Pembuatan Pakan Bentuk Crumble

Berikut ini adalah berkas mengenai Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble dalam Buku Proses Industri Pakan. Download file format PDF. Mudah-mudahan berkas mengenai inovasi Produk Pakan Bentuk Crumble ini bisa menjadi referensi bagi para peternak dalam rangka pengadaan pakan yang berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.

Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble
Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble

Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas mengenai Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble dalam Buku Proses Industri Pakan:

Buku Proses Industri Pakan ini ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Yuli Retnani, MSc. Diterbitkan oleh PT Penerbit IPB Press Kampus IPB Taman Kencana Bogor Tahun 2014.

Buku Diktat ini disusun sebagai pegangan bagi mahasiswa S-1 semester 6 yang mengambil mata kuliah NTP 313 Industri pakan, maupun untuk civitas akademika serta masyarakat umum.

Diktat ini merupakan cetakan kedua dari buku Proses Industri Pakan, cetakan pertama yang telah diterbitkan oleh IPB Press pada tahun 2014 dan telah mengalami beberapa revisi. Diktat ini disusun dengan harapan memberikan informasi yang berkaitan dengan industri pakan yang meliputi berbagai aspek di antaranya pemilihan dan pembeliaan bahan baku industri pakan, alur proses industri pakan, teknik dan proses produksi pakan, produk industri pakan, teknik pengemasan produk industri pakan, serta perubahan fisik dan nutrisi bahan selama processing.

Produk Pakan Bentuk Crumble

Crumble adalah pakan berbentuk butiran yang dibuat melalui proses penghancuran pellet ke bentuk butiran kasar atau granula. Berbeda dengan pelet, crumble lebih disukai oleh ternak unggas dan lebih baik disesuaikan dengan tempat pakan mekanik. Crumble kadang-kadang mengurangi kerugian dari pelet yang sulit dikunyah, ditelan, dan dicerna. Perbedaannya dengan pakan hasil gilingan, crumble memiliki keuntungan, yaitu mengurangi debu pakan, bentuk tidak harus beraturan, dan granula (Ensminger et al. 1990).

Pemberian makanan dalam bentuk crumble dapat meningkatkan berat badan serta memperbaiki konversi makanan dibandingkan dengan makanan bentuk halus. Hal ini mempunyai arti ekonomis bagi peternakan ayam broiler karena menurut perkiraan makanan berbentuk crumble mampu menghasilkan bobot tubuh sekitar 25% dari ayam yang diberi makan bentuk halus (Schaible 1976).

Hal tersebut juga didukung oleh Ewing (1963) dan North (1978) yang mengemukakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari pemberian makanan berbentuk crumble atau pellet adalah ayam lebih banyak makan dibandingkan dengan pakan mash, dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan efisiensi dalam penggunaan makanan, mengurangi sisa makanan, dan memperbaiki palatabilitas. Selanjutnya Tabib et al. (1984) menyatakan bahwa makanan unggas dalam bentuk crumble dan pelet lebih praktis karena keseragaman dalam mengonsumsi makanan dan dapat memperbaiki daya cerna makanan, sehingga hasilnya dapat menambah kecepatan pertumbuhan dan konversi makanan yang baik.

Alat-alat teknologi pakan yang digunakan untuk mengolah bahan baku adalah crumbler. Crumbler atau mesin pemecah pelet biasanya digunakan untuk memecah pelet menjadi bongkahan partikel yang lebih kecil baik ukuran panjang dan diameternya. Mesin tersebut digunakan untuk memecah pelet menjadi bentuk butiran atau granula atau pecahan (crumble) dan biasanya diberikan pada ternak seperti ayam broiler, benur ikan, dan udang. Crumbling adalah proses penggilingan atau pemecahan pelet menjadi partikel yang kasar atau berbentuk granular.

Proses sederhana pembuatan pakan berbentuk crumble adalah semua bahan di giling jadi tepung, kemudian di aduk hingga rata, setelah itu mengalami penguapan dengan panas antara 80–900C. Kemudian pakan tersebut dimasukkan ke dalam mesin crumble sambil di tekan-tekan, sehingga butiran berbentuk crumble berjatuhan.

Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kualitas produk pelet dan crumble adalah uji kadar air, aktivitas air, tingkat kehalusan, dan rataan ukuran partikel, serta uji sifat fisik meliputi berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, dan laju alir.

Pengukuran kadar air dengan menggunakan Infrared Moisture Meter model F-IA Kett (Gambar 21) dengan meletakkan alat pada bidang datar, jarum skala digeser pada titik nol dan diperhatikan jarum balance, kemudian putar salah satu kaki penyangganya, sehingga jarum balance mengarah ke posisi nol. Lima gram sampel diletakkan pada piringan sampel kemudian disinari oleh lampu Infrared, jarak penyinaran dapat diatur dengan memutar kaki penopangnya. Penyinaran dapat dilakukan selama 15 menit, dengan menekan tombol sampai lampu menyala. Setelah 15 menit lampu dimatikan, jarum skala digeser, sehingga jarum balance menunjukkan angka nol. Pengukuran tersebut diulangi sampai sampel mencapai berat konstan dan berat sampel dihitung sebagai berat akhir. 

Aktivitas air (Aw) merupakan kondisi air bebas yang terkandung dalam suatu bahan yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan dan reaksi biologis maupun kimiawi. Besarnya nilai Aw dalam bahan dapat diukur dengan menggunakan Aw meter.

Aw meter dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan dengan menggunakan BaCl2 kemudian dibiarkan selama 3 jam sampai jarum Aw meter menunjukkan angka 0,9 (Syarief dan Halid 1993) karena larutan garam BaCl2 mempunyai kelembaban garam jenuh sebesar 90%. Aktivitas air diukur dengan cara memasukkan bahan/produk ke dalam Aw meter kemudian ditutup dan dibiarkan selama 3 jam, setelah itu pembacaan dilakukan dengan melihat jarum Aw meter dan suhu sebagai faktor koreksi.

Alat yang dipakai untuk menentukan tingkat kehalusan, keseragaman, dan ukuran partikel pelet adalah dengan menggunakan vibrator ball mill german the sieve analisis nomor mesh 4, 8, 16, 30, 50, 100, dan 400. Menurut Henderson dan Perry (1976) tingkat kehalusan diukur dengan cara menimbang bahan sebanyak 500 gram dan diletakkan pada bagian paling atas dari sieve kemudian dilakukan penyaringan. Bahan yang tertinggal pada setiap saringan ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. 

Tingkat kehalusan bahan diketahui setelah didapatkan dan diperhitungkan dengan nomor perjanjian besar sampel (%) pada tiap mesh.

Besarnya ukuran partikel mash dan pelet dapat dikategorikan ke dalam nilai
Tingkat Kehalusan (TK) dengan ketentuan sebagai berikut.
  1. Nilai tingkat kehalusan 4,1 ≤ x ≤ 7,0 : kategori bahan kasar.
  2. Nilai tingkat kehalusan 2,9 ≤ x < 4,1 : kategori bahan sedang.
  3. Nilai tingkat kehalusan x < 2,9 : kategori bahan halus.

Ukuran partikel berpengaruh terhadap kualitas pelet yang dihasilkan, agar diperoleh nilai PDI yang sesuai standar. Sebelum proses pelleting, bahan baku digiling terlebih dahulu hingga mencapai ukuran partikel dan tekstur bahan yang halus dengan kerapatan yang tinggi, sehingga pelet yang dihasilkan akan kuat dan tidak mudah rapuh, salah satu pabrik pakan terbesar di Indonesia memiliki standar persentase ukuran partikel bahan baku penyusun adonan pakan untuk dibentuk menjadi produk pelet dan crumble, yaitu jumlah partikel halus (fine) minimal 70% dan optimal 75%, sehingga akan didapatkan kerapatan pelet yang baik. Pengukuran ukuran partikel tersebut diukur dengan melakukan uji kehalusan (modulus of finenes), sehingga diperoleh persentase yang sesuai standar. Ukuran partikel rata-rata dihitung sesuai dengan Henderon dan Perry (1976), yaitu menggunakan rumus = (0,0041) x 2 TK x 2,54 cm.

Berat jenis diukur menggunakan prinsip hukum Archimedes, yaitu dengan melihat perubahan volume aquades pada gelas ukur (100 ml) setelah memasukkan bahan-bahan yang massanya telah diketahui ke dalam gelas ukur tersebut. Di dalam gelas ukur dilakukan pengadukkan untuk mempercepat hilangnya udara antarpartikel ransum selama pengukuran. Pembacaan volume akhir dilakukan setelah volume menjadi konstan. Perubahan volume aquades merupakan volume bahan yang sesungguhnya.

Kerapatan bahan akan dihitung dengan mencurahkan bahan dengan bobot tertentu ke dalam gelas ukur (100 ml). Metode pemasukan bahan ke dalam gelas ukur sama untuk setiap pengamatan, baik cara maupun ketinggian pencurahan. Pencurahan ransum dibantu corong plastik dan sendok teh, guna meminimumkan penyusutan volume curah ransum akibat pengaruh gaya berat ransum itu sendiri saat dicurahkan dan perlu dihindari terjadinya guncangan pada gelas ukur. Kerapatan bahan dinyatakan dalam satuan S1 yaitu g/cm3 dan dihitung dengan cara membagi berat dengan volume yang ditempatinya. 

Kerapatan pemadatan bahan ditentukan dengan cara yang sama dengan penentuan kerapatan, tetapi volume bahan dibaca setelah dilakukan proses pemadatan dengan cara menggetarkan gelas ukur dengan alat shaker selama lima menit sampai volume tidak berubah lagi. Besarnya nilai kerapatan pemadatan bahan sangat tergantung pada intensitas proses pemadatan bahan. Sementara volume yang dibaca merupakan volume terkecil yang diperoleh selama penggetaran. Kerapatan pemadatan bahan dinyatakan dalam satuan S1, yaitu g/cm3. Dihitung dengan cara membagi berat ransum (gram) dengan volume ruang ransum setelah pemadatan (cm3). 

Pengukuran sudut tumpukan bahan (ST) dilakukan dengan menjatuhkan bahan pada ketinggian tertentu melalui corong pada bidang datar. Sebagai alas bidang datar akan digunakan kertas berwarna putih. Ketinggian bahan harus berada dibawah corong. Pengukuran diameter dilakukan pada sisi yang sama pada semua pengamatan dengan bantuan mistar dan segitiga siku-siku.

Sudut tumpukan bahan dinyatakan dengan satuan derajat (o) dan dapat ditentukan dengan mengukur diameter dasar (d) dan tinggi (t) bahan, sedangkan (n) adalah ketinggian tertentu untuk menjatuhkan bahan. 

Laju alir pelet (w) merupakan fungsi dari diameter lubang (D) dan sudut tumpukan (α). Orr (1966) dalam Sing dan Heldman (1984) menyatakan bahwa koefisien pembuangan (Cc) berkisar antara 0,5–0,7. 

Aplikasi pada Ternak

Pakan komersil bentuk crumble ini dapat diberikan kepada ternak ayam broiler. Broiler merupakan hasil rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi ransum rendah, siap dipotong pada usia relatif muda, dan menghasilkan kualitas daging berserat lunak (North dan Bell 1990).

Budi daya ayam broiler telah dikembangkan sejak lama, sehingga kemajuan penampilan ayam broiler pada saat ini semakin baik (Amrullah 2003). Menurut Didinkaem (2006), ayam broiler mampu membentuk 1 kg daging atau lebih hanya dalam waktu 30 hari dan bisa mencapai 1,5 kg dalam waktu 40 hari. Biasanya ayam broiler dipanen setelah umurnya mencapai 45 hari dengan bobot badan berkisar 1,5–2,5 kg. Pertumbuhan broiler dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain genetik, nutrisi ransum, kontrol penyakit, kandang, dan manajemen produksi (Pond et al. 1995).

Menurut Ditjenak (2007) ayam broiler dapat tumbuh cepat dan bisa dipotong dalam waktu 35 hari atau lebih karena broiler merupakan hasil seleksi bibit unggul. Poultry Indonesia (2003) menyebutkan bahwa saat ini ada beberapa strain ayam pedaging yang banyak terdapat di pasar Indonesia, di antaranya Cobb, Hubbard, New Lohmann, Ross, dan Hybro. Strain Cobb merupakan bibit broiler yang paling populer di dunia saat ini. Strain ini adalah produk hasil riset dalam jangka waktu yang cukup lama dengan menggunakan teknologi modern yang telah dikembangkan lebih dari 15 tahun. Mulyantono (2003) mengungkapkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh strain Cobb. Keunggulan yang dimiliki oleh strain Cobb adalah daya hidup mencapai 98%, bobot badan (38 hari) mencapai 1,7 kg, konversi pakan mencapai 1,8, manajemen pemeliharaan relatif mudah, kualitas sepanjang tahun relatif stabil, dan manajemen transfortasi DOC bagus. Kelemahan strain Cobb adalah jumlah produksi masih terbatas, pertambahan bobot badan sampai umur empat minggu cenderung lambat, sedangkan keunggulan strain Cobb menurut Cobb-Vantress (2007) antara lain tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, kualitas daging yang baik, nilai konversi pakan yang rendah dan dapat meminimalkan biaya produksi, sehingga meningkatkan pendapatan peternak.

Keunggulan ini tidak hanya berlaku di wilayah beriklim sedang, tetapi juga di wilayah iklim tropis. Secara umum ransum didefinisikan sebagai campuran dari berbagai bahan makanan yang diberikan kepada ternak untuk mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu (Pond et al. 1995). Ransum yang diberikan kepada ternak ayam broiler harus mengandung nutrisi yang cukup dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Menurut Wahju (1997) ransum ayam broiler harus mengandung energi yang cukup untuk membantu reaksi-reaksi metabolik, menyokong pertumbuhan, dan mempertahankan suhu tubuh. Selain itu, ayam membutuhkan protein yang seimbang, fosfor, kalsium, dan trace mineral serta vitamin yang sangat penting selama tahap permulaan hidupnya. Ransum starter merupakan ransum yang diberikan pada saat ayam broiler berumur 1–4 minggu (Direktorat Bina Produksi 1997).

Pemberian ransum pada ayam broiler hendaknya benar-benar dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan oleh tubuh ternak, sehingga penggunaan ransum lebih efisien. North dan Bell (1990) menyatakan bahwa bentuk ransum ayam ada tiga macam, yaitu mash, crumble, dan pelet. Pemberian ransum dalam bentuk mash biasanya kurang efisien karena banyak yang tercecer. Oleh karena itu, pada umumnya ransum ayam broiler diberikan dalam bentuk crumble atau pelet agar penggunaannya lebih efisien. Cara yang umum untuk meningkatkan nutrisi suatu bahan pakan ternak adalah mengurangi ukuran partikel bahan tersebut dengan memotong, menggiling, dan memadatkan atau disebut juga pelet (Ensminger et al. 1990).

Menurut North dan Bell (1990), ransum bentuk crumble dibuat dari pellet yang digiling kembali dan merupakan tipe bentuk pertengahan antara ransum mash dan pellet yang pemberiannya dimulai dari ayam umur sehari sampai dipasarkan. Ransum dalam bentuk crumble dapat mengurangi ransum yang terbuang atau tercecer dan ayam dapat mengonsumsi lebih baik dibandingkan dengan ransum bentuk mash (Gillespie 2004). Butcher dan Nilipour (2007) menambahkan bahwa ransum bentuk crumble juga dapat meningkatkan konsumsi dan mengurangi jumlah ransum yang terbuang. Crumble adalah ransum bentuk pelet yang dipecah menjadi bentuk butiran dengan tujuan untuk memperkecil ukuran agar dapat dikonsumsi oleh ternak. Salah satu sifat fisik crumble yang digunakan sebagai standar kualitas pada beberapa pabrik pakan adalah nilai durability-nya. Durability merupakan salah satu uji yang digunakan untuk menentukan daya tahan pelet terhadap kikisan. Secara umum standar nilai durability crumble pada pabrik pakan berkisar minimal 80–90% dan menurut Doizer (2001), nilai durability ransum broiler berbentuk pelet yang baik minimal sebesar 80%.

Persyaratan mutu standar untuk ayam ras pedaging (broiler starter) menurut SNI No. 01-3930-1995 dapat dilihat berikut ini. Persyaratan mutu standar ransum ayam broiler starter:

Kandungan Nutrisi dan Jumlah:
  • Kadar air (maksimum) (%) 14,0
  • Protein kasar (%) 18,0–23,0
  • Lemak kasar (%) 2,5–7,0
  • Serat kasar (maksimum) (%) 5,0
  • Abu (%) 5,0–8,0
  • Calsium (%) 0,9–1,2
  • Fosfor tota (%) 0,7–1,0
  • Aflatoxin (maksimum) (ppb) 50
  • Lisin (minimum) (%) 1,1
  • Methionin (minimum) (%) 0,5
Sumber: Direktorat Bina Produksi (1997)

Menurut Behnke dan Beyer (2007) klasifikasi ukuran partikel pakan bentuk crumble terdiri dari crumble kasar (> 4,0 mm), crumble sedang (> 1,5 sampai ≤ 4,0 mm), dan crumble halus (≤ 1,5 mm), pemberian crumble kasar dan sedang tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan, tetapi pemberian crumble kasar dan sedang berbeda nyata terhadap pertambahan bobot badan bila dibandingkan dengan crumble halus.

    Download Buku Proses Industri Pakan

    Selengkapnya mengenai Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble dan pembahasan lengkapnya silahkan lihat dan unduh berkas Buku Proses Industri Pakan pada link di bawah ini:

    Download Buku Proses Industri Pakan.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas mengenai Pembuatan Produk Pakan Bentuk Crumble (Buku Proses Industri Pakan). Semoga bisa bermanfaat.

    Kami rekomendasikan juga beberapa buku dan berkas penting lainnya terkait dengan pakan dan peternakan, di bawah ini.
    • Membuat Sendiri Pakan Ikan Murah & Praktis Lihat Buku
    • Membuat Pakan Ternak & Unggas Dari Limbah Peternakan Lihat Buku
    • Buku Inovasi Manajemen Pakan Ternak - Desy Cahya Widianingrum - [Intrans] Lihat Buku
    • Membuat Pakan Ternak & Unggas dari Limbah Peternakan Suprio Guntoro - AgroMedia Pustaka Lihat Buku
    • SFU Usaha Pembuatan Pakan Ikan Konsumsi Bagas Dharmawan - Pustaka Baru Lihat Buku
    • Membuat Sendiri Pakan Ikan Murah dan Praktis RGB Gunawan - AgroMedia Pustaka Lihat Buku
    • Budi Daya Nila Organik Dengan Biaya Pakan Rp 0 Bayu Nugroho - Agromedia Pustaka Lihat Buku
    • Buku Pengelolaan Hijauan Pakan Ternak dalam Sistem Peternakan Tradisional - Yusuf Akhyar Sutaryono Lihat Buku
    • Buku Budidaya Ikan Nila Mulai dari Pembenihan Pembesaran Pengembangan Usaha Kebutuhan Pakan Masalah Hama Penyakit dan Pemanenan Hingga Analisis Usaha Budidaya Ikan Nila Lihat Buku
    • Budidaya Nila Organik Dengan Biaya Pakan Rp 0 Lihat Buku
    • Membuat Sendiri Pakan Ikan Murah & Praktis - Rgb Gunawan Lihat Buku
    • Probiotik Suatu Tinjauan Keilmuan Baru Bagi Pakan Budidaya Perikanan Prof. Dr. Ir. Feliatra, Dea - Kencana Lihat Buku
    • Buku Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi: Edisi Revisi - Deepublish Lihat Buku
    • Buku Beternak Itik Petelur Dengan Pakan Berbasis Bahan Lokal - Deepublish Lihat Buku
    • Pakan dan Vitamin Total Konslet Lovebird Konslet Fighter Durasi Lihat Buku
    • Buku Tabel Komposisi Pakan Untuk Indonesia - Deepublish Lihat Buku
    • Buku Penuntun Praktikum Teknik Produksi Pakan Alami - Atika Marisa Lihat Buku
    • Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia Peternakan Lihat Buku
    • Buku Teknik Ternak Kambing Dengan Pakan Fermentasi Tanpa Ngarit Angon Lihat Buku
    • Buku Peternakan : Membuat Pakan Fermentasi Untuk Ternak Ruminansia / Membuat Pakan Fermentasi Unggas dan Jamu Unggas / Budidaya Lebah Madu Lihat Buku
    • Lurik Prasojo Hujan Gerimis Putih Pakan Putih Lihat Buku
    • Buku Wirausaha : usaha pembuatan pakan ikan konsumsi / Panduan Membuat Sendiri Bensin dan Solar / sukses agribisnis minyak atsiri / Membuat Telur Asin dan Telur Aneka Rasa /Mendidikan bank sampah Lihat Buku
    • Buku Agribisnis Bioflok Lele Kematian 3% Hemat Pakan 20% Lihat Buku
    • Buku Original Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Ternak UB Press Lihat Buku
    • Buku Magot Pakan Ikan Protein Tinggi Lihat Buku
    • Pakan Ikan formulasi pembuatan dan pemberian by Ghufran Lihat Buku
    • Araska Publisher - Mengolah Limbah Organik Menjadi Pakan Ternak Untuk Program Penggemukan Sapi Kambing Unggas Ikan Lihat Buku
    • Buku Teknologi Pengawetan Pakan Hijauan UB Press Lihat Buku
    • Pakan Ikan Alami - Abbas Siregar Djarijah Lihat Buku
    • Buku Peternakan Membuat Pakan Fermentasi Unggas dan Jamu Pakan Fermentasi Ternak Ruminansia Lihat Buku
    • Buku Wirausaha Modern Usaha Pembuatan Pakan Ikan Panduan Membuat Bensin Minyak Atsiri Lihat Buku
    • Buku Perikanan : Budi Daya Nila Dilengkapi Dengan Formula Pembuatan Pakan Mandiri Lihat Buku
    • Teknik Membuat Biskuit Pakan Ternak dari Limbah Pertanian Lihat Buku
    • Buku Peternakan Panduan Membuat Pakan Fermentasi Untuk Ternak Ruminansia Kambing Domba Sapi Kerbau Lihat Buku
    • Buku Industri Pakan Ternak Lihat Buku
    • Buku Original Aditif Pakan Unggas Pengganti Antibiotik UB PRESS Lihat Buku
    • Packing kiloan / packing ikan / packing pakan ikan dlm jumlah banyak Lihat Buku
    • Buku Agribisnis Panduan Praktis Pakan Ikan Lele Lihat Buku
    • Buku Teknik Membuat Biskuit Pakan Ternak Dari Limbah Pertanian Lihat Buku
    • Magot : Pakan Ikan Protein Tinggi Lihat Buku
    • Buku Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Ternak Lihat Buku
    • Pakan Ikan Alami - Abbas Siregar Djarijah Buku Asli HVS Lihat Buku
    • Buku Ilmu Bahan Pakan Ternak dan Formulasi Pakan Unggas Lihat Buku
    • Panduan Praktis Pakan Ikan Konsumsi Lihat Buku
    • Buku Pengelolaan Hijauan Pakan Ternak dalam Sistem Peternakan Tradisional - BW Lihat Buku
    • Pakan Ikan Alami - Ir. Abbas Siregar Djarijah Lihat Buku
    • Buku Bioflok Lele Kematian < 3% dan Hemat Pakan 20% Lihat Buku
    • Buku Original Panduan Praktis Pakan Ikan Konsumsi - Tim Penulis CMK - PS Lihat Buku
    • Buku Agribisnis Pakan Sapi Potong Lihat Buku
    • Buku Peternakan 30 Pakan Ayam Kampung Lihat Buku
    • Hijauan pakan Tropik - Lihat Buku
    • Buku Beternak Ayam Broiler; Tanpa Bau, Tanpa Vaksin, Hemat Biaya Dengan Pakan Fermentasi Lihat Buku
    • Membuat Pakan Ternak & Unggas Dari Limbah Peternakan Lihat Buku
    • Buku Nila Nirwana 3 : Varietas Paling Cepat Panen / Budi Daya Ikan Nila / Budi Daya Nila Organik Dengan Biaya Pakan Rp 0 Lihat Buku
    • Budi Daya Nila Organik dengan Biaya Pakan Rp.0 Lihat Buku
    • Buku Original Teknologi Pengolahan Bahan Pakan Ternak Lihat Buku
    • Membuat pakan ternak & unggas dari limbah peternakan / suprio guntoro Lihat Buku
    • Buku Peternakan 30 Pakan Ayam Kampung Lihat Buku
    • Buku Peternakan Pakan Itik Lihat Buku
    • Membuat Sendiri Pakan Ikan Murah dan Praktis Lihat Buku
    • Botol Kemasan Pakan Ikan /Gram Lihat Buku
    • Panduan Praktis Pakan Ikan Lele Lihat Buku
    • Buku Peternakan Budidaya Ayam Kontes Serama Dilengkapi Cara Penangkaran Hingga Memilih Pakan Lihat Buku
    • Buku Peternakan Membuat Pakan Fermentasi Unggas dan Jamu Unggas Lihat Buku
    • Buku - Pakan Ikan Lihat Buku
    • Buku Ilmu Bahan Pakan Ternak dan Formulasi Pakan Unggas - UB Press Lihat Buku
    • Penerbit Indoliterasi - Buku Produksi Pakan Buatan Lihat Buku
    • Buku Perikanan Lele Mutiara Panen Cepat/Pakan Hemat 20%/Tumbuh Seragam Lihat Buku
    • Teknik Membuat Biskuit Pakan Ternak Dari Limbah Pertanian Lihat Buku
    • Pakan Udang Windu (Penaeus Monodon) - Sri Umiyati. Dkk" Lihat Buku
    • Penerbit Indoliterasi - Buku Produksi Pakan Alami Lihat Buku
    • Buku Agribisnis Artemia Untuk Pakan Ikan dan Udang Lihat Buku
    • Buku Metode Analisis Mutu Pakan - UB Press Lihat Buku
    • Buku Konsep dan Strategi mewujudkan Ketahanan Pakan Nasional Lihat Buku
    • Budi Daya Nila Organik dengan Biaya Pakan Rp.0 Lihat Buku
    • Probiotik - Suatu Tinjauan Keilmuan Baru Bagi Pakan Budi Daya Perikanan Lihat Buku
    • Buku Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia Jilid 1 untuk SMK Lihat Buku
    • Magot Pakan Ikan Protein Tinggi Buku Original Lihat Buku
    • Probiotik Suatu Tinjauan Keilmuan Baru Bagi Pakan Budi Daya Perikanan Lihat Buku
    • Buku Membuat Sendiri Pakan Ikan Murah dan Praktis Lihat Buku
    • Buku Panduan Praktis Pakan Ikan Konsumsi Lihat Buku
    • Kembali Ke Jati Diri Bangsa Indonesia - Djon Pakan Lihat Buku
    • Magot: Pakan Ikan Protein Tinggi dan Biomesin Pengolah Sampah Organik Lihat Buku
    • Panduan Praktis Pakan Ikan Konsumsi - Bukuniaga Lihat Buku
    • Buku - Pedoman Meramu Pakan Unggas Lihat Buku
    • Buku Budi Daya Lele Organik Di Lahan Sempit : Hemat Air, Hemat Biaya Pakan, & Tanpa Bau Lihat Buku
    • Buku Budi Daya Lele Organik Di Lahan Sempit; Hemat Pakan, Hemat Air & Tanpa Bau (Edisi Baru) Lihat Buku
    • Buku Budi Daya Lele Organik Di Lahan Sempit; Hemat Pakan, Hemat Air & Tanpa Bau (Edisi Baru) Lihat Buku
    • Buku Membuat Pakan Ternak & Unggas Dari Limbah Peternakan Lihat Buku
    • Buku Membuat Pakan Ternak & Unggas Dari Limbah Peternakan Lihat Buku
    • Buku Panduan Praktis Pakan Ikan Konsumsi Lihat Buku
    • Buku Teknik Membuat Biskuit Pakan Ternak Dari Limbah Pertanian Lihat Buku
    • Buku Berternak Ayam Broiler : Tanpa Bau, Tanpa Vaksin, Hemat Biaya Dengan Pakan Fermentasi Lihat Buku
    • Buku Berternak Ayam Broiler : Tanpa Bau, Tanpa Vaksin, Hemat Biaya Dengan Pakan Fermentasi Lihat Buku
    • Buku Pakan Ikan Ramah Lingkungan [PIRL] - Deepublish Lihat Buku
    • Buku Bioflok Lele Kematian kurang dari 3 persen dan Hemat Pakan 20 persen Lihat Buku
    • Buku Budi Daya Nila Organik Dengan Biaya Pakan RP 0 Lihat Buku
    • Buku Bioflok lele : Kematian < 3% dan Hemat Pakan 20% Lihat Buku
    • Budi Daya Nila Organik Dengan Biaya Pakan Rp 0 Lihat Buku
    • Buku Meramu Pakan Untuk Ikan Karnivor Lihat Buku

    Kami rekomendasikan kepada Anda beberapa berkas dan buku lainnya:

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel