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak 5 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada satu minggu sejak bibit pindah tanam. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran dan menyebabkan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.
  • Perompesan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu hingga munculnya cabang utama. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan gunting yang bersih. Perompesan dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.
  • Pupuk susulan 1 diaplikasikan saat 2 minggu setelah tanam dengan dosis 5g per tanaman. Pupuk susulan 2 diaplikasikan pada 4 minggu setelah tanam. Pupuk diberikan dengan membuat garitan melingkar disekeliling batang tanaman.
  • Setelah masuk fase generatif yang ditandai dengan munculnya bunga, maka ditambahkan pupuk growmore 6-30-30 untuk mencegah kerontokan bunga dan buah. Aplikasi dengan dosis 2g/l dan disemprotkan ke bagian tanaman atau disiramkan ke media tanam sebanyak 100ml/tanaman. Pemupukan dilakukan seminggu sekali. Pengaplikasian dilakukan saat pagi hari dan matahari belum terik.
  • Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikkan media tanam untuk menutup perakaran yang muncul ke permukan karena media yang tererosi. Pembumbunan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam. Pembumbunan selanjutnya dilakukan saat 2 bulan setelah tanam.
  • Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit.
  • Budidaya cabe mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan beberapa kali, tergantung dengan jenis, varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.
  • Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah. Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan. Untuk cabe merah, buah yang dipetik adalah yang berwarna jingga hingga merah. Lakukan pemetikan pada pagi hari.

Budidaya Cabe Dalam Pot/Polybag

Budidaya cabe dapat dilakukan dengan menggunakan pot ataupun polybag untuk menyiasati lahan yang terbatas. Tanaman cabe yang ditanam di dalam pot/polybag dapat diletakkan di pekarangan, di tingkat atas, ataupun di sisa-sisa lahan yang masih ada. Yang terpenting dan perlu diperhatikan dalam meletakkan pot/polybag adalah kecukupan sinar matahari.

Penyiapan media tanam
  • Gunakan pot/polybag berukuran lebih dari 35 cm, agar media tanam cukup untuk menopang pertumbuhan tanaman cabe.
  • Buat media tanam. Ada beberapa komposisi media tanam, antara lain: (1) Campuran tanah dengan kompos 2:1, (2) Campuran tanah dan pupuk kandang 2:1. (3) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus sudah matang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Media tanam dibuat sehalus mungkin dengan cara mengayaknya.
  • Bagian dasar pot/polybag dilapisi dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau kerikil untuk membantu aerasi pada media bagian bawah.
  • Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag sebagai pemupukan dassar. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata.

Pembibitan dan Penanaman
  • Jika jumlah cabe yang akan ditanam tidak terlalu banyak, maka tidak perlu dibibitkan di dalam polybag kecil atau tray tetapi bisa ditanam langsung di pot/ polybag. Letakkan di tempat yang teduh.
  • Jika jumlah yang akan ditanam cukup banyak, pembibitan dapat dilakukan menggunakan polybag ataupun tray dengan media semai tanah:sekam 1:1.
  • Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, saat matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
  • Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman.
  • Buat lubang tanam pada pot/polybag sedalam ±5cm.
  • Apabila persemaian dilakukan di atas polybag, copot polybag lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam.
  • Apabila persemaian dilakukan di tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.
  • Selesai pindah tanam, pot/polybag diletakkan di tempat yang teduh. Setelah tanaman terlihat kuat dan sudah beradaptasi, pot/polybag dapat dipindahkan ke tempat yang mendapat sinar matahari secara penuh

Pemeliharaan
  • Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK 16-16-16 per polybag setiap bulannya. Saat memasuki fase generatif yang ditandai dengan munculnya bunga, selain pupuk NPK, dapat ditambahkan pemberian growmore 6-30-30 dengan dosis 2g/l air dan disemprotkan ke bagian tanaman atau disiramkan ke tanah. Aplikasi growmore dilakukan 1 minggu sekali.
  • Penyiraman, tanaman cabe disiram setiap hari dan sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali apabila matahari bersinar terik. Penyiraman pada siang hari dapat dilakukan dengan cara menyiram di media tanam dan tidak mengenai bagian tanaman terutama daun.
  • Pengajiran, tanaman dalam pot/polybag tetap membutuhkan ajir untuk menyangga berdirinya tanaman. Ajir bambu dipasang saat pindah tanam, dan tanaman diikatkan ke ajir saat berumur 3 minggu setelah tanam . Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
  • Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam dilakukan hingga terbentuknya cabang utama.
  • Hama dan penyakit, pengendalian hama dan penyakit untuk tanaman skala pekarangan dapat dilakukan secara mekanis, yaitu mengambil ulat yang ditemui atau mematikan kutu daun menggunakan tangan. Jika jumlah tanaman banyak, pengendalian secara mekanis sukar dilakukan, maka penggunaan pestisida dapat dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Seperti adanya serangan hama putih,ulat atau jamur.

Pemanenan
  • Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya.
  • Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Cabe sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit pindah tanam.
  • Masa panen terbaik untuk cabe merah adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari. Periode panen bisa berlangsung selama 2 bulan.
  • Untuk tanaman cabe rawit, umurnya bisa mencapai 24 bulan dan terus berproduksi. Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah.
  • Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.

DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Isi
Kata Pengantar
1. Pendahuluan
2. Mengenal Jenis-Jenis Cabe
3. Teknis Budidaya Cabe di Lahan Sempit 
  • Pemilihan benih 
  • Pembibitan/Persemaian
  • Pengolahan lahan
  • Penanaman
  • Pemeliharaan
  • Pemanenan
4. Budidaya Cabe Dalam Pot/Polybag
  • Penyiapan media tanam
  • Pembibitan dan Penanaman 
  • Pemeliharaan
  • Pemanenan

5. Produksi dan Prosesing Benih
6. Hama dan Penyakit Tanaman Cabe
7. Penutup

Daftar Pustaka

    Download Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Teknis Budidaya Cabe di Perkotaan. Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga kepada Anda beberapa berkas Buku Pertanian lainnya:


    Lihat juga beberapa berkas penting lainnya terkait dengan Pertanian dan Peternakan, di bawah ini.
    1. PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [ORIGINAL] [INTRANS] Baca Selengkapnya
    2. Buku Cara Mudah Sukses Budidaya Lobster Air Tawar dan Air Laut Oleh Alex S Baca Selengkapnya
    3. Buku Teknologi polimer industri pertanian Tehnologi oleh Medy Nathaliya Hadi Baca Selengkapnya
    4. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN [INTRANS] Baca Selengkapnya
    5. BUKU ORI HUKUM TATA NIAGA PRODUK PERTANIAN. M. GUNTUR HAMZAH RAJAWALI Baca Selengkapnya
    6. BUKU ORI TEKNOLOGI POLIMER INDUSTRI PERTANIAN PROF. DR. IR. BAMBANG ADMADI HA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    7. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [INTRANS] Baca Selengkapnya
    8. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN INTIMEDIA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    9. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK S [INTRANS] Baca Selengkapnya
    10. Buku SERI BUDIDAYA, PETERNAKAN & PERTANIAN Cara Menanam Jambu Air, Bawang Putih, Anggrek, Ternak Kambing, Memelihara Burung Perkutut, Membuat Bandeng Presto, Hewan Penyubur Tanah oleh Neni Suhaeni Baca Selengkapnya
    11. Buku Dinamika Pembangunan Pertanian Baca Selengkapnya
    12. BUKU ANAK TONY WOLF - The Farm Tanah Pertanian/City Kota/Sea Laut/Woodland Hutan Baca Selengkapnya
    13. Buku Teknologi Benih Pertanian Oleh Indah Permanasari Baca Selengkapnya
    14. ORI BUKU LAPORAN PEMBANGUNAN DUNIA 2008 PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN SALEMBA [ORIGINAL] Baca Selengkapnya
    15. Buku Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem, Komunitas, dan Lingkungan - Prof. Ir. Zoer’a Baca Selengkapnya
    16. Buku Original Buku Pertanian Buku Geografi Pertanian Dr. Eva Banowati & Sriyanto Penerbit Ombak Baca Selengkapnya
    17. Buku Kultur Jaringan Teori Dan Praktis Perbanyak Tanaman Secara In-Vitro - Netty Widyastuti Baca Selengkapnya
    18. Buku Materi Pokok Programa Dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian Edisi 1 - Soedarsono Thomas Baca Selengkapnya
    19. Buku Ekologi Hutan - Ir Indriyanto | Buku Sains Buku IPA Buku Pendidikan Buku Pertanian Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    20. Buku Statistika Dasar Bidang Perikanan dan Kelautan - Dian Ayunita Baca Selengkapnya
    21. Buku Keberdayaan Nelayan & Dinamika Ekonomi Pesisir - Kusnadi-soft cover Baca Selengkapnya
    22. Buku Pengembangan Produk Pangan Teori dan Implementasi - Hari Eko Irianto | Rajawali Grafindo Baca Selengkapnya
    23. Buku Kultur Jaringan, Teori dan Praktik - Dwi Hapsoro Baca Selengkapnya
    24. Buku Materi Pokok Morfologi Tumbuhan Edisi 1 - Hadisunarso Baca Selengkapnya
    25. Buku Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman Edisi Revisi - Ance Gunarsih Kartasapoetr Baca Selengkapnya
    26. Buku Fisiologi Hewan - Wiwi Isnaeni Baca Selengkapnya
    27. Buku BOTANI UMUM - Siti sutarmi (Jilid1-4) Baca Selengkapnya
    28. Buku Serangga dan Pengendalian Hayatinya - Dina Maulina Baca Selengkapnya
    29. Buku Ajar Agroklimatologi Bagi Mahasiswa - Budy Wiryono Baca Selengkapnya
    30. Buku Fisiologi Hewan Air - Ridwan Affandi Baca Selengkapnya
    31. Buku Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu : Materi Ternak Sapi Potong (Edisi Revisi) - BBPP Batu | Buku Pertanian Buku Sosial Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Buku Pembelajaran Buku Kuliah Penerbit MNC Publishing Buku Sekolah Baca Selengkapnya
    32. Buku Manajemen Pemulihan Ternak - Dr. Ir. Agus Budiarto, MS,dkk | Buku Manajemen Buku Teknologi Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    33. Buku Kambing Perah dan Prospek Pengembangannya - Aris Winaya Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan BUku Perguruan Tinggi Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    34. Buku DASAR -DASAR MANAJEMEN (PENDEKATAN APLIKASI BIDANG PERTANIAN) - Rahayu Relawati | Buku Ekonomi Buku Manajemen Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    35. Buku Rekam Jejak Penyuluhan Pertanian - Ferly P. Tambunan, SP, M.Agr | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Edukasi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    36. Buku KONSERVASI LAHAN HUTAN DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI - joko Triwanto | Buku Kehutanan Buku Pertanian Buku Pendidikan Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    37. Buku Modul Diklat Pra Asesmen Inseminasi Buatan (IB) - BBPKH Cinara - Bogor | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Teknologi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    38. Buku Ekologi Hewan Tanah : Teori dan Praktik - Husamah, Abdulkadir Rahardjanto, Atok Miftachul H | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    39. Buku PERIKANAN BAGAN DAN ASPEK PENGELOLAANNYA - Prof. Dr. Sudirman MP | Buku PErtanian Buku PEternakan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    40. Buku HUTAN RAKYAT, FENOMENA ADAPTASI BUDAYA MASYARAKAT - Mahrus Aryadi | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    41. Buku Materi Diklat Pra Asesmen Juru Sembelih Halal - drh. Reni Indrawati & drh. Iskandar Muda .M.Sc. | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Pendidikan Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    42. Buku Pintar Peternakan Jilid 1- Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    43. Buku Landreform : Reformasi Hukum Agraria bagi Petani Indonesia - Dr. I Gede Surata, SH., M.Kn | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Hukum Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    44. Buku MENANAM BENIH MENUJU INDONESIA JERNIH - Nazarudin Malik | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku PErgurua Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    45. Buku Teh di Indonesia – Nur Hidayat, dkk | Buku Pertanian Buku Perkebunan Buku Budidaya Buku Kuliah Penerbit Intrans Publishing Baca Selengkapnya
    46. Buku Teknologi Budidaya dan Pascapanen Manggis Berdaya Saing Ekspor - Martias, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Buku Tanam Tumbuhan Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    47. Buku Sukses Bertanam Semangka - Kuswandi, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Tanaman Buku Edukasi Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    48. Buku Peraturan Pelaksana Undang - Undang Cipta Kerja di Bidang Kehutanan dan Pertanian No 23 Tahun 2021 | Buku Hukum Buku Politik Buku Sosial Penerbit Sinar Grafika Baca Selengkapnya
    49. Buku PESTISIDA ORGANIK Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri - Winarti Tim Redaksi Cemerlang | Lily Publisher Buku Pertanian Andi Publisher Baca Selengkapnya
    50. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    51. Buku Ekologi Tanaman - Sukmawati, Muh. Akhsan Akib, Iradhatullah Rahim dan Harsani Seri Pertanian Baca Selengkapnya
    52. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    53. Buku Pembangunan Pertanian: Membangun Kedaulatan Pangan - Deepublish Baca Selengkapnya
    54. Buku Pertanian Terpadu: Model Rancangbangun & Penerapan Pada Zona Agroekosistem Lahan Kering - Deepublish Baca Selengkapnya
    55. Buku Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    56. Buku Ekonomi Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    57. Buku Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan - Prof. M.J. Saptenno dan J. Tjiptabudy Baca Selengkapnya
    58. Buku Potensi Dan Pemanfaatan Hasil Pertanian Desa Joho, Pracimantoro - Deepublish Baca Selengkapnya
    59. Buku Pengembangan Gelombang Extremely Low Frequency (ELF) Pada Produk Pertanian (Bab Khusus: Pengembangan Pada Susu Segar Dan Susu Pasteurisasi) - Deepublish Baca Selengkapnya
    60. Buku Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    61. Buku Tanah, Lingkungan Dan Pertanian Berkelanjutan - Deepublish Baca Selengkapnya
    62. Buku Pertanian Setelah Revolusi Hijau : Teknologi Masukan Rendah (Low External Input For Sustainable Agriculture) - Deepublish Baca Selengkapnya
    63. Buku Pengantar Tataniaga Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    64. Buku Barisan Deret dan Statistika Kajian Matematika Terapan pada Bidang Pertanian dengan Aplikasi Microsoft Excel - Rahmat Hendrawan dan Ari Budiharto Baca Selengkapnya
    65. Buku Barisan, Deret Dan Statistika Kajian Matematika Terapan Pada Bidang Pertanian Dengan Aplikasi Microsoft Excel - Deepublish Baca Selengkapnya
    66. Buku Keamanan Pangan : Membangun Pertanian dan Pangan Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan - Syamsul Rahman Baca Selengkapnya
    67. Buku Konversi Limbah Pertanian Menjadi Karbon Aktif Dan Aplikasinya - Deepublish Baca Selengkapnya
    68. Buku Dasar - Dasar Pengindraan Jauh dan Aplikasinya Pada Bidang Pertanian - Arif Faisol Baca Selengkapnya
    69. Buku Pengemasan Data Dan Informasi Berbasis Internet Bagi Penyuluh Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    70. Buku Pertanian Dan Masa Depan - Deepublish Baca Selengkapnya
    71. Buku PENGANTAR ILMU PERTANIAN Agraris Agribisnis Industri Baca Selengkapnya
    72. Buku Sistem Pertanian Organik Agus Kardinan Baca Selengkapnya
    73. Buku Pembangunan Pertanian - Tim dosen Faperta UGM & Triwibowo Yudono Baca Selengkapnya
    74. Buku Hukum tata Niaga Produk Pertanian - Guntur Hamzah Baca Selengkapnya
    75. Buku Bioproses Limbah Pertanian - Yohanes Setiyo-SOFT COVER Baca Selengkapnya
    76. Buku Daya Saing Pertanian dalam Tinjauan Analisis - Soetriono Baca Selengkapnya
    77. BUKU PERTANIAN:PANDUAN LENGKAP DAN PRAKTIS BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG PALING MENGUNTUNGKAN Baca Selengkapnya
    78. Buku Pertanian Alat Pertanian Memberantas Hama Membuat Pupuk Organik dan Sayuran Organik Baca Selengkapnya
    79. Buku BUDIDAYA TANAMAN / BUDIDAYA HEWAN / VANILI / SALAK PONDOK / PARE / PISANG / LIDAH BUAYA Baca Selengkapnya
    80. Buku Pertanian : Pintar Budidaya Udang Windu / Prospek Besar Budidaya Mujair / Prospek Cerah Budidaya Lele Organik / Sehat Dan Kaya Dengan Budidaya Ikan Garra Rupa / Sukses Beternak Lele Dumbo Dan Lele Lokal / Sukses Bisnis Udang Galah Baca Selengkapnya
    81. Buku Pertanian Alat Pertanian : Sukses Bertanam Vanili / Usaha Budidaya Sorgum / Sukses Bertanam Asparagus / Bertani Jeruk Purut / Budidaya Umbi Umbian / Intensif Budidaya Lidah Buaya Baca Selengkapnya
    82. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Jahe Lerak Olah Mengkudu Mahkola Dewa Rosella Dan Budidaya Rumput Laut Baca Selengkapnya
    83. Buku Peternakan : Potensi Besar Beternak Kambing Boerka / Beternak Kambing Dan Domba Tanpa Bau Angon dan Ngarit / Beternak Kambing Tanpa Bau Angon Dan Ngarit / Sukses Usaha Pembibitan Sapi Dan Kambing / Sukses Penggemukan Sapi Potong / Beternak Sapi Perah Baca Selengkapnya
    84. Buku Peternakan : Sukses Pembibitan Sapi Dan Kambing Baca Selengkapnya
    85. Buku Pertanian Alat Pertanian : Budidaya Karet Unggul / Budidaya Kayu Jati / Budidaya Sengon / Bertanam Kopi / Usaha Pembibitan 15 Kayu Unggulan / Budidaya Gaharu Baca Selengkapnya
    86. Buku Pertanian Pintar Membuat Kompos Dari Sampah Rumah Tangga Dan Limbah Pertanian Maupun Peternakan Baca Selengkapnya
    87. Buku Peternakan Pertanian Perikanan Sukses Meramu Sendiri Probiotik Baca Selengkapnya
    88. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Cabai Budidaya Rebung Bertanam Kentang Budidaya Okra Sayuran Dalam Pot Baca Selengkapnya
    89. Buku Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi Baca Selengkapnya
    90. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Brokoli Cabai Jagung Paprika Mangrove Dan Aneka Jamur Baca Selengkapnya
    91. Buku Wirausaha : usaha pembuatan pakan ikan konsumsi / Panduan Membuat Sendiri Bensin Dan Solar / sukses agribisnis minyak atsiri / Membuat Telur Asin Dan Telur Aneka Rasa /Mendidikan bank sampah Baca Selengkapnya
    92. Buku Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-Ekologis - Suprio Guntoro Baca Selengkapnya
    93. Buku Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian - Raharjo Baca Selengkapnya
    94. Buku Teknik Ternak Kambing Dengan Pakan Fermentasi Tanpa Ngarit Angon Baca Selengkapnya
    95. Buku Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan Baca Selengkapnya
    96. Buku Perikanan : Sukses Budidaya Gurami / Sukses Budidaya Lobster / Sukses Budidaya Ikan Kerapu / Usaha Pembibitan 9 Jenis Ikan Unggulan / Teknik Cerdas Budidaya Ikan Mas Baca Selengkapnya
    97. Buku Peternakan Cerdas Beternak Ayam Buras Petelur Dan Pedaging Baca Selengkapnya
    98. Buku Pertanian Seri Pertanian Modern Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani Baca Selengkapnya
    99. BUKU PERIKANAN BETERNAK IKAN PATIN BAWAL GURAMI NILA BELUT UDANG Baca Selengkapnya
    100. Buku Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo Baca Selengkapnya

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel