Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran
14 Jul 2020
Berikut ini adalah berkas Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran. Download file format PDF.
Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran |
Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran:
Dengan Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran dapat memandu Bapak/Ibu dalam mengoptimalkan hasil pelajaran di saat Pandemi Covid-19, Bapak/Ibu juga bisa mencoba melakukan asesmen awal atau dengan melakukan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala, Bapak/Ibu juga dipandu bagaimana cara melakukannya Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala di sekolah.
Pandemi Covid-19 pada beberapa bulan terakhir berdampak pada banyak sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pendidikan. Untuk membatasi penyebaran dan penularan virus secara luas di satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengambil kebijakan penyelenggaraan Belajar di Rumah (BDR). Kebijakan serupa juga diterapkan di lebih di 180 negara dunia. Kebijakan BDR diyakini dapat berdampak pada perkembangan kognitif dan nonkognitif siswa yang selanjutnya dapat mempengaruhi wajah pendidikan di masa depan.
Di Indonesia, beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah sebaran Covid-19 menyebabkan pelaksanaan BDR dan capaian belajar siswa bervariasi. Oleh karena itu, asesmen untuk mengetahui hambatan dan kelemahan siswa pada saat BDR perlu dilakukan. Asesmen yang meliputi aspek kognitif dan nonkognitif perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi siswa. Hasil asesmen memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakuan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa. Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan.
Buku saku ini disusun untuk memberikan inspirasi, wawasan, dan pedoman bagi Bapak dan Ibu guru dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, diagnosis dan tindak lanjut yang tepat pada proses asesmen diagnosis. Kami berharap buku ini menjadi salah satu penguatan terhadap prinsip “teaching at the right level’ (pembelajaran sesuai dengan tingkat) khususnya pada masa pandemik.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyiapan dan penyusunan buku saku ini. Semoga buku saku dapat bermanfaat terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis untuk matematika kelas V bisa mengandung topik penjumlahan dan pengurangan saja, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika (termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, pecahan, dan lain-lain).
Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
Buku Saku ini dapat digunakan oleh Bapak/ Ibu guru sebagai pedoman untuk membuat asesmen diagnosis sederhana.
Mengapa Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala Diperlukan?
Seperti Bapak/ Ibu guru ketahui, kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.
Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian Bapak/ Ibu guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Buku Saku ini akan memberikan petunjuk pelaksanaan Asesmen Diagnosis Berkala, yang terdiri dari tiga tahap: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Diagnosis dan Tindak Lanjut.
(1) Persiapan Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Persiapan mencakup tiga langkah:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Asesmen
b. Identifikasi Materi Asesmen
c. Menyusun 10 Soal Sederhana
(2) Pelaksanaan Asesmen
Berikan soal asesmen untuk semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah.
(3) Diagnosis dan Tindak Lanjut Asesmen
Tahap ini mencakup empat langkah:
a. Lakukan pengolahan hasil asesmen
b. Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
c. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
d. Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Lebih Jauh Mengenai Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Materi video, buku saku dan informasi lebih lanjut:
Dengan Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran dapat memandu Bapak/Ibu dalam mengoptimalkan hasil pelajaran di saat Pandemi Covid-19, Bapak/Ibu juga bisa mencoba melakukan asesmen awal atau dengan melakukan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala, Bapak/Ibu juga dipandu bagaimana cara melakukannya Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala di sekolah.
Pandemi Covid-19 pada beberapa bulan terakhir berdampak pada banyak sektor kehidupan, tak terkecuali sektor pendidikan. Untuk membatasi penyebaran dan penularan virus secara luas di satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengambil kebijakan penyelenggaraan Belajar di Rumah (BDR). Kebijakan serupa juga diterapkan di lebih di 180 negara dunia. Kebijakan BDR diyakini dapat berdampak pada perkembangan kognitif dan nonkognitif siswa yang selanjutnya dapat mempengaruhi wajah pendidikan di masa depan.
Di Indonesia, beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah sebaran Covid-19 menyebabkan pelaksanaan BDR dan capaian belajar siswa bervariasi. Oleh karena itu, asesmen untuk mengetahui hambatan dan kelemahan siswa pada saat BDR perlu dilakukan. Asesmen yang meliputi aspek kognitif dan nonkognitif perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi siswa. Hasil asesmen memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakuan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa. Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan.
Buku saku ini disusun untuk memberikan inspirasi, wawasan, dan pedoman bagi Bapak dan Ibu guru dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, diagnosis dan tindak lanjut yang tepat pada proses asesmen diagnosis. Kami berharap buku ini menjadi salah satu penguatan terhadap prinsip “teaching at the right level’ (pembelajaran sesuai dengan tingkat) khususnya pada masa pandemik.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyiapan dan penyusunan buku saku ini. Semoga buku saku dapat bermanfaat terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis untuk matematika kelas V bisa mengandung topik penjumlahan dan pengurangan saja, atau semua topik dalam mata pelajaran matematika (termasuk penjumlahan dan pengurangan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, pecahan, dan lain-lain).
Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
Buku Saku ini dapat digunakan oleh Bapak/ Ibu guru sebagai pedoman untuk membuat asesmen diagnosis sederhana.
Mengapa Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala Diperlukan?
Seperti Bapak/ Ibu guru ketahui, kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.
Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian Bapak/ Ibu guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Buku Saku ini akan memberikan petunjuk pelaksanaan Asesmen Diagnosis Berkala, yang terdiri dari tiga tahap: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Diagnosis dan Tindak Lanjut.
(1) Persiapan Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Persiapan mencakup tiga langkah:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Asesmen
b. Identifikasi Materi Asesmen
c. Menyusun 10 Soal Sederhana
(2) Pelaksanaan Asesmen
Berikan soal asesmen untuk semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah.
(3) Diagnosis dan Tindak Lanjut Asesmen
Tahap ini mencakup empat langkah:
a. Lakukan pengolahan hasil asesmen
b. Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
c. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
d. Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Lebih Jauh Mengenai Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
Materi video, buku saku dan informasi lebih lanjut:
- bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id litbang.kemdikbud.go.id pusmenjar.kemdikbud.go.id
- Asesmen diagnosis matematika dan Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas 1-6: Tes Cepat KIAT Guru (https://blogs.worldbank.org/id/ eastasiapacific/memahami-hasil-belajar-pemberdayaan-orang-tua- siswa-untuk-berpartisipasi-dalam)
- Asesmen diagnosis untuk Sekolah Dasar Kelas 1-3: PEMANTIK (Pengukuran Mandiri Numerasi dan Literasi PSPK) (http://pspk. web.id/pemantik/pengukuran-mandiri-numerasi-dan-literasi-pspk- pemantik/)
Download Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:[Download] Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala
[Download] Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia SD Kelas IV
[Download] Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
[Download] Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia SD Kelas III
[Download] Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia SMA Kelas X
[Download] Modul Asesmen Awal Matematika SD Kelas III
[Download] Modul Asesmen Awal Matematika SD Kelas IV
[Download] Modul Asesmen Awal Matematika SMP Kelas VIII
[Download] Modul Asesmen Awal Matematika SMA Kelas X
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Saku Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Modul Asesmen di Awal Pembelajaran. Semoga bisa bermanfaat.