Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan

Berikut ini adalah berkas Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan. Download file format PDF.

Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan
Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan

Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan

Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan ini adalah salah satu berkas Vocational Education Policy, White Paper SMK 2019 Kemdikbud, yang merupakan kumpulan paper kajian kebijakan, Vocational Education Policy, White Paper yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMK - Dirjen Dikdasmen - Kemdikbud RI Tahun 2019.

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan:

Abstrak
Meskipun pada awalnya SMK bidang keahlian Kesehatan mengalami banyak penolakan karena belum jelasnya status dan nomenklatur dari lulusan SMK tersebut, namun berkat dikeluarkannya Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 dan diperjelas pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 80 Tahun 2016, lulusan SMK bidang keahlian Kesehatan akhirnya mendapat pengakuan dan dapat dipekerjakan sebagai Asisten Tenaga Kesehatan. Mengingat sektor kesehatan menjadi satu dari enam sektor yang diproyeksi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar di masa depan, maka lulusan SMK tak cukup hanya memperoleh sertifikasi sebagai Asisten Tenaga Kesehatan semata. Lulusan SMK bidang keahlian Kesehatan hendaknya mengambil sertifikasi bahasa sebagai modal utama dalam berdaya saing secara global. Disamping itu lulusan juga perlu mempersiapkan diri sejak dini untuk mengikuti sertifikasi pengobatan alternatif jenjang II yang telah diakui seperti sertifikasi pengasuhan anak, akupresur, pijat pengobatan refleksi, pekarya kesehatan dan sertifikasi lainnya sebagai bekal untuk membuka usaha alternatif. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan instansi terkait dalam menghadapi peluang kerja kesehatan yang semakin meningkat di masa depannya, antara lain yakni segera membentuk skema kompetensi untuk jurusan keperawatan gigi dan farmasi industri agar lulusan yang dihasilkan bisa mendapatkan pengakuan dan mendapatkan sertifikat uji kompetensi, meningkatkan penyediaan infrastruktur sekolah yang layak pakai serta penyedian alat-alat praktek dan laboratorium belajar yang memadai dan sesuai dengan dunia kerja dan melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas SMK dalam skema reward and punishment. Selain itu, Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah perlu mendorong dan menetapkan aturan agar unit-unit kesehatan dan Industri mau menerima siswa SMK Kesehatan, baik untuk melakukan praktek kerja Industri maupun untuk bekerja secara professional.

Latar BelakangInti kekuatan daya saing sebuah bangsa terletak pada sumber daya manusianya. Tenaga kerja yang berdaya saing dan terampil salah satunya dapat dilahirkan dari pendidikan yang bermutu dan relevan dengan tuntutan dunia kerja yang dinamis. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003). Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, seperti Taman Pendidikan Al Quran, kursus musik, bimbingan belajar, dan sebagainya. Sementara, pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.

Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan formal, pemerintah mendirikan sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi yang menyiapkan tenaga terampil siap kerja.

SMK memiliki 9 bidang keahlian, 49 Program Keahlian serta 146 Kompetensi Keahlian. Keahlian yang ditawarkan di SMK beraneka ragam, mulai dari keahlian terkait otomotif, multimedia, Teknologi Komunikasi Jaringan, perhotelan, hingga Tata Boga. Selain itu, seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar, pemerintah mulai mendirikan SMK Kesehatan yang didalamnya terdapat jurusan-jurusan seperti Keperawatan, Kesehatan Gigi, Teknik Laboratorium Medik Farmasi dan Pekerjaan Sosial. Pemerintah mendirikan SMK Kesehatan dengan tujuan untuk menciptakan calon-calon tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional. Pendirian SMK Kesehatan ini juga agar pendidikan yang diterima oleh siswa-siswi tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kajian kebijakan ini membahas dinamika pada SMK yang membuka bidang keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial yang selanjutnya disebut dengan SMK Kesehatan. Kajian ini dimulai dengan pengenalan profil SMK Kesehatan, peluang dan proyeksi kerja lulusan SMK Kesehatan, sertifikasi yang dapat diambil, hingga rekomendasi terkait peningkatan kualitas SMK kesehatan. Hasil kajian diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih terperinci tentang profil SMK Kesehatan yang tersebar di Indonesia.

Tujuan
Tujuan kajian kebijakan ini adalah untuk melakukan analisis terkait dengan SMK khususnya SMK Kesehatan. Diharapkan informasi yang dihasilkan dapat menjadi suatu pertimbangan bagi pihak yang terkait dalam peningkatan kualitas lulusan SMK kesehatan.

Manfaat
Kajian kebijakan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah dalam rangka mengambil kebijakan di bidang pendidikan di Indonesia, khususnya yang terkait dengan peningkatan kualitas SMK Kesehatan dalam menghadapi peluang kerja dimasa depan. Untuk pembaca, kajian kebijakan ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi atau pembanding bagi kajian kebijakan berikutnya serta dapat memberikan landasan untuk kajian kebijakan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Download Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Download File:
    Download Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku SMK - Dinamika SMK Bidang Keahlian Kesehatan. Semoga bisa bermanfaat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel