Buku Teknologi Penanaman Kedelai

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat kita. Tempe dan tahu adalah produk kedelai yang wajib ada dalam menu makanan sehari-hari. Namun pemenuhan kebutuhan kedelai dalam negeri sebagian besar masih dipasok dari kedelai impor. Untuk mengurangi volume impor dan untuk mensukseskan swasembada kedelai dalam negeri, perlu dilakukan percepatan peningkatan produksi kedelai. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui perluasan areal tanam dan penerapan inovasi teknologi kedelai sesuai pedoman umum Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai.

Berikut ini adalah berkas Buku Teknologi Penanaman Kedelai. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Tahun 2011. Download file format PDF.

Buku Teknologi Penanaman Kedelai
Buku Teknologi Penanaman Kedelai

Buku Teknologi Penanaman Kedelai

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Teknologi Penanaman Kedelai:

KATA PENGANTAR

Peningkatan kebutuhan akan komoditas kedelai meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan makin meningkatnya tingkat kesejahteraan hidup dan keperluan pemenuhan gizi nasional. Impor komoditas kedelai masih terus dilakukan mengingat produksi kedelai dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Kedelai Glycine max (L.) Merril biasanya diusahakan di lahan sawah yang ditanam pada musim kamarau setelah pertanaman padi. Sedangkan di lahan kering (tegalan) kedelai umumnya ditanam pada musim hujan. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) telah merakit teknologi produksi kedelai untuk lahan sawah dan lahan kering. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai keuntungan usahatani kedelai.

Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani. 

PTT Kedelai bertujuan selain untuk meningkatkan produktivitas kedelai secara berkelanjutan juga untuk meningkatkan efisiensi produksi. Pengembangan PTT kedelai di suatu lokasi harus memperhatikan kondisi sumber daya lokal, sehingga teknologi yang diterapkan tersebut dapat dirasakan manfaatnya sesuai tujuan.

Petunjuk teknis PTT Kedelai ini disusun untuk memberikan petunjuk kepada Dinas Pertanian, Kantor Penyuluhan, dan para penyuluh, serta pelaksana lapang (kelompok tani dan petani).

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.ii PENDAHULUAN

Prinsip Utama Penerapan PTT
1. Partisipatif
2. Spesifik Lokasi
3. Terpadu
4. Sinergis atau Serasi
5. Dinamis

Tahapan Pelaksanaan
Komponen Teknologi Dasar
Komponen Teknologi Pilihan

KOMPONEN TEKNOLOGI DASAR
1. Varietas unggul baru
2. Benih bermutu dan berlabel
3. Pegolahan Tanah
4. Pembuatan saluran drainase
4. Pengaturan populasi tanaman
5. Pengendalian OPT secara terpadu

Identifikasi jenis dan penghitungan kepadatan populasi hama
Menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat hama
Taktik dan teknik pengendalian:
(1) Mengusahakan tanaman selalu sehat
(2) Pengendalian secara hayati
(3) Penggunaan varietas tahan
(4) Pengendalian secara fisik dan mekanis
(5) Penggunaan feromon, dan
(6) Penggunaan pestisida kimia

Identifikasi jenis gulma: rumput, teki, atau daun lebar
Menentukan tingkat kepadatan gulma
Taktik dan teknik pengendalian:
(1) Cara mekanis
(2) Kultur teknis
(3) Kimiawi (Herbisida), dan 
(4) Terpadu, mengkombinasikan beberapa komponen pengendalian Gulma yang tidak dikendalikan berpotensi menurunkan hasil kacang tanah hingga 70%

KOMPONEN TEKNOLOGI PILIHAN
1. Penyiapan lahan
2. Pemupukan sesuai kebutuhan
3. Pemberian bahan organik
4. Amelioran pada lahan kering masam
5. Pengairan pada periode kritis
6. Panen dan pascapanen

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

Hingga saat ini kebutuhan kedelai nasional sebagian masih harus dipenuhi dari impor karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kedelai banyak digunakan untuk industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama masyarakat. Untuk menekan volume impor yang terus membengkak diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai.

Belajar dari pengalaman dalam penerapan inovasi teknologi padi sawah dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT), Badan Litbang Pertanian mengembangkan PTT Kedelai untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta menjaga kelestarian Iingkungan.

PTT Kedelai adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani.

Prinsip Utama Penerapan PTT

1. Partisipatif
Petani berperan aktif dalam memilih dan menguji komponen teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat, dan meningkatkan kemampuan melalui proses pembelajaran di Laboratorium Lapangan.

2. Spesifik Lokasi
Memperhatikan kesesuaian teknologi dengan lingkungan fisik, sosial-budaya, dan ekonomi petani setempat.

3. Terpadu
Sumber daya tanaman, tanah, dan air dikelola dengan baik secara terpadu. 

4. Sinergis atau Serasi
Pemanfaatan teknologi terbaik, memperhatikan keterkaitan antarkomponen teknologi yang saling mendukung.

5. Dinamis
Penerapan teknologi selalu disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan Iptek serta kondisi sosial ekonomi.

Pemahaman Masalah dan Peluang

Penerapan PTT Kedelai diawali dengan pemahaman masalah dan peluang (PMP) pengembangan sumber daya dan kondisi lingkungan setempat dengan tujuan:
  • Mengumpulkan informasi dan menganalisis masalah, kendala, dan peluang usahatani kedelai.
  • Mengembangkan peluang dalam upaya peningkatan produksi kedelai.
  • Mengidentifikasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan petani di wilayah setempat.

Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan mencakup dua kegiatan utama, yaitu:
  1. Penentuan prioritas masalah secara bersama oleh anggota kelompok tani. Permasalahan setiap petani dikumpulkan, dikelompokkan, dan dicarikan alternatif pemecahannya oleh semua peserta PMP.
  2.  Analisis kebutuhan dan peluang introduksi teknologi atas dasar permasalahan tersebut.

Memahami masalah sumber daya setempat dan peluang pengembangan inovasi teknologi merupakan awal dari rangkaian penerapan PTT kedelai.

Komponen Teknologi

Komponen teknologi yang diterapkan dalam PTT dikelompokkan ke dalam teknologi dasar dan pilihan. Komponen teknologi dasar sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua areal pertanaman kedelai. Penerapan komponen pilihan disesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan kemampuan petani setempat.

Komponen Teknologi Dasar

Komponen teknologi dasar pada PTT Kedelai adalah:
  1. Varietas unggul baru.
  2. Benih bermutu dan berlabel.
  3. Pengolahan tanah.
  4. Pembuatan saluran drainase.
  5. Pengaturan populasi tanaman.
  6. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) secara terpadu.

Komponen Teknologi Pilihan

Komponen teknologi pilihan pada PTT Kedelai adalah:
  1. Penyiapan lahan.
  2. Pemupukan sesuai kebutuhan tanaman.
  3. Pemberian pupuk organik.
  4. Amelioran pada lahan kering masam.
  5. Pengairan pada periode kritis.
  6. Panen dan penanganan pascapanen. 

KOMPONEN TEKNOLOGI DASAR

1. Varietas unggul baru

Penggunaan varietas unggul baru mampu meningkatkan hasil dan mengatasi/ mengurangi serangan hama dan penyakit tanaman. Varietas unggul baru (VUB) umumnya berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit utama atau toleran deraan lingkungan setempat dan dapat juga memiliki sifat khusus tertentu. 

Pemilihan varietas perlu disesuaikan dengan agroekosistem setempat dan permintaan pengguna, misalnya ukuran biji (sedang-besar), umur (genjah-sedang), dan kegunaan (bahan baku tahu, tempe, kecap, dan taoge).

Setiap varietas memiliki daya adaptasi berbeda antar-agroekosistem, seperti lahan sawah/tegal, lahan masam, dan lahan pasang surut. Varietas Anjasmoro merupakan varietas unggul baru kedelai berbiji besar yang cocok digunakan sebagai bahan baku tempe. Kedelai berbiji besar umumnya diminati oleh industri tempe.

2. Benih bermutu dan berlabel

Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi (>85%). Pada umumnya benih bermutu dapat diperoleh dari benih berlabel yang sudah lulus proses sertifikasi. Benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak. Benih bermutu akan menghasilkan tanaman yang sehat, pertumbuhan lebih cepat dan seragam. 

3. Pegolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga dua kali (tergantung kondisi tanah). Tanah bekas pertanaman padi tidak perlu diolah (tanpa olah tanah = TOT), namun jerami padi perlu dipotong pendek.

Pada lahan yang baru pertama kali ditanami kedelai, benih perlu dikampur dengan rhizobium. Apabila tidak tersedia inokulan rhizobium (seperti Rhizoplus atau Legin), dapat digunakan tanah bekas tanaman kedelai yang ditaburkan pada barisan tanaman.

4. Pembuatan saluran drainase

Tanaman kedelai memerlukan air yang cukup dan tidak menghendaki kelebihan air/tanah becek selama pertumbuhannya. Saluran drainase diperlukan untuk mengalirkan air ke areal pertanaman guna menjaga kelembaban tanah optimal dan mengalirkan kelebihan air pada saat hujan.

Saluran drainase/irigasi dibuat dengan kedalaman 25-30 cm dan lebar 20 cm setiap 3-4 m. Fungsi saluran ini untuk mengurangi kelebihan air bila lahan terlalu becek, dan sebagai saluran irigasi pada saat tanaman perlu tambahan air.

Saluran drainase diperlukan untuk mengalirkan air ke areal pertanaman guna menjaga kelembaban tanah agar pertumbuhan tanaman kedelai optimal.

5. Pengaturan populasi tanaman

Populasi berkisar antara 350.000-500.000 tanaman/ha, kebutuhan benih 40-60 kg/ha, bergantung pada ukuran biji. Tanam dengan cara ditugal, jarak tanam 40 cm antarbaris, 10-15 cm dalam barisan, 2-3 biji per lubang. Pada musim hujan gunakan jarak tanam lebar (populasi sedang), pada musim kemarau gunakan jarak tanam rapat (populasi tinggi). Penanaman benih kedelai pada jarak tanam yang tepat akan menghasilkan populasi tanaman yang optimal bagi upaya peningkatan hasil kedelai.

5. Pengendalian OPT secara terpadu

Pengendalian OPT secara terpadu tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kedelai tetapi juga melestarikan lingkungan. Tahapan pelaksanaan pengendalian hama terpadu sbb:
  • Identifikasi jenis dan penghitungan kepadatan populasi hama.
  • Menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat hama.
Taktik dan teknik pengendalian:
(1) Mengusahakan tanaman selalu sehat, 
(2) Pengendalian secara hayati,
(3) Penggunaan varietas tahan,
(4) Pengendalian secara fisik dan mekanis, 
(5) Penggunaan feromon, dan
(6) Penggunaan pestisida kimia.

Hama utama kedelai yang harus diwaspadai dan dikendalikan adalah: lalat bibit (Ophiomyia phaseoli), ulat pemakan daun: ulat grayak (Spodoptera litura), ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites), ulat Heliotis sp., ulat penggulung daun (Lamproscma indicata), pengisap polong (Riptortus linearis, Nezara viridula, dan Piezodurus hybnert), penggerek polong (Etiella zinckenella), penggerek batang (Melanagromyza sojae), kutu kebul (Bemisia sp.), dan kutu daun (Aphisglycines).

Pengendalian secara biologis; antara lain dengan memanfaatkan musuh alami hama/penyakit, seperti: Trichogramma untuk penggerek polong Etiella spp. dan Helicoverpa armigera; Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV) untuk ulat grayak Spodoptera litura (SNPV) dan Helicoverpa armigera (HaNPV) untuk ulat buah, serta penggunaan feromon seks untuk ulat grayak.

Penggunaan pestisida dilakukan berdasarkan hasil pemantauan, hanya digunakan bila populasi hama telah melebihi ambang kendali. Pestisida dipilih sesuai dengan hama sasaran, dan dipilih yang terdaftar/diijinkan.

Penyakit utama adalah karat daun Phakopsora pachyrhizi, busuk batang, dan akar Schlerotium rolfsii dan berbagai penyakit yang disebabkan virus.

Penyakit karat daun dikendalikan dengan fungisida. Penyakit busuk batang dan akar dikendalikan dengan jamur Trichoderma harzianum. Untuk penyakit virus yang dikendalikan adalah vektornya (yaitu: kutu) dengan insektisida deltametrin (seperti Decis 2.5 EC) dosis 1 ml/l air, dan nitroguanidin/imidakloprit (seperti Confidor) dosis 1 ml/l air. Waktu pengendalian disesuaikan dengan kondisi pertanaman, umumnya umur 45-50 hari.

Tahapan pelaksanaan pengendalian gulma terpadu sbb:
  • Identifikasi jenis gulma: rumput, teki, atau daun lebar
  • Menentukan tingkat kepadatan gulma
  • Taktik dan teknik pengendalian: (1) Cara mekanis, (2) Kultur teknis, (3) Kimiawi (Herbisida), dan (4) Terpadu, mengkombinasikan beberapa komponen pengendalian.
  • Gulma yang tidak dikendalikan berpotensi menurunkan hasil kacang tanah hingga 70%.

KOMPONEN TEKNOLOGI PILIHAN

1. Penyiapan lahan

Pengolahan tanah tidak diperlukan jika kedelai ditanam pada lahan sawah bekas tanaman padi, jerami dapat digunakan sebagai mulsa. Mulsa berguna untuk menjaga kelembaban tanah, mengurangi serangan lalat kacang, dan menekan pertumbuhan gulma.

Pada lahan kering, pengolahan tanah perlu optimal agar tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu pembajakan dan penggaruan (perataan). Gulma atau sisa tanaman dibersihkan pada saat pengolahan tanah.

2. Pemupukan sesuai kebutuhan

Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, berikan berdasarkan hasil analisis tanah dan sesuai kebutuhan tanaman. Pupuk diberikan secara ditugal di sebelah lubang tanam atau disebar merata pada saat tanah masih lembab. Kedelai yang ditanam setelah padi sawah umumnya tidak memerlukan banyak pupuk. Penggunaan pupuk hayati seperti bakteri penambat N2 (Rhizobium) disesuaikan dengan kebutuhan, perhatikan waktu kadaluwarsa pupuk hayati. PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam menetapkan takaran pupuk dan amelioran. Tanaman kedelai memerlukan hara yang cukup untuk dapat berproduksi tinggi, baik yang telah tersedia di tanah atau melalui pemupukan.

3. Pemberian bahan organik

Bahan organik berupa sisa tanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dan kompos (humus) merupakan unsur utama pupuk organik yang dapat berbentuk padat atau cairan. Bahan organik bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah. Persyaratan teknis pupuk organik mengacu kepada Permentan No. 02/2006, kecuali diproduksi untuk keperluan sendiri. Pemberian pupuk organik dalam bentuk dan jumlah yang tepat berperan penting untuk keberlanjutan sistem produksi kedelai. Kotoran sapi yang telah matang merupakan pupuk organik yang potensial digunakan pada tanaman kedelai.

4. Amelioran pada lahan kering masam

Penggunaan amelioran ditetapkan berdasarkan tingkat kejenuhan Aluminium (Al) tanah dan kandungan bahan organik tanah. Kejenuhan Al memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat kemasaman (pH) tanah. Lahan kering masam perlu diberi kapur pertanian (dolomit atau kalsit) dengan takaran sebagai berikut:
  • pH tanah 4,5-5,3 sebanyak 2,0 t kapur/ha.
  • pH tanah 5,3-5,5 sebanyak 1,0 t kapur/ha.
  • pH tanah 5,5-6,0 sebanyak 0,5 t kapur/ha.

5. Pengairan pada periode kritis

Tanaman kedelai memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Pada kondisi kelebihan air dan kekeringan, tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Periode kritis tanaman kedelai terhadap kekeringan mulai pada saat pembentukan bunga hingga pengisian biji (fase reproduktif ). Pada lahan sawah, pengairan diberikan secukupnya menjelang tanaman berbunga dan fase pengisian polong.

6. Panen dan pascapanen

Panen yang tepat menentukan mutu biji dan benih kedelai. Panen dilakukan jika tanaman sudah masak, atau 95% polong telah berwarna coklat dan daun berwarna kuning. Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan. Tanaman kedelai yang telah dipanen dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada saat penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering.

Biji kedelai yang akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut sebenarnya telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri, kemudian dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %. Penjemuran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00-12.00 WIB. Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polong. Diantaranya dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan kayu atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung. Setelah biji terpisah, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran-kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Sebagai perkiraan dari batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai sekitar 18,2 %.

Sebagai tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %. 

PENUTUP

Teknologi PTT dapat meningkatkan pendapatan petani dari segi hasil yang lebih menguntungkan. Penerapan PTT Kedelai dapat dilakukan dalam upaya peningkatan produksi kedelai. Aplikasi PTT Kedelai di tingkat petani harus memperhatikan sumberdaya setempat (spesifik lokasi) dengan melibatkan partisipasi petani serta mengakomodasikan teknologi yang efektif, efisien, berwawasan lingkungan yang sinergistik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2009. Pedoman Umum PTT Kedelai. Departemen Pertanian, Jakarta.
Suryana, A., D. S. Damardjati, Marwoto, D.K.S Swastika, D.M Arsyad dan Y. Hilman. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian

Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) BPTP Jawa Barat
Jl. Kayuambon 80 Lembang
Bandung Barat 40391
Telp. 022-2786238 Fax. 022-2789846
E-mail:bptp-jabar@litbang.deptan.go.id
Website://jabar.litbang.deptan.go.id

    Download Buku Teknologi Penanaman Kedelai

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Teknologi Penanaman Kedelai ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    [Download] Buku Teknologi Penanaman Kedelai.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Teknologi Penanaman Kedelai. Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga kepada Anda beberapa berkas Buku Pertanian lainnya:


    Lihat juga beberapa berkas penting lainnya terkait dengan Pertanian dan Peternakan, di bawah ini.
    1. PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [ORIGINAL] [INTRANS] Baca Selengkapnya
    2. Buku Cara Mudah Sukses Budidaya Lobster Air Tawar dan Air Laut Oleh Alex S Baca Selengkapnya
    3. Buku Teknologi polimer industri pertanian Tehnologi oleh Medy Nathaliya Hadi Baca Selengkapnya
    4. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN [INTRANS] Baca Selengkapnya
    5. BUKU ORI HUKUM TATA NIAGA PRODUK PERTANIAN. M. GUNTUR HAMZAH RAJAWALI Baca Selengkapnya
    6. BUKU ORI TEKNOLOGI POLIMER INDUSTRI PERTANIAN PROF. DR. IR. BAMBANG ADMADI HA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    7. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK [INTRANS] Baca Selengkapnya
    8. BUKU ORI SISTEM PERTANIAN ORGANIK AGUS KARDINAN INTIMEDIA [INTRANS] Baca Selengkapnya
    9. BUKU ORI PENGANTAR ILMU PERTANIAN AGRARIS AGRIBISNIS INDUSTRI SOETRIONO ANIK S [INTRANS] Baca Selengkapnya
    10. Buku SERI BUDIDAYA, PETERNAKAN & PERTANIAN Cara Menanam Jambu Air, Bawang Putih, Anggrek, Ternak Kambing, Memelihara Burung Perkutut, Membuat Bandeng Presto, Hewan Penyubur Tanah oleh Neni Suhaeni Baca Selengkapnya
    11. Buku Dinamika Pembangunan Pertanian Baca Selengkapnya
    12. BUKU ANAK TONY WOLF - The Farm Tanah Pertanian/City Kota/Sea Laut/Woodland Hutan Baca Selengkapnya
    13. Buku Teknologi Benih Pertanian Oleh Indah Permanasari Baca Selengkapnya
    14. ORI BUKU LAPORAN PEMBANGUNAN DUNIA 2008 PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN SALEMBA [ORIGINAL] Baca Selengkapnya
    15. Buku Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi: Ekosistem, Komunitas, dan Lingkungan - Prof. Ir. Zoer’a Baca Selengkapnya
    16. Buku Original Buku Pertanian Buku Geografi Pertanian Dr. Eva Banowati & Sriyanto Penerbit Ombak Baca Selengkapnya
    17. Buku Kultur Jaringan Teori Dan Praktis Perbanyak Tanaman Secara In-Vitro - Netty Widyastuti Baca Selengkapnya
    18. Buku Materi Pokok Programa Dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian Edisi 1 - Soedarsono Thomas Baca Selengkapnya
    19. Buku Ekologi Hutan - Ir Indriyanto | Buku Sains Buku IPA Buku Pendidikan Buku Pertanian Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    20. Buku Statistika Dasar Bidang Perikanan dan Kelautan - Dian Ayunita Baca Selengkapnya
    21. Buku Keberdayaan Nelayan & Dinamika Ekonomi Pesisir - Kusnadi-soft cover Baca Selengkapnya
    22. Buku Pengembangan Produk Pangan Teori dan Implementasi - Hari Eko Irianto | Rajawali Grafindo Baca Selengkapnya
    23. Buku Kultur Jaringan, Teori dan Praktik - Dwi Hapsoro Baca Selengkapnya
    24. Buku Materi Pokok Morfologi Tumbuhan Edisi 1 - Hadisunarso Baca Selengkapnya
    25. Buku Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman Edisi Revisi - Ance Gunarsih Kartasapoetr Baca Selengkapnya
    26. Buku Fisiologi Hewan - Wiwi Isnaeni Baca Selengkapnya
    27. Buku BOTANI UMUM - Siti sutarmi (Jilid1-4) Baca Selengkapnya
    28. Buku Serangga dan Pengendalian Hayatinya - Dina Maulina Baca Selengkapnya
    29. Buku Ajar Agroklimatologi Bagi Mahasiswa - Budy Wiryono Baca Selengkapnya
    30. Buku Fisiologi Hewan Air - Ridwan Affandi Baca Selengkapnya
    31. Buku Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu : Materi Ternak Sapi Potong (Edisi Revisi) - BBPP Batu | Buku Pertanian Buku Sosial Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Buku Pembelajaran Buku Kuliah Penerbit MNC Publishing Buku Sekolah Baca Selengkapnya
    32. Buku Manajemen Pemulihan Ternak - Dr. Ir. Agus Budiarto, MS,dkk | Buku Manajemen Buku Teknologi Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    33. Buku Kambing Perah dan Prospek Pengembangannya - Aris Winaya Buku Pertanian Buku Peternakan Buku Pendidikan BUku Perguruan Tinggi Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    34. Buku DASAR -DASAR MANAJEMEN (PENDEKATAN APLIKASI BIDANG PERTANIAN) - Rahayu Relawati | Buku Ekonomi Buku Manajemen Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    35. Buku Rekam Jejak Penyuluhan Pertanian - Ferly P. Tambunan, SP, M.Agr | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Edukasi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    36. Buku KONSERVASI LAHAN HUTAN DAN PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI - joko Triwanto | Buku Kehutanan Buku Pertanian Buku Pendidikan Penerbit UMM Press Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    37. Buku Modul Diklat Pra Asesmen Inseminasi Buatan (IB) - BBPKH Cinara - Bogor | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Teknologi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    38. Buku Ekologi Hewan Tanah : Teori dan Praktik - Husamah, Abdulkadir Rahardjanto, Atok Miftachul H | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    39. Buku PERIKANAN BAGAN DAN ASPEK PENGELOLAANNYA - Prof. Dr. Sudirman MP | Buku PErtanian Buku PEternakan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    40. Buku HUTAN RAKYAT, FENOMENA ADAPTASI BUDAYA MASYARAKAT - Mahrus Aryadi | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    41. Buku Materi Diklat Pra Asesmen Juru Sembelih Halal - drh. Reni Indrawati & drh. Iskandar Muda .M.Sc. | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Pendidikan Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    42. Buku Pintar Peternakan Jilid 1- Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku Perguruan Tinggi Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    43. Buku Landreform : Reformasi Hukum Agraria bagi Petani Indonesia - Dr. I Gede Surata, SH., M.Kn | Buku Pertanian Buku Edukasi Buku Hukum Penerbit MNC Publishing Buku Referensi Baca Selengkapnya
    44. Buku MENANAM BENIH MENUJU INDONESIA JERNIH - Nazarudin Malik | Buku Pertanian Buku Pendidikan Buku PErgurua Tinggi Penerbit UMM PRESS Buku Kuliah Baca Selengkapnya
    45. Buku Teh di Indonesia – Nur Hidayat, dkk | Buku Pertanian Buku Perkebunan Buku Budidaya Buku Kuliah Penerbit Intrans Publishing Baca Selengkapnya
    46. Buku Teknologi Budidaya dan Pascapanen Manggis Berdaya Saing Ekspor - Martias, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Buku Tanam Tumbuhan Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    47. Buku Sukses Bertanam Semangka - Kuswandi, dkk | Buku Pertanian Buku Budidaya Tanaman Buku Edukasi Penerbit Bumi Aksara Baca Selengkapnya
    48. Buku Peraturan Pelaksana Undang - Undang Cipta Kerja di Bidang Kehutanan dan Pertanian No 23 Tahun 2021 | Buku Hukum Buku Politik Buku Sosial Penerbit Sinar Grafika Baca Selengkapnya
    49. Buku PESTISIDA ORGANIK Langkah Mudah Meramu Pestisida Organik Sendiri - Winarti Tim Redaksi Cemerlang | Lily Publisher Buku Pertanian Andi Publisher Baca Selengkapnya
    50. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    51. Buku Ekologi Tanaman - Sukmawati, Muh. Akhsan Akib, Iradhatullah Rahim dan Harsani Seri Pertanian Baca Selengkapnya
    52. Buku Kamus Poket Istilah Pertanian - Second Hope Baca Selengkapnya
    53. Buku Pembangunan Pertanian: Membangun Kedaulatan Pangan - Deepublish Baca Selengkapnya
    54. Buku Pertanian Terpadu: Model Rancangbangun & Penerapan Pada Zona Agroekosistem Lahan Kering - Deepublish Baca Selengkapnya
    55. Buku Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    56. Buku Ekonomi Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    57. Buku Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan - Prof. M.J. Saptenno dan J. Tjiptabudy Baca Selengkapnya
    58. Buku Potensi Dan Pemanfaatan Hasil Pertanian Desa Joho, Pracimantoro - Deepublish Baca Selengkapnya
    59. Buku Pengembangan Gelombang Extremely Low Frequency (ELF) Pada Produk Pertanian (Bab Khusus: Pengembangan Pada Susu Segar Dan Susu Pasteurisasi) - Deepublish Baca Selengkapnya
    60. Buku Pembangunan Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    61. Buku Tanah, Lingkungan Dan Pertanian Berkelanjutan - Deepublish Baca Selengkapnya
    62. Buku Pertanian Setelah Revolusi Hijau : Teknologi Masukan Rendah (Low External Input For Sustainable Agriculture) - Deepublish Baca Selengkapnya
    63. Buku Pengantar Tataniaga Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    64. Buku Barisan Deret dan Statistika Kajian Matematika Terapan pada Bidang Pertanian dengan Aplikasi Microsoft Excel - Rahmat Hendrawan dan Ari Budiharto Baca Selengkapnya
    65. Buku Barisan, Deret Dan Statistika Kajian Matematika Terapan Pada Bidang Pertanian Dengan Aplikasi Microsoft Excel - Deepublish Baca Selengkapnya
    66. Buku Keamanan Pangan : Membangun Pertanian dan Pangan Untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan - Syamsul Rahman Baca Selengkapnya
    67. Buku Konversi Limbah Pertanian Menjadi Karbon Aktif Dan Aplikasinya - Deepublish Baca Selengkapnya
    68. Buku Dasar - Dasar Pengindraan Jauh dan Aplikasinya Pada Bidang Pertanian - Arif Faisol Baca Selengkapnya
    69. Buku Pengemasan Data Dan Informasi Berbasis Internet Bagi Penyuluh Pertanian - Deepublish Baca Selengkapnya
    70. Buku Pertanian Dan Masa Depan - Deepublish Baca Selengkapnya
    71. Buku PENGANTAR ILMU PERTANIAN Agraris Agribisnis Industri Baca Selengkapnya
    72. Buku Sistem Pertanian Organik Agus Kardinan Baca Selengkapnya
    73. Buku Pembangunan Pertanian - Tim dosen Faperta UGM & Triwibowo Yudono Baca Selengkapnya
    74. Buku Hukum tata Niaga Produk Pertanian - Guntur Hamzah Baca Selengkapnya
    75. Buku Bioproses Limbah Pertanian - Yohanes Setiyo-SOFT COVER Baca Selengkapnya
    76. Buku Daya Saing Pertanian dalam Tinjauan Analisis - Soetriono Baca Selengkapnya
    77. BUKU PERTANIAN:PANDUAN LENGKAP DAN PRAKTIS BUDIDAYA BAWANG MERAH YANG PALING MENGUNTUNGKAN Baca Selengkapnya
    78. Buku Pertanian Alat Pertanian Memberantas Hama Membuat Pupuk Organik dan Sayuran Organik Baca Selengkapnya
    79. Buku BUDIDAYA TANAMAN / BUDIDAYA HEWAN / VANILI / SALAK PONDOK / PARE / PISANG / LIDAH BUAYA Baca Selengkapnya
    80. Buku Pertanian : Pintar Budidaya Udang Windu / Prospek Besar Budidaya Mujair / Prospek Cerah Budidaya Lele Organik / Sehat Dan Kaya Dengan Budidaya Ikan Garra Rupa / Sukses Beternak Lele Dumbo Dan Lele Lokal / Sukses Bisnis Udang Galah Baca Selengkapnya
    81. Buku Pertanian Alat Pertanian : Sukses Bertanam Vanili / Usaha Budidaya Sorgum / Sukses Bertanam Asparagus / Bertani Jeruk Purut / Budidaya Umbi Umbian / Intensif Budidaya Lidah Buaya Baca Selengkapnya
    82. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Jahe Lerak Olah Mengkudu Mahkola Dewa Rosella Dan Budidaya Rumput Laut Baca Selengkapnya
    83. Buku Peternakan : Potensi Besar Beternak Kambing Boerka / Beternak Kambing Dan Domba Tanpa Bau Angon dan Ngarit / Beternak Kambing Tanpa Bau Angon Dan Ngarit / Sukses Usaha Pembibitan Sapi Dan Kambing / Sukses Penggemukan Sapi Potong / Beternak Sapi Perah Baca Selengkapnya
    84. Buku Peternakan : Sukses Pembibitan Sapi Dan Kambing Baca Selengkapnya
    85. Buku Pertanian Alat Pertanian : Budidaya Karet Unggul / Budidaya Kayu Jati / Budidaya Sengon / Bertanam Kopi / Usaha Pembibitan 15 Kayu Unggulan / Budidaya Gaharu Baca Selengkapnya
    86. Buku Pertanian Pintar Membuat Kompos Dari Sampah Rumah Tangga Dan Limbah Pertanian Maupun Peternakan Baca Selengkapnya
    87. Buku Peternakan Pertanian Perikanan Sukses Meramu Sendiri Probiotik Baca Selengkapnya
    88. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Cabai Budidaya Rebung Bertanam Kentang Budidaya Okra Sayuran Dalam Pot Baca Selengkapnya
    89. Buku Prospek Tinggi Bertanam Kopi Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi Baca Selengkapnya
    90. Buku Pertanian Alat Pertanian Bertanam Brokoli Cabai Jagung Paprika Mangrove Dan Aneka Jamur Baca Selengkapnya
    91. Buku Wirausaha : usaha pembuatan pakan ikan konsumsi / Panduan Membuat Sendiri Bensin Dan Solar / sukses agribisnis minyak atsiri / Membuat Telur Asin Dan Telur Aneka Rasa /Mendidikan bank sampah Baca Selengkapnya
    92. Buku Saatnya Menerapkan Pertanian Tekno-Ekologis - Suprio Guntoro Baca Selengkapnya
    93. Buku Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian - Raharjo Baca Selengkapnya
    94. Buku Teknik Ternak Kambing Dengan Pakan Fermentasi Tanpa Ngarit Angon Baca Selengkapnya
    95. Buku Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan Baca Selengkapnya
    96. Buku Perikanan : Sukses Budidaya Gurami / Sukses Budidaya Lobster / Sukses Budidaya Ikan Kerapu / Usaha Pembibitan 9 Jenis Ikan Unggulan / Teknik Cerdas Budidaya Ikan Mas Baca Selengkapnya
    97. Buku Peternakan Cerdas Beternak Ayam Buras Petelur Dan Pedaging Baca Selengkapnya
    98. Buku Pertanian Seri Pertanian Modern Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani Baca Selengkapnya
    99. BUKU PERIKANAN BETERNAK IKAN PATIN BAWAL GURAMI NILA BELUT UDANG Baca Selengkapnya
    100. Buku Morfologi Tumbuhan oleh Gembong Tjitrosoepomo Baca Selengkapnya

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel