Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA
29 Agu 2019
Berikut ini adalah berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA. Download file format PDF. Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA:
Buku ini merupakan salah satu dari sejumlah buku yang ditulis pada tahun 2018 untuk menampilkan hasil program yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA dalam meningkatkan partisipasi dan mutu pendidikan. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan SMA dengan pemberian otonomi yang cukup besar bagi pengelola sekolah.
Dalam buku ini ditampilkan konsep MBS secara utuh, khususnya di SMA, serta kaitannya dengan program peningkatan mutu. Melalui otonomi yang cukup besar kepada manajemen sekolah, diharapkan sekolah memiliki kemampuan untuk melakukan proses pendidikan sesuai dengan konteks lokalnya. Bagaimanapun juga potensi, keunggulan dan kearifan lokal merupakan salah satu kekuatan yang dapat menjadi keunggulan sekolah. Melalui MBS pada akhirnya diharapkan dapat tercipta kemandirian sekolah.
Selain hal yang terkait konsep MBS, pada buku ini juga dipotret model pengelolaan sekolah yang saat ini terjdi di berbagai sekolah di Tanah Air. Pemilihan sekolah dilakukan atas dasar sampling, mengingat pada dasarnya setiap sekolah memiliki karakteristik pengelolaan yang khas.
Buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca, untuk memahami konsep MBS di SMA sekaligus membandingkannya dengan potret pengelolaan sekolah yang ada, sehingga muncul gagasan baru atau penguatan dalam manajemen SMA di masa yang akan datang.
Melalui buku ini pula diharapkan muncul spirit untuk terus menyediakan layanan SMA bermutu yang lebih dekat dengan masyarakat, sehingga pemenuhan hak masyarakat terhadap pendidikan dapat dipenuhi.
A. Latar Belakang
Manajemen Berbasis Sekolah atau disingkat MBS merupakan istilah yang banyak diungkap dalam dunia pendidikan. Istilah MBS atau School Based Management mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai dampak dari tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang relevan dengan kehidupan. Dengan kondisi itu, maka setiap sekolah dituntut untuk mengelola sendiri aktivitas satu an pendidikannya dan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sendiri kondisi sumberdaya yang ada di sekolahnya sehingga dapat menghasilkan outcome yang memiliki relevansi bagi kehidupan nyata.
Melalui MBS, kewenangan dalam pengelolaan sekolah, bertumpu kepada sekolah dan stakeholder terkait langsung. Dengan basis ini, fungsi manajemen sekolah lebih terbuka dan optimal, menghindarkan format sentralisasi dan birokratisasi yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi manajemen sekolah.
MBS juga didasarkan pada kenyataan bahwa setiap sekolah, layaknya setiap individu, memiliki keunikannya sendiri. Setiap sekolah memiliki karakteristik yang tidak dimiliki sekolah lain. Setiap sekolah memiliki konteks dan kondisi lokal yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk optimalnya proses pendidikan di tiap sekolah, maka sekolah perlu mengelola sekolah sesuai konteks lokal tersebut.
Demikian pula dengan pengelolaan sekolah. Untuk optimalnya pengelolaan pendidikan di satu sekolah, maka diperlukan manajemen pengelolaan yang unik yang disesuaikan dengan konteks lokal tersebut. Bagaimana setiap sekolah dikelola, selayaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebututihan sekolah, kondisi dan kebutuhan peserta didik, daya dukung lingkungan serta berbagai faktor lokal yang mewarnai. Atas dasar itulah kemudian muncul sebuah model pengelolaan sekolah dengan basis kondisi dan konteks sekolah itu sendiri, yang kemudian dikenal sebagai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Di Indonesia konsep ini muncul pertama kali pada tahun 2000. Secara resmi konsep ini tertuang dalam dokumen Undang-undang No. 25 tahun 2000 Rencana Strategis Pembangunan Nasional tahun 2000-2004, selanjutnya tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 51 UU Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.” Di sini jelas bahwa Manajemen Berbasis Sekolah merupakan prinsip dalam pengelolaan satuan pendidikan. Atas dasar itulah, maka prinsip MBS perlu disosialisasikan kepada seluruh sekolah agar dapat dipahami sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan.
B. Pengertian MBS
MBS adalah salah satu basis manajemen pengelolaan sekolah yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama secara partisipatif dari semua warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Model manajemen demikian ditujukan untuk memberikan kemandirian kepada sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Melalui MBS, setiap satuan pendidikan dapat menentukan kebijakan sendiri untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Pendekatan manajemen ini, merupakan satu sistem pengelolaan yang luas dalam berbagai aspek.
C. Tujuan MBS
Buku ini merupakan salah satu dari sejumlah buku yang ditulis pada tahun 2018 untuk menampilkan hasil program yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA dalam meningkatkan partisipasi dan mutu pendidikan. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan SMA dengan pemberian otonomi yang cukup besar bagi pengelola sekolah.
Dalam buku ini ditampilkan konsep MBS secara utuh, khususnya di SMA, serta kaitannya dengan program peningkatan mutu. Melalui otonomi yang cukup besar kepada manajemen sekolah, diharapkan sekolah memiliki kemampuan untuk melakukan proses pendidikan sesuai dengan konteks lokalnya. Bagaimanapun juga potensi, keunggulan dan kearifan lokal merupakan salah satu kekuatan yang dapat menjadi keunggulan sekolah. Melalui MBS pada akhirnya diharapkan dapat tercipta kemandirian sekolah.
Selain hal yang terkait konsep MBS, pada buku ini juga dipotret model pengelolaan sekolah yang saat ini terjdi di berbagai sekolah di Tanah Air. Pemilihan sekolah dilakukan atas dasar sampling, mengingat pada dasarnya setiap sekolah memiliki karakteristik pengelolaan yang khas.
Buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca, untuk memahami konsep MBS di SMA sekaligus membandingkannya dengan potret pengelolaan sekolah yang ada, sehingga muncul gagasan baru atau penguatan dalam manajemen SMA di masa yang akan datang.
Melalui buku ini pula diharapkan muncul spirit untuk terus menyediakan layanan SMA bermutu yang lebih dekat dengan masyarakat, sehingga pemenuhan hak masyarakat terhadap pendidikan dapat dipenuhi.
A. Latar Belakang
Manajemen Berbasis Sekolah atau disingkat MBS merupakan istilah yang banyak diungkap dalam dunia pendidikan. Istilah MBS atau School Based Management mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai dampak dari tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang relevan dengan kehidupan. Dengan kondisi itu, maka setiap sekolah dituntut untuk mengelola sendiri aktivitas satu an pendidikannya dan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sendiri kondisi sumberdaya yang ada di sekolahnya sehingga dapat menghasilkan outcome yang memiliki relevansi bagi kehidupan nyata.
Melalui MBS, kewenangan dalam pengelolaan sekolah, bertumpu kepada sekolah dan stakeholder terkait langsung. Dengan basis ini, fungsi manajemen sekolah lebih terbuka dan optimal, menghindarkan format sentralisasi dan birokratisasi yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi manajemen sekolah.
MBS juga didasarkan pada kenyataan bahwa setiap sekolah, layaknya setiap individu, memiliki keunikannya sendiri. Setiap sekolah memiliki karakteristik yang tidak dimiliki sekolah lain. Setiap sekolah memiliki konteks dan kondisi lokal yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk optimalnya proses pendidikan di tiap sekolah, maka sekolah perlu mengelola sekolah sesuai konteks lokal tersebut.
Demikian pula dengan pengelolaan sekolah. Untuk optimalnya pengelolaan pendidikan di satu sekolah, maka diperlukan manajemen pengelolaan yang unik yang disesuaikan dengan konteks lokal tersebut. Bagaimana setiap sekolah dikelola, selayaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebututihan sekolah, kondisi dan kebutuhan peserta didik, daya dukung lingkungan serta berbagai faktor lokal yang mewarnai. Atas dasar itulah kemudian muncul sebuah model pengelolaan sekolah dengan basis kondisi dan konteks sekolah itu sendiri, yang kemudian dikenal sebagai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Di Indonesia konsep ini muncul pertama kali pada tahun 2000. Secara resmi konsep ini tertuang dalam dokumen Undang-undang No. 25 tahun 2000 Rencana Strategis Pembangunan Nasional tahun 2000-2004, selanjutnya tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 51 UU Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.” Di sini jelas bahwa Manajemen Berbasis Sekolah merupakan prinsip dalam pengelolaan satuan pendidikan. Atas dasar itulah, maka prinsip MBS perlu disosialisasikan kepada seluruh sekolah agar dapat dipahami sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan.
B. Pengertian MBS
MBS adalah salah satu basis manajemen pengelolaan sekolah yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama secara partisipatif dari semua warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Model manajemen demikian ditujukan untuk memberikan kemandirian kepada sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Melalui MBS, setiap satuan pendidikan dapat menentukan kebijakan sendiri untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Pendekatan manajemen ini, merupakan satu sistem pengelolaan yang luas dalam berbagai aspek.
C. Tujuan MBS
MBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah untuk mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisip atif. Lebih rincinya, MBS bertujuan untuk:
D. Ruang Lingkup MBS
Melalui MBS, pihak manajemen sekolah diberi keleluasaan untuk mengatur dirinya sendiri dalam berbagai hal. Berhasil tidaknya sebuah sekolah dalam menjalankan proses pendidikan sepenuhnya tergantung pada manajemen sekolah. Ibarat nakhoda yang berlayar di tengah lautan, si nakhoda lah yang menentukan ke mana arah kapalnya menuju dan bagaimana teknisnya mengarungi lautan. Tentu, ada manual yang menjadi guidance bagaimana caranya mengendalikan kapal, tapi teknis apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika berlayar, sepenuhnya tanggungjawab nakhoda, dibantu oleh anak buah kapal.
MBS memiliki ruang lingkup yang luas meliputi berbagai aspek:
Hal-hal tersebut merupakan ruang lingkup MBS di mana setiap satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk mengelola kegiatan pendidikan di satuan pendidikan.
Hanya saja konsep desentralisasi model MBS itu kerapkali belum dipahami secara mendasar dan filosofis. Akibatnya, manajemen sekolah yang semestinya dapat melakukan berbagai hal secara mandiri, mereka tidak bisa melakukannya karena perlu dukungan aturan sebagai langkah melakukan kebijakan di sekolah. Hal demikian menyebabkan MBS tidak optimal. Seolah sekolah itu dikendalikan secara “autopilot” oleh pemerintah selaku pengelola pendidikan di satu wilayah.
Selain itu, MBS itu juga kerap diinterpretasikan secara beragam sehingga belum ditemukan model yang paling sesuai dengan kondisi nyata setiap sekolah di setiap kondisi yang sesuai dengan konteks lokalnya. Oleh karena itu perlu sebuah naskah tentang MBS yang disusun secara konseptual dan relevan sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.
Sebagai gambaran, Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA ini berisi antara lain:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian MBS
C. Tujuan MBS
D. Ruang Lingkup MBS
Bab II Konsep MBS
A. Pola Baru Manajemen Pendidikan Masa Depan
B. Konsep dasar MPMBS
C. Manfaat MBS
D. Asumsi dan Prinsip MBS
E. Fungsi-Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah
F. Pengertian Mutu Pendidikan
G. Tahapan Implementasi MBS
Bab III Implementasi MBS di SMA
A. Penyelenggaraan SMA
B. Prinsip Pengelolaan Satuan Pendidikan
C. Pengelolaan Satuan Pendidikan SMA
D. Ruang Lingkup Operasional MBS
E. Kewajiban Sekolah Pemerintah
F. Akuntabilitas Pengelolaan
Bab IV Profil MBS di SMA
Bab V Penutup
- meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia;
- meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama;
- meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah;
- meningkatkan kompetisi yang sehat antarsekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
D. Ruang Lingkup MBS
Melalui MBS, pihak manajemen sekolah diberi keleluasaan untuk mengatur dirinya sendiri dalam berbagai hal. Berhasil tidaknya sebuah sekolah dalam menjalankan proses pendidikan sepenuhnya tergantung pada manajemen sekolah. Ibarat nakhoda yang berlayar di tengah lautan, si nakhoda lah yang menentukan ke mana arah kapalnya menuju dan bagaimana teknisnya mengarungi lautan. Tentu, ada manual yang menjadi guidance bagaimana caranya mengendalikan kapal, tapi teknis apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika berlayar, sepenuhnya tanggungjawab nakhoda, dibantu oleh anak buah kapal.
MBS memiliki ruang lingkup yang luas meliputi berbagai aspek:
- MBS merupakan otonomi satuan pendidikan dalam mengelola pendidikan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepala sekolah dan guru dibantu komite sekolah dalam mengelola pendidikan.
- Kewenangan kepala sekolah untuk menentukan secara mandiri untuk satuan pendidikan yang dikelolanya dalam bidang manajemen, yang meliputi rencana strategis dan operasional, struktur organisasi dan tata kerja, sistem audit dan pengawasan internal; dan sistem penjaminan mutu internal.
Hal-hal tersebut merupakan ruang lingkup MBS di mana setiap satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk mengelola kegiatan pendidikan di satuan pendidikan.
Hanya saja konsep desentralisasi model MBS itu kerapkali belum dipahami secara mendasar dan filosofis. Akibatnya, manajemen sekolah yang semestinya dapat melakukan berbagai hal secara mandiri, mereka tidak bisa melakukannya karena perlu dukungan aturan sebagai langkah melakukan kebijakan di sekolah. Hal demikian menyebabkan MBS tidak optimal. Seolah sekolah itu dikendalikan secara “autopilot” oleh pemerintah selaku pengelola pendidikan di satu wilayah.
Selain itu, MBS itu juga kerap diinterpretasikan secara beragam sehingga belum ditemukan model yang paling sesuai dengan kondisi nyata setiap sekolah di setiap kondisi yang sesuai dengan konteks lokalnya. Oleh karena itu perlu sebuah naskah tentang MBS yang disusun secara konseptual dan relevan sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.
Sebagai gambaran, Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA ini berisi antara lain:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian MBS
C. Tujuan MBS
D. Ruang Lingkup MBS
Bab II Konsep MBS
A. Pola Baru Manajemen Pendidikan Masa Depan
B. Konsep dasar MPMBS
C. Manfaat MBS
D. Asumsi dan Prinsip MBS
E. Fungsi-Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah
F. Pengertian Mutu Pendidikan
G. Tahapan Implementasi MBS
Bab III Implementasi MBS di SMA
A. Penyelenggaraan SMA
B. Prinsip Pengelolaan Satuan Pendidikan
C. Pengelolaan Satuan Pendidikan SMA
D. Ruang Lingkup Operasional MBS
E. Kewajiban Sekolah Pemerintah
F. Akuntabilitas Pengelolaan
Bab IV Profil MBS di SMA
Bab V Penutup
Download Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Download File:
Download Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA.pdf
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA. Semoga bisa bermanfaat.
Tambahan:
Terkait dengan berkas Buku, silahkan lihat juga beberapa berkas rekomendasi lainnya.
Terkait dengan berkas Buku, silahkan lihat juga beberapa berkas rekomendasi lainnya.
- Buku Juknis Bantuan Pusat Kegiatan Gugus PAUD 2019
- Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA
- Buku Manual Kelas Pendampingan Online PKP Bagi Guru Inti dan Guru Sasaran
- Buku Materi dan Latihan Soal Tes CPNS 2019 Gratis Lengkap
- Buku PJOK Guru dan Siswa Kelas 4 SD Kurikulum 2013 Terbaru
- Buku PJOK Guru dan Siswa Kelas 5 SD Kurikulum 2013 Terbaru
- Buku PJOK Guru dan Siswa Kelas 6 SD Kurikulum 2013 Terbaru
- Buku Panduan Aplikasi Dapodikdasmen Versi 2020
- Buku Pembenahan Manajemen Keuangan Sekolah SMK
- Buku Petunjuk Pendaftaran SSCN 2019 (Sistem Seleksi CPNS Nasional Tahun 2019)
- Buku SMK Dukung Sumber Daya Manusia (SDM) "Tol Langit"
- Buku Seri Manual GLS Guru sebagai Teladan Literasi
- Buku Seri Manual GLS Literasi Berimbang
- Dokumen Gerakan Literasi Sekolah
- Kepemimpinan Perubahan (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Kumpulan Kisi Kisi Lengkap untuk CPNS (Kisi Kisi TKD CPNS TWK TIU TKP)
- Literasi Digital Kepala Sekolah (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Modul Pengelolaan Keuangan Sekolah (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Modul Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru (MPPKS - PKG)
- Panduan Penggunaan E-Rapor SMK 5.0.0
- Panduan Penyelenggaraan Program Pendidikan 4 (Empat) Tahun pada SMK
- Panduan Rencana Induk Revitalisasi (RIR) SMK Tingkat Sekolah
- Pedoman RIR SMK Pengembangan Fasilitas Sarana dan Prasarana SMK
- Pengelolaan Kurikulum Sekolah (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Pengelolaan Peserta Didik (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Pengembangan Kewirausahaan (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Pengembangan RKS (Rencana Kerja Sekolah) - Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
- Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan
- Penilaian Pendidikan (Sistem Penilaian Hasil Belajar dan Kemampuan Guru Melaksanakan Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013)
- Peningkatan Mutu Pendidikan SMK Melalui Revitalisasi Berkelanjutan
- Praktik Baik Pembelajaran HOTS, Kepemimpinan Sekolah dan Perkuliahan Calon Guru
- Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Teknik Analisis Manjemen Kepala Sekolah (Materi Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah)
- Vocational Education Policy, White Paper SMK 2019 Kemdikbud