Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19
13 Des 2020
Berikut ini adalah berkas Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Download file format PDF.
Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 |
Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19:
Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 ini diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2020.
Kampus sebagai sebagai institusi yang memiliki sumber daya akademisi yang mumpuni dituntut berperan serta aktif mengembangkan inovasi terkait penanganan Covid-19. Wabah Covid-19 mendorong akademisi perguruan tinggi Tanah Air bahu-membahu dalam menciptakan sejumlah inovasi di teknologi kesehatan. Saat bangsa ini tertekan menghadapi pandemi, akademisi bekerja dalam ruang senyap dalam laboratorium, mengembangkan inovasi yang dibutuhkan pasien maupun tenaga kesehatan.
Inovasi karya anak bangsa yang nyata merupakan sebuah urgensi yang wajib tercapai. Pasalnya saat kondisi pandemi, suatu negara akan cenderung mementingkan kebutuhan nasional sendiri alih-alih membantu negara lain. Padahal, Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi alat kesehatan dan farmasi. Tercatat, Indonesia saat ini masih mengimpor 95% kebutuhan alat kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini, bangsa ini harus mampu berpijak pada kemandirian. Akademisi perguruan tinggi harus mampu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah dan menjawab tantangan pandemi. Situasi ini menjadi momentum bagi akademisi perguruan tinggi dalam membangun kemandirian teknologi, khususnya bidang kesehatan, seperti pengobatan, vaksin, dan alat kesehatan. Melalui terobosan ini, Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan alat medis di masa pandemi atau setidaknya mengurangi ketergantungan dari bangsa lain.
Kita patut mengapresiasi capaian inovasi perguruan tinggi. Akademisi perguruan tinggi tak kenal lelah bekerja keras melakukan penelitian untuk menghadapi pandemi. Penelitian tersebut diharapkan menjadi menghasilkan inovasi yang mampu menjadi secercah harapan menghadapi wabah yang makin mengancam.
Menurut data Kemendikbud, tercatat lebih dari 500 inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi terkait penanganan Covid-19. Misalnya, bidang ilmu teknik dalam mengatasi pandemi Covid-19 berpartisipasi dalam mengembangkan berbagai macam alat kesehatan. Inovasi ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan peralatan dan perlengkapan medis yang sangat dibutuhkan di garis depan perang melawan Covid-19 baik berupa masker, Alat Pelindung Diri (APD), maupun alat bantu pernafasan.
Kini produk inovasi seperti alat bantu pernapasan (ventilator), robot nurse, rapid test kit, PCR kit, dan alat kesehatan lainnya yang merupakan karya civitas akademika Tanah Air, mampu berkontribusi dalam penanganan wabah. Beberapa inovasi sudah melewati fase produksi dan telah digunakan oleh para garda depan tenaga kesehatan, sedangkan yang lain masih dalam proses perizinan serta uji klinis untuk diproduksi.
Menurut Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, fenomena ini merupakan sebuah energi dan kreativitas yang luar biasa besar di tengah pandemi. Kementerian sangat mengapresiasi langkah cepat perguruan tinggi yang melakukan berbagai kolaborasi riset dan pengembangan. Pada masa pandemi ini berbagai kampus merespons dengan cepat kelangkaan peralatan maupun perlengkapan medis melalui berbagai riset dan inovasi . Bangsa ini telah membuktikan bahwa kita bisa. Energi ini harus kita pertahankan, terus kita kembangkan, dan gelorakan semangat untuk membangun kemandirian teknologi anak bangsa.
Masa pandemi justru menjadi katalis bagi penelitian dan inovasi di perguruan tinggi. Berbagai pengembangan penelitian justru didorong lebih cepat diselesaikan pada masa pandemi. Pelaksanaan riset yang sebelum masa pandemi dapat memerlukan waktu tahunan. Namun pada masa pandemi ini bisa dirampungkan hanya dalam waktu jauh lebih cepat.
Kampus tidak boleh lengah dan berpangku tangan, pencapaian ini masih menghadapi sejumlah tantangan ke depan. Pertama, pandemi Covid-19 bukan semata masalah kesehatan tetapi isu yang sifatnya multidimensi terkait erat dengan ekonomi dan sosial politik masyarakat. Inovasi yang dikembangkan kampus terkait Covid-19 memerlukan pendekatan multidisiplin sehingga dibutuhkan kolaborasi antar-akademisi dari berbagai latar belakang pendidikan. Pendekatan ego keilmuan tidak akan mampu mengatasi dampak wabah yang bersifat multidimensi.
Kedua, riset dan inovasi terkait penanganan wabah membutuhkan anggaran dan infrastruktur yang mahal. Jika hanya bergantung pada pemerintah pusat maka inovasi kampus akan terhambat. Peran serta swasta dan pemerintah daerah sebagai mitra penopang sangatlah penting. Kita harus membangun semangat gotong royong. Dunia industri harus berani berinvestasi atau memberikan kontribusi melalui hibah inovasi atau program tanggung jawab sosial perusahaan.
Ketiga, dari sisi pemerintah sebagai pengambil kebijakan, pemerintah mau tidak mau menghadapi tantangan dalam memperbaiki ekosistem inovasi yang kondusif bagi akademisi bekerja. Pembangunan laboratorium riset, pemberian insentif, kenaikan anggaran penelitian, peningkatan kompetensi keahlian akademisi menjadi sejumlah catatan penting yang perlu diselesaikan. Ke depan, Kemendikbud bersama pemangku kepentingan lainnya akan siap bahu-membahu dengan perguruan tinggi untuk terus berkarya dengan produk inovatif sains dan teknologi dalam mengatasi pandemi ini.
Keempat, pemerintah perlu membuat cetak biru desain penelitian akademisi di bidang kesehatan. Covid-19 bukanlah pandemi yang pertama dan terakhir. Di masa yang akan datang kemungkinan besar manusia akan menghadapi pandemi yang lain, dan kita perlu menyiapkan diri. Jangan sampai kita gagap menghadapinya dan tidak siap. Inovasi anak bangsa dalam jangka pendek memang sangat diperlukan seperti ventilator dan alat pelindung diri. Tetapi yang tidak kalah penting adalah inovasi jangka panjang yang butuh jangka waktu lama seperti vaksin, obat jangan sampai tertinggal dari bangsa lain.
Buku ini mencoba memotret capaian akademisi perguruan tinggi di masa pandemi dalam bidang riset dan inovasi. Apa yang telah mereka lakukan patut kita acungi jempol. Bangsa ini akan sangat bergantung pada mereka. Mereka akan menjadi lilin-lilin yang menerangi. Kisah pandemi bukan hanya tentang duka semata, tetapi juga tentang peluh keringat kerja keras yang tak tersorot publisitas kamera. Mereka berjuang di belakang layar, membantu garda depan praktisi kesehatan.
Daftar Isi:
Tim Penyusun
Daftar Isi
Daftar Tabel
Pendahuluan
Kata Pengantar plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kata Pengantar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Latar Belakang
Pembahasan
Dari Pengukur Suhu Hingga Bilik Disinfektan
Menanggulangi Pandemi Lewat Penelitian Sains dan Humaniora
Duo Otomatis dan Pintar Pencegah Penularan Covid-19 Antarmanusia
Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Lahirkan ‘Inovasi Covid-19’
Berbasis Kebutuhan dan Mempertimbangkan Ancaman Bencana
Gotong Royong Sivitas Akademika Ciptakan Inovasi Penanganan Covid-19
Kolaborasi RSUI Bersama Multidisplin Bidang Ilmu di UI untuk Pengembangan Inovasi Penanganan Covid-19
Melawan Covid-19 dengan Karya dan Inovasi
Meningkatkan Imun Tubuh Sekaligus Ekonomi Lewat Jahe Emprit
Sinergi Memutus Mata Rantai Pandemi
Lahirkan Puluhan Penelitian dan Inovasi Selama Pandemi
Mengestimasi Puncak dan Akhir Pandemi Covid-19 dengan Matematika
Penutup
Harapan ke Depan
Ucapan Terima Kasih
Download Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:
[Download] Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Penelitian dan Inovasi Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Semoga bisa bermanfaat.